Alquran & Hadits

Memahami Hakikat: Semua akan Kembali Kepada Allah

TSIRWAH INDONESIA Mengetahui bahwa semua hal yang ada di dunia akan kembali kepada Allah, adalah salah satu hal yang harus dipercayai khususnya sebagai umat Muslim.

Hal ini harus dilakukan untuk bisa meningkatkan keimanan seorang hamba kepada Allah, karena dengan dekat kepada-Nya bisa membuat seseorang lebih mengenal Sang penciptanya lebih dalam.

Sebagaimana dalam surah Al- Baqarah ayat 156 Allah menyatakan:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”

Ayat di atas menjelaskan bahwa sesungguhnya semua milik Allah akan kembali pada-Nya pula. Untuk memahami lebih dalam mengenai ayat tersebut, dapat kita ketahui melalui beberapa penjelasan di bawah ini:

Hidup di dunia ini mungkin terlihat indah. Namun, selalu ingat bahwa apapun yang ada di dunia ini akan kembali kepada Allah, baik itu berupa harta, keluarga yang dicintai, bahkan ilmu yang dimiliki seseorang.

Semua adalah milik-Nya dan akan kembali kepada Allah pula. Sesuai dengan surah Al-Hadid ayat 20 di bawah ini:

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Artinya: Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa sebagai manusia hendaknya jangan terlena akan indahnya dunia. Bahkan, sebuah harta yang dimiliki seseorang di dunia adalah milik Allah.

Manusia hanya diberi amanah oleh Allah untuk dititipi harta, karena kekayaan suatu saat akan diambil kembali, tidak akan dibawa sampai meninggal.

Begitu pula dengan keluarga yang kita cintai, cintailah mereka sewajarnya dan cintailah keluarga karena Allah. Sebab, ketika Allah mengambil kembali nyawa yang ada dalam tubuh seseorang, maka kita tidak akan merasakan kesedihan yang berlarut-larut.

Karena itu, ketika merasakan kehilangan orang yang kita cintai, cukuplah dengan mendoakannya sebagai bentuk rasa rindu dan kasihmu padanya.

Senantiasa ingat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah kepunyaan-Nya dan akan kembali kepada Allah. Bahkan, ilmu yang dimiliki akan kembali kepada-Nya pula. Oleh karena itu, hendaknya hal ini menjadi pengingat bagi setiap muslim, agar menjadi pribadi yang lebih baik nantinya.

Selain mengingat agar tidak terlena dengan indahnya dunia, mengingat kematian adalah salah satu cara untuk selalu mengingat bahwa semua akan kembali kepada-Nya. Allah berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 57 sebagai berikut:


كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ 

Artinya: “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan.”

Melalui ayat di atas, dijelaskan bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan kematian dan akan kembali kepada Allah. 

Melansir dari tafsirweb.com, mengenai makna ayat di atas pada kalimat “kemudian, hanya kepada Kami kamu di kembalikan.” adalah  sesungguhnya manusia akan kembali kepada-Nya untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasannya semasa hidup di dunia.

BACA JUGA: Keutamaan Mengingat Kematian, Hati-hati Jika Sering Lupa

Cara yang terakhir adalah dengan mengingat bahwa jangan pernah bersikap angkuh atas apa yang di miliki saat ini, karena semua yang ada di bumi ini adalah titipan Allah yang sifatnya tidak kekal.

Bahkan bumi yang di pijak adalah milik-Nya, lantas apa yang akan disombongkan jika semua ini akan hilang pada waktu yang telah ditentukan. Allah berfirman dalam surah Luqman ayat 18 yang berbunyi:


وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ 

Artinya: “Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.”

Makna ayat di atas menjelaskan tentang pengingat agar manusia tidak menyombongkan sesuatu. Sebab, hanya Allah yang berhak memiliki sifat tersebut. Hal ini juga berkaitan agar senantiasa mengingat bahwa semua yang ada di bumi Allah akan kembali kepada-Nya.

Dengan mengingat bahwa jangan pernah bersikap angkuh, menjadikan seseorang tetap rendah hati. Oleh karena itu, cobalah untuk menyedekahkan harta yang dimiliki, serta berbagi ilmu pengetahuan dengan manusia lain.

Semoga setelah membaca, mengetahui dan memahami bahwa semua akan kembali kepada Allah, menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Wallohu A’lam
Oleh Mashita Nur Cholifah

Editor: Dennis Ramadhan

Seorang pengajar dengan hobi belajar, mengajar dan menulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator