Kenali 3 Jenis Masalah dan Cara Mengatasinya, Berikut Penjelasannya
TSIRWAH INDONESIA – Menjalani proses kehidupan, terdapat sesuatu yang tidak bisa lepas dari kehidupan seseorang. Sesuatu itu adalah masalah. Masalah sudah menjadi bagian dari kehidupan ini.
Masalah tersebut harus dihadapi dengan bijak dan baik, bukan meninggalkan dan mengabaikannya. Karena hal itu bukan menghindarkan dari masalah, akan tetapi menambah masalah.
Kiai Hasyim Muzadi yaitu mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat tahun 2000 sampai 2010, beliau memberikan pesan tentang masalah sebagai berikut:
“Kita boleh berdoa meminta kelonggaran tetapi tidak bisa meminta kesulitan itu dihilangkan. Karena justru masalah dan kesulitan itulah yang membuat kita dewasa. Kamu akan besar dengan segala kesulitan, bukan besar dengan segala kesenangan,” ungkap Kiai Hasyim Muzadi.
BACA JUGA: Jalan Keluar dari Masalah Versi Alquran: Alhamdulillah, Ini Dia
Pengertian Masalah
Masalah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan seseorang dalam kehidupannya.
Sedangkan dalam laman kumparan.com, masalah didefinisikan ketika kenyataan yang terjadi atau realita tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan dijelaskan tiga jenis masalah dan cara mengatasinya.
Penulis mengutip tulisan Dr. K.H. Muhammad Afifuddin Dimyathi dalam bukunya yang berjudul Catatan Ringkas dan Unik Bahasa Arab Al-Qur’an, halaman 305. Beliau menyebutkan tiga jenis masalah dan cara mengatasinya:
Pertama, jika seseorang mempunyai masalah yaitu merasa celaka dan jauh dari pertolongan Allah, maka solusinya adalah berbakti kepada ibu. Kiai Afif berlandaskan pada surah Maryam ayat 32 sebagaimana berikut:
وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا
Artinya: “Dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka.”
Kedua, jika seseorang mempunyai masalah yaitu hidup penuh tekanan dan sempit kehidupannya, maka solusinya adalah hendaknya ia memperhatikan interaksinya dengan Al-Qur’an dan berzikir kepada Allah.
Adapun dalilnya, Kiai Afif berlandaskan pada surah Thaha ayat 124 berikut ini:
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Artinya: “Siapa yang berpaling dari zikir-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
Ketiga, jika seseorang mempunyai masalah yaitu terganggu dengan kecintaan kepada syahwat, maka solusinya adalah perhatikan sholatnya. Dalilnya dalam surah Maryam ayat 59, sebagai berikut:
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
Artinya: “Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan sholat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat.”
Demikianlah penjelasan terkait tiga jenis masalah dan cara mengatasinya. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menuntun kita dalam menghadapi masalah kehidupan ini, dan senantiasa selalu berada dalam rahmat-Nya, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Agus