7 Hikmah Mendalam pada Ibadah Kurban, Simak Penjelasannya
TSIRWAH INDONESIA – Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, terutama saat perayaan Hari Raya Idul Adha.
Kurban berasal dari bahasa Arab yaitu qaraba yang berarti dekat, yang menunjukkan tujuan ibadah ini untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala melalui pengorbanan hewan ternak.
Umat islam di seluruh dunia melaksanakan kurban setiap tahun sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Sang Pencipta. Al-Quran surah Al-Hajj ayat 28 menerangkan sebagai berikut:
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ
Artinya: “Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”
7 Hikmah Mendalam pada Ibadah Qurban
Ibadah kurban tidak hanya memberikan dampak pada individu yang berkurban, tetapi juga pada masyarakat sekitar. Dikutip dari Lazismujawabarat.com, berikut adalah tujuh hikmah mendalam pada ibadah kurban:
Baca Juga: Ketahuilah 4 Manfaat dan Hikmah Berkurban, Nomor 3 Paling Penting
1. Simbol Kepatuhan kepada Allah SWT
Ibadah kurban merupakan keteladanan yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim alaihis salam dan Nabi Ismail AS dalam bentuk ketaatan dan pengorbanan yang tinggi kepada Allah SWT.
Sejatinya kepatuhan adalah melaksanakan perintah Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan kerelaan.
2. Wujud Syukur atas Nikmat
Hewan kurban sebagai simbol rasa syukur atas nikmat yang mencerminkan pengakuan dan penghargaan seorang muslim terhadap segala rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Penyembelihan hewan kurban ini sebagai bentuk pengekspresian rasa terima kasih umat islam atas karunia yang diterima sepanjang tahun.
3. Meningkatkan Solidaritas Sosial
Ibadah kurban ini menciptakan momen kebersamaan yang penuh makna, yang mana nilai-nilai gotong royong dan solidaritas dipraktikkan secara nyata.
4. Latihan Keikhlasan
Pentingnya melaksanakan kurban dengan niat ikhlas karena Allah SWT tidak dapat diabaikan, karena niat yang ikhlas merupakan inti dari setiap ibadah dalam Islam.
5. Menumbuhkan Rasa Empati
Berkurban merupakan pengingat akan pentingnya memahami dan merasakan kesulitan hidup yang dialami oleh mereka yang kurang beruntung.
Ketika daging kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, itu tidak hanya memberi bantuan materi, tetapi menunjukkan sikap peduli terhadap sesama.
6. Penyucian Diri dan Harta
Berkurban merupakan sebuah pembersihan harta dan diri dari sifat kikir dan serakah. Seorang muslim diajarkan untuk melepaskan sebagian dari hartanya dengan ikhlas, yang bertujuan membantu sesama yang membutuhkan.
Tindakan ini membantu mengikis sifat kikir yang sering kali melekat pada diri manusia, menggantinya dengan kebiasaan berbagi dan peduli.
Ibadah kurban juga mengingatkan kita bahwa rezeki yang kita miliki adalah titipan Allah SWT yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan.
7. Simbol Pengorbanan
Kurban sebagai lambang pengorbanan besar demi mencapai ridha Allah SWT. Ibadah ini mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putra tercintanya demi memenuhi perintah Allah SWT.
Hikmah ibadah kurban menggambarkan betapa pentingnya nilai-nilai spiritual dan sosial yang terkandung di dalamnya.
Ibadah kurban bukan hanya sekadar penyembelihan hewan ternak, tetapi juga merupakan pelajaran tentang pengorbanan, kepatuhan kepada perintah Allah SWT, empati terhadap sesama, dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain.
Berkurban disini diharapkan agar setiap umat islam dapat menjadi pribadi yang lebih dermawan, ikhlas, dan peduli terhadap sesama.
Kesimpulan
Ibadah kurbansecara keseluruhan tidak hanya memiliki nilai ritual, tetapi juga mengandung hikmah yang mendalam dalam membentuk karakter dan akhlak seorang muslim.
Wallahu a’lam
Oleh Muhammad Arif Fadillah