Hikmah & Wawasan

Asal Muasal Penamaan Hari di Indonesia, Hari Jumat Spesial 

TSIRWAH INDONESIA – Penamaan hari di Indonesia berasal dari dua bahasa yang berbeda. Selain bahasa Arab ada juga bahasa asing lain yang ikut diserap dan dijadikan bahasa resmi.

Terdapat banyak bahasa Indonesia yang asalnya diserap dari bahasa Arab, contohnya enam nama hari yang digunakan di dalam kalender di Indonesia.

1. Senin berasal dari bahasa Arab إثنان yang berarti dua.

2. Selasa berasal dari bahasa Arab ثلاثة yang berarti tiga 

3. Rabu berasal dari bahasa Arab أَرْبِعَاءُ yang berarti empat.

4. Kamis berasal dari bahasa Arab خمسة yang berarti lima.

5. Jumat berasal dari bahasa Arab  جمعة arti berkumpul.

6. Sabtu berasal dari bahasa Arab سبعة yang berarti tujuh.

Mengutip pernyataan Ivan Lanin dalam blog Medium miliknya, beliau menuliskan bahwa, “Bahasa Arab dan bahasa Inggris memperlakukan Ahad (Minggu) sebagai hari pertama. Namun, standar internasional ISO 8601 yang mengatur tanggal dan waktu menomori Senin sebagai hari pertama.”

Nama Ahad dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) masih termasuk nama hari, artinya dianggap sebagai hari pertama dalam satu pekan. Namun menurut menurut standar internasional ISO 8601, Senin merupakan hari pertama dalam satu pekan.

BACA JUGA: 6 Amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW di Hari Jumat, Simak

Masih bersumber kepada tulisan Ivan Lanin, Minggu berasal dari bahasa Portugis domingo yang merupakan kependekan bahasa Latin diēsDominicus ‘hari Tuhan’. Ahad, kata bahasa Arab untuk Minggu, juga sudah masuk KBBI.

Ahad dan Minggu masih sah digunakan sebagai nama hari di dalam kalender Indonesia, buktinya kedua nama tersebut terdata di KBBI. Perbedaan Ahad dan Minggu selain dari asal katanya adalah dari umat yang menggunakannya.

Orang muslim biasanya lebih kenal dengan sebutan Ahad daripada Minggu.

Mengutip situs islam.nu.or.id, sebelum Islam hadir, hari kelima (Jumat) dalam satu pekan disebut dengan nama ‘Arubah. Nama tersebut memiliki arti berbangga-banggan, kepongahan, bergagah-gagahan, berhias dan berkasih sayang.

Islam datang, lalu turun firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 9 berikut:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌۭ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah SWT dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Setelah firman Allah SWT di atas, selain nama hari berubah menjadi Jumat, kegiatan orang Arab di hari itu juga berubah karena ada pelaksanaan sholat berjamaah.

Selain itu, ada banyak sekali berkah dan sunah yang bisa diamalkan di hari itu. Islam datang membuat hari kelima dalam satu pekan ini menjadi lebih spesial. 

Penamaan hari di Indonesia berasal dari dua bahasa yang berbeda. Enam hari menggunakan bahasa Arab, satu hari berasal dari bahasa Portugis.

Sedangkan hari Jumat merupakan hari yang spesial karena ada banyak sekali berkah dan sunah yang bisa diamalkan di hari tersebut.

Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Azwar Ibrahim

Editor: St. Chikmatul Haniah

Aktivis Dakwah, Penulis, Content creator, serta peniti karir akhirat dengan membangun rumah santri virtual melalui media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator