Hikmah & Wawasan

Bersiwak: Amalan yang Disunnahkan Nabi, Berikut Bahan dan Waktunya

TSIRWAH INDONESIA Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Dalam agama Islam, terdapat tata cara membersihkan gigi dan mulut, yaitu dengan bersiwak atau menggosok gigi.

Anjuran dalam Bersiwak

Bersiwak merupakan kesunnahan dalam syariat agama Islam, sebagaimana dijelaskan pada hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sekiranya tidak memberatkan umatku atau manusia, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) pada setiap kali hendak sholat’,” (HR Bukhari).

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Bukhari (versi Al-Alamiyah nomor 838 dan versi kitab Fathul Bari’ nomor 887), dalam kitab jumat, bab menggosok gigi (bersiwak) pada hari jumat. Dalam ‘Ensiklopedia Hadits Sembilan Imam’ dijelaskan bahwa derajat hadits di atas termasuk sahih menurut ijma ulama.

Bahan Dasar Siwak

Dilansir dari Channel YouTube NU Online yang berjudul ‘Tata Cara Bersiwak atau Gosok Gigi Sesuai Sunnah,’ bahan dasar siwak di antaranya:

Pertama, mayoritas ulama berpendapat bahwa kesunnahan bersiwak adalah dengan memakai jenis kayu Arok, Zaitun, atau Urjun.

Kedua, apabila tidak terdapat jenis kayu tersebut, maka bersiwak bisa dengan menggunakan setiap benda kasar yang memiliki guritan-guritan halus, seperti sikat gigi, kain bersih, dan sejenisnya.

BACA JUGA: Jangan Asal Tidur, Berikut Tidur yang Disunnahkan Nabi

Waktu Bersiwak

Adapun waktu disunnahkannya bersiwak, yang terdapat dalam beberapa keadaan, di antaranya:

1. Berwudhu

Bersiwak sebelum atau sesudah berwudhu sangatlah dianjurkan, karena Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

Artinya: ”Seandainya aku tidak memberatkan umatku, maka sungguh aku akan perintahkan mereka bersiwak ketika hendak berwudhu,” (HR Bukhari dan Muslim).

2. Sholat

Rasulullah SAW mempunyai beberapa kebiasaan, di antaranya yaitu ketika hendak melaksanakan sholat beliau akan bersiwak terlebih dahulu, guna menghilangkan bekas makanan di mulut dan aroma bau. Rasulullah SAW bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ

Artinya: “Sekiranya tidak memberatkan umatku atau manusia, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) pada setiap kali hendak sholat,” (HR Bukhari).

Sholat dengan keadaan mulut dan gigi yang bersih, tidak bau, dapat mendatangkan kekhusyukan dalam shalat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

3. Bangun Tidur

Ketika seseorang bangun tidur maka disunnahkan untuk bersiwak, karena pada kondisi tersebut bau pada mulut sedang dalam kondisi tidak sedap.

Disunnahkannya bersiwak setelah bangun tidur, sebagaimana dijelaskan dalam hadits mauquf berikut ini:

عَن حُذَيْفَةَ قَالَ: كُنَّا نُؤْمَرُ بِالسِّوَاكِ إِذا قُمْنَا مِنْ اللَّيْل

Artinya: “Diterima dari Hudzaifah dia berkata: ‘kami diperintahkan untuk bersiwak apabila bangun dari tidur malam’,” (HR Nasa’i).

4. Membaca Al-Quran

Seorang muslim dianjurkan bersiwak apabila hendak membaca Al-Quran, karena dengan bersiwak dapat membuat mulut bersih dan terasa nyaman. 

Apabila sebelum membaca Al-Quran bersiwak terlebih dahulu, maka dalam membacanya akan terasa khusyu dan nikmat. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أَفْوَاهَكُمْ طُرُقٌ لِلْقُرْآنِ فَطَيِّبُوهَا بِالسِّوَاكِ

Artinya: “Sesungguhnya mulut-mulut kalian adalah jalan bagi Al-Qur’an, maka bersihkanlah dengan bersiwak,” (HR Ibnu Majah).

Wallohu A’lam
Oleh Abdul Latif

Editor: St. Chikmatul Haniah

Aktivis Dakwah, Penulis, Content creator, serta peniti karir akhirat dengan membangun rumah santri virtual melalui media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator