Inilah Pandangan Al-Qur’an terkait Transformasi Manusia
TSIRWAH INDONESIA – Transformasi manusia merupakan kejadian perubahan pada manusia dari waktu ke waktu yang biasa ditandai dengan wujudnya.
Mengacu pada buku Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains, berdasar ilmu pengetahuan dan bukti-bukti yang ada, secara umum transformasi manusia terbagi menjadi empat tahap.
Pertama, australophitecus. Kelompok yang menjadi nenek moyang tertua yang mirip dengan manusia modern yang hidup sekitar 3,5 juga tahun lalu. Sudah mampu membuat peralatan untuk sehari-hari.
Kedua, pithecanthropines. Kelompok ini hidup sekitar 500.000 tahun lalu. Kemampuan intelektual kelompok ini sudah lebih maju dari selumnya.
Ketiga, neanderthals. Kelompok gelombang ketiga yang hidup sekitar 100.000 tahun lalu. Kehidupannya sudah menetap dan bahkan mulai memiliki indikasi spiritualitas.
Keempat, homo sapiens yaitu manusia modern. Kelompok yang dimulai 400.000 tahun lalu.
Berangkat dari keempat tahapan di atas, ciri utama dari kemajuan tingkatan manusia modern adalah meningkatnya kapasitas otak, sehingga kemampuan intelektualnya pun meningkat.
Kondisi hidup yang terus meningkat kemudian juga berpengaruh pada tingkat kesadaran dari individu.
Tingkat kesadaran inilah yang kemudian menimbulkan pertanyaan apakah hal tersebut menjadi indikasi bahwa manusia modern memiliki tugas tertentu di masa mendatang.
BACA JUGA : Anak Kecil Berhaji, Apakah Dapat Menggugurkan Kewajiban Rukun Islam Ke 5
Penjelasan dalam Al-Qur’an
Keempat tahap atau kelompok di atas merupakan teori yang diterima ilmu pengetahuan. Berikut ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diduga menjelaskan hal tersebut:
Dalam surah Al-Infitar ayat 6-8, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ ٦
ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ ٧
فِىٓ أَىِّ صُورَةٍۢ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ ٨
Artinya: “Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia, yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu?”
Kemudian dalam surah Nuh ayat 14:
وَقَدْ خَلَقَكُمْ اَطْوَارًا
Artinya: “Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian).”
Selanjutnya, terdapat ayat-ayat yang berbicara mengenai kemusnahan suatu kelompok diikuti dengan datangnya kelompok lain.
Dalam surah Al-Insan ayat 28, Allah SWT berfirman:
نَحْنُ خَلَقْنٰهُمْ وَشَدَدْنَآ اَسْرَهُمْۚ وَاِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ اَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا
Artinya: “Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.”
Allah SWT juga berfirman dalam surah Al-An’am ayat 133:
وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِۗ اِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِنْۢ بَعْدِكُمْ مَّا يَشَاۤءُ كَمَآ اَنْشَاَكُمْ مِّنْ ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ اٰخَرِيْنَ
Artinya: “Dan Tuhanmu Mahakaya, penuh rahmat. Jika Dia menghendaki, Dia akan memusnahkan kamu dan setelah kamu (musnah) akan Dia ganti dengan yang Dia kehendaki, sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan golongan lain.”
Ayat-ayat Al-Qur’an di atas telah berbicara mengenai asal muasal kehidupan, terkhusus manusia, bahkan ketika peradaban saat itu belum berada di tingkat ilmu pengetahuan mengenai hal ini.
Buku Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains memberikan pandangan bahwa barangkali alasan di balik hal tersebut adalah Al-Qur’an dihadirkan untuk menghindarkan kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
Segala sesuatu di alam semesta adalah ciptaanNya. Al-Qur’an dan seluruh kejadian yang ada adalah ciptaanNya. Apabila keduanya bersumber dari Yang Satu, maka seharusnya tidak ada pertentangan di antaranya.
Hal tersebut berlaku pula dalam konteks ini, yaitu teori transformasi manusia berdasar penelitian dan beradasar Al-Qur’an.
Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dalam menggali ilmu pengetahuan sesuai dengan isi dari Al-Qur’an.
Wallahu a’lam
Sekar Noshafitria Harumi