Jangan Bersedih, Muslim Punya Allah untuk Menyelesaikan Masalah
TSIRWAH INDONESIA – Di dunia ini manusia diberikan berbagai macam ujian. Ujian ini mampu membuat sebagian orang merasakan kesedihan yang berlarut-larut atau bahkan sampai membenci yang memberikan ujian, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala.
Masalah diberikan bukan membuat seseorang merasakan ketidakadilan dalam hidup. Akan tetapi, masalah datang untuk menjadikan pribadi menjadi tangguh, kuat dan yang penting dengan adanya masalah mampu menggungurkan dosa seseorang.
Sebagaimana dalam sebuah hadis Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut ini penjelasannya:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, sakit, kesedihan, kecemasan, gangguan, atau kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya karena hal itu.” (HR. Bukhari dan Imam Muslim)
Dalam hadis di atas, dijelaskan bahwa ujian diberikan bukan untuk membuat seseorang menjadi merasa tidak adil dalam hidupnya. Namun, cobaan diberikan sebagai bentuk rasa cinta Tuhan untuk menggugurkan dosa-dosa seorang hamba.
Berikut ini hal-hal yang perlu di ingat untuk mengatasi kesedihan ketika ujian tersebut datang:
1.Mendekatkan Diri Kepada Allah
Mendekatkan diri kepada Allah adalah salah satu hal yang harus diingat ketika masalah terjadi dalam kehidupan, sebab dengan kita mendekatkan diri kepada Allah hati akan terasa tenang.
Meskipun masalah tersebut masih dihadapi, namun dengan seorang hamba datang kepada Allah dengan hati yang lapang, bahkan menangis di sepertiga malam untuk menceritakan semua masalah dalam hidup ini. Maka, Allah pun akan selalu menyambut kedatangan seorang hamba-Nya.
Mendekatkan diri kepada Allah bukan hanya sekedar melaksanakan sholat lima waktu, ada beberapa cara agar lebih dekat dengan-Nya dengan cara: berdo’a, membaca Al-Qur’an, melaksakan sholat sunnah seperti dhuha dan tahajud, serta mengamalkan puasa senin dan kamis.
Allah berfirman pada surah Al-Baqarah ayat 126, sebagai berikut:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦
Artinya “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Berdasarkan ayat di atas, dijelaskan bahwa Allah akan mengabulkan permintaan seorang hamba apabila ia mendekat kepada-Nya. Jadi, rayulah Allah dengan ketaatanmu agar Ia berkenan untuk mengabulkan permintaan seorang hambanya.
Bersamaan pula dalam artikel di tsirwah.com, dengan judul Memahami Hakikat: Semua Akan Kembali Kepada Allah, pada akhirnya sebesar apapun masalah yang di hadapi cobaan itu akan kembali pula kepada Allah. Sebab, Allah yang memberikan ujian dan Allah yang membantu menyelesaikan masalahmu.
BACA JUGA: Memahami Hakikat: Semua akan Kembali Kepada Allah
2. Kalimat Ajaib Sebagai Penyemangat Dalam Diri Sendiri
Kalimat ajaib ini adalah seperti mantra yang diucapkan seseorang ketika mengalami berbagai persoalan dalam hidup ini. Kalimat ini sesuai dengan Surah At-Taubah ayat 40, sebagai berikut:
اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya: “Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, ‘Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.’ Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
Dalam ayat di atas, terdapat sebuah kalimat “lâ taḫzan innallâha ma‘anâ” yang berarti “Jangan Bersedih sesungguhnya Allah bersama kita.” Kalimat tersebut seperti sebuah mantra yang mampu memberikan kekuatan ketika mendapatkan ujian dari-Nya.
3.Mencari Lingkungan yang Baik
Terakhir yaitu dengan mencari lingkungan yang baik, karena dengan mendapatkan teman yang baik membuat seseorang saling mengingatkan satu sama lain. Terutama di saat seseorang tersebut di uji oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bersamaan dengan Surah Al-Furqan ayat 27- 29 menyatakan:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا٢٧ يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا٢٨ لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا٢٩
Artinya: “(Ingatlah) hari (ketika) orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata, ‘Oh, seandainya (dahulu) aku mengambil jalan bersama rasul’.” (27) “Oh, celaka aku! Sekiranya (dahulu) aku tidak menjadikan si fulan sebagai teman setia.”(28) “Sungguh, dia benar-benar telah menyesatkanku dari peringatan (Al-Qur’an) ketika telah datang kepadaku. Setan itu adalah (makhluk) yang sangat enggan menolong manusia.”(29)
Berdasarkan ayat di atas, dijelaskan bahwa hendaknya seseorang mencari lingkungan yang baik, yang mampu mendekatkan kepada Allah bahkan di saat mengalami cobaan besar dalam kehidupan ini. Dengan begitu, suatu saat tidak akan di temukan penyesalan semasa hidup di dunia.
Semoga setelah mengetahui dan memahami bahwa ujian datang kepada kita adalah bentuk rasa cinta Allah kepada hamba-Nya, dapat bermanfaat untuk kamu yang membutuhkan semangat ketika Allah memberikan cobaan.
Tetaplah percaya kepada-Nya, serumit dan sebesar apapun rintangannya. Dengan demikian, semoga kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan ini bahwa jangan besedih, kita punya Allah untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan di dunia ini.
Wallohu A’lam
Oleh Mashita Nur Cholifah