Hikmah & Wawasan

Catat, Begini 8 Tips Menghafal Al-Qur’an bagi Pemula

TSIRWAH INDONESIA – Menghafal Al-Qur’an adalah salah satu amalan terbaik bagi setiap muslim. Sebab, ada banyak keistimewaan dan keutamaan bagi para penghafal Al-Qur’an.

Keistimewaan menghafal Al-Qur’an salah satunya yaitu disebut sebagai keluarga Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana penjelasan dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مالك، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ : هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ.

Artinya: “Dari Anas bin Malik, dia berkata, ‘Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mempunyai banyak ahli (keluarga) dari kalangan manusia.’ Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah mereka?’ Beliau bersabda: ‘Ahli Qur`an adalah ahli Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR Ibnu Majah).

Menghafal Al-Qur’an membutuhkan tekad yang kuat serta waktu yang banyak. Namun, bukan berarti menghafal Al-Qur’an adalah hal yang sulit dan tidak mungkin.

Baca Juga: Inilah 5 Penyebab Mudah Hafal dan Lupa, Simak Rahasianya

Berikut adalah tips mudah menghafal Al-Qur’an bagi pemula:

Niat adalah amalan hati (amalan qolbiyah), hanya Allah SWT dan orang yang berniat yang mengetahui tentang tujuan seseorang dalam melakukan sesuatu dan beribadah.

Segala amalan dinilai dari niatnya. Begitu juga dalam menghafal Al-Qur’an, perlu adanya niat atau tekad yang kuat dan ikhlas untuk bisa menghafal.

Dalam menghafal, tentunya harus berniat karena Allah SWT, karena semua amalan tergantung kepada niatnya, sebagaimana penjelasan dari hadits Rasulullah SAW berikut ini:

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.

Artinya: “Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahu anhu, dia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan,” (HR Bukhari dan Muslim).

Jika ingin bisa mudah dalam menghafal, tentunya umat Islam perlu memperbaiki bacaan terlebih dahulu.

Dalam menghafal, tidak boleh salah dalam membacanya, karena satu huruf saja yang salah, maka akan berbeda artinya.

Selain agar terhindar dari kesalahan menghafal, akan sulit memperbaikinya jika sudah terlanjur menghafal dengan bacaan yang salah.

Memperbaiki bacaan bisa dengan mulai mempelajari makhorijul huruf dan tajwid.

Kebanyakan orang mudah mengingat sesuatu karena mendengar, sama halnya seperti mendengarkan lagu.

Begitu juga dengan menyimak murottal Al-Quran. Semakin sering menyimak, maka akan mulai terbiasa dan mudah mengingat bacaan Al-Qur’an.

Saat ini, murottal Al-Qur’an bisa didapatkan darimana saja, seperti di youtube atau google, dan sudah banyak aplikasi murottal Al-Qur’an yang bisa disimak di mana saja.

Dalam menghafal Al-Qur’an perlu adanya jadwal hafalan, agar bisa mengatur dan menyesuaikan waktu yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an.

Selain itu, dalam menghafal juga harus menyesuaikan waktu dan suasana yang nyaman.

Hal itu karena dalam menghafal Al-Qur’an perlu ketenangan diri dan suasana yang nyaman, agar hafalan mudah masuk ke dalam pikiran. Dalam mengatur waktu menghafal, bisa dimulai dengan menghafal di pagi hari.

Mengutip dari hafalquransebulan.com, disebutkan bahwa waktu yang bagus untuk membaca Al-Qur’an adalah pagi hari.

Bahkan, Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan umatnya pada waktu pagi, yaitu disebutkan di dalam hadits berikut:

عَنْ صَخْرٍ الْغَامِدِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

Artinya: “Dari Shakhr Al Ghamidi, dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau mengucapkan: ‘Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya,” (HR Tirmidzi).

Setelah sholat subuh merupakan waktu yang nyaman untuk umat muslim menghafal Al-Quran.

Mengakhirkan diri dari pulang sholat berjamaah dengan membaca Al-Quran tentu akan lebih indah.

Oleh karena itu, aktivitas terbaik apabila tidak ada pekerjaan lain adalah membaca Al-Quran.

Sebelum menghafal, tentukanlah surah mana yang ingin dihafal dahulu, untuk pemula, bisa mulai menghafal dari juz 30, karena surah dan ayat yang ada di juz 30 terdapat banyak surah pendek, sehingga lebih mudah untuk dihafalkan.

Oleh karena itu, bisa mulai menghafal dari surah An-Nas sampai surah An-Naba, lanjut juz satu dan seterusnya.

Sama halnya dengan menyimak murottal, membaca ayat yang ingin di hafal sebanyak-banyaknya dapat mempermudah dalam menghafal.

Hal ini dilakukan agar bacaan Al-Qur’an tidak asing dan pikiran sudah terbiasa dengan ayat yang ingin dihafalkan.

Langkah pertama, bisa mulai dengan membaca satu halaman yang ingin dihafal satu kali. Kemudian jika sudah, mulailah membaca ayat yang ingin dihafalkan sebanyak lima kali.

Kemudian, jika sudah dibaca sebanyak lima kali, bisa mulai menghafalkannya dengan membaca perlahan. Hal ini dilakukan agar hafalan lebih melekat dan tidak mudah lupa.

Jika sudah berhasil menghafalkan Al-Qur’an, tentunya diharuskan untuk muroja’ah atau mengulang hafalan yang sudah dihafal.

Ada ungkapan peribahasa, “lancar kaji karena diulang,” sama halnya dalam menghafal Al-Qur’an.

Semakin banyak mengulang hafalan Al-Qur’an, maka hafalan tersebut akan melekat dan semakin lancar, hingga sampai ke titik mutqin.

Dalam menghafal, akan lebih mudah jika ada teman yang juga menghafal, ataupun teman yang bisa menyimak hafalan Al-Qur’an.

Hal ini dilakukan agar semakin termotivasi dan semangat dalam menghafal.

Selain itu, dengan menyimakkan hafalan Al-Qur’an kepada teman, jika salah bacaan, maka bisa mengetahui di mana letak kesalahannya.

Menghafal Al-Qur’an juga bisa dengan menyetorkan hafalan kepada ustadz atau ustadzah yang sudah hafal Al-Qur’an.

Partner menghafal dapat ditemukan melalui rumah tahfidz, komunitas menghafal, kelas menghafal online, dan masih banyak lagi.

Namun, tidak apa-apa jika tidak memiliki partner menghafal. Menghafal juga bisa dilakukan secara otodidak dengan tujuh cara di atas.

Dengan mengikuti tips menghafal Al-Qur’an bagi pemula di atas, semoga Allah SWT senantiasa memudahkan umat Islam untuk menghafal Al-Qur’an, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Izzatul Muthmainnah

Penulis: Izzatul Muthmainnah

Content writer, business woman, senang dengan dunia sastra dan literasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator