Jarang Diketahui, Inilah 6 Alasan Nabi Muhammad Diutus di Jazirah Arab
TSIRWAH INDONESIA – Secara umum, umat Islam telah mengetahui bahwa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam diutus di Jazirah Arab. Ini merupakan pengetahuan paling dasar yang harus dipahami seorang Muslim.
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah, pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau pada tahun 571 Masehi. Kemudian, pada umur 40 tahun beliau diangkat menjadi nabi dan rasul.
Berawal dari sini, lalu timbullah berbagai pertanyaan di kalangan umat Islam, mengapa Nabi SAW diutus di semenanjung Arab? Apa saja faktor yang melatarbelakanginya? Mengapa tidak diutus di wilayah lain yang justru lebih maju dan berperadaban?.
Semua pertanyaan itu dijawab oleh para ulama dan sejarawan dengan menyertakan bukti-bukti yang ada. Berikut ulasannya.
Sebab-sebab Nabi Muhammad Diutus di Jazirah Arab
Bukan tanpa alasan Allah subhanahu wa ta’ala mengutus Nabi Muhammad SAW di wilayah yang mayoritas penduduknya ummi (tidak pandai baca tulis) serta jauh dari peradaban manusia. Terkandung banyak hikmah yang Allah sisipkan dibalik itu semua.
Abul Hasan An-Nadwi, dalam buku Sejarah Nabawiyah-nya menjelaskan berbagai alasan tersebut, yaitu:
1. Hati Mereka Masih Suci, Belum Tertanam Sifat-sifat Keangkuhan yang Sulit Dihilangkan
Bangsa Arab masih memiliki coretan sederhana dalam hatinya. Kebodohan dan kesahajaan merupakan salah satu coretan tersebut.
Namun, sifat ini sangat mudah dihilangkan jika dibandingkan dengan kebodohan bangsa-bangsa beradab, seperti Bangsa Romawi dan India.
Sementara, bangsa Romawi dan India sudah teracuni sifat-sifat keangkuhan. Mereka tersesat dan sombong karena kemajuan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Tatanan etika yang begitu tinggi, peradaban yang maju, serta falsafah-falsafah yang sangat luas menjadikan mereka angkuh dan sulit menerima kebenaran.
2. Mereka Sangat Alami serta Teguh Pendirian
Kabilah Arab tidak senang jika pemahaman terhadap kebenaran diselewengkan. Ketika mengetahui kebenaran secara langsung, mereka akan mencintai dan memeluknya, bahkan rela mati dalam kesetiaan.
Keteguhan bangsa Arab ini digambarkan dengan baik oleh Ikrimah bin Abu Jahal saat di medan Perang Yarmuk.
Waktu itu, umat Islam sedang terdesak, tetapi Ikrimah malah semakin bersemangat untuk membela Islam.
Bahkan, ia bersumpah setia kepada Rasulullah SAW untuk berjuang sampai mati, hingga akhirnya ia gugur di medan perang tersebut.
BACA JUGA: Menjadi Buah Kesukaan Rasulullah SAW, Inilah 5 Manfaat Kurma bagi Kesehatan
3. Jauh dari Penyakit Peradaban dan Kemewahan
Bangsa Arab memiliki sifat yang sederhana dan dermawan. Selain itu, mereka adalah orang-orang yang jujur, setia, amanah, serta pemberani.
Konspirasi jahat dan kemunafikan bukanlah watak yang ada dalam diri mereka. Mereka adalah para petarung yang gagah berani di medan pertempuran, penunggang kuda yang piawai, dan orang-orang tidak mementingkan kemewahan dunia.
Sikap dan sifat mereka inilah yang melatarbelakangi diutusnya Nabi Muhammad di Jazirah Arab.
4. Letak Geografis yang Sangat Cocok untuk Pusat Dakwah
Secara geografis Jazirah Arab sangat sempurna untuk menjadi pusat dakwah ke seluruh dunia dan kepada seluruh umat manusia.
Letak wilayah yang berdekatan dengan benua Eropa dan Afrika menjadikan dakwah lebih mudah tersebar.
Hal itu dikarenakan kedua benua tersebut merupakan pusat kebudayaan, intelektual, agama-agama, dan pemerintahan-pemerintahan yang kuat serta luas.
5. Tempat Berlabuhnya Kafilah-kafilah Dagang dari Berbagai Negeri
Berdagang adalah salah satu kebiasaan dan pekerjaan orang-orang terdahulu. Melalui semenanjung Arab, para kafilah akan berlabuh untuk menuju berbagai negeri. Keadaan seperti ini sangat mendukung untuk tersebarnya dakwah Islam secara luas.
6. Terletak di Antara Dua Kekuatan Besar, yakni Kristen dan Majusi
Kristen dan Majusi atau biasa disebut juga dengan kelompok Barat dan Timur merupakan wilayah besar yang selalu bersaing.
Meski Jazirah Arab berada di antara dua kekuatan ini, ia tetap menyimpan kebebasan dan kepribadiannya tanpa harus tunduk pada kekuasaan Barat dan Timur.
Dengan demikian, Semenanjung Arab sangat cocok untuk menjadi pusat dakwah kemanusiaan secara universal karena jauh dari pengaruh politik serta pengaruh asing.
Batas-batas Jazirah Arab
Jika dilihat dari luas daratannya, Jazirah Arab merupakan Jazirah yang paling luas di dunia.
Mengutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Abul Hasan An-Nadwi, batas semenanjung Arab di sebelah barat daya yaitu wilayah Asia. Sebelah timur dibatasi Teluk Arab dan di bagian selatan adalah Samudra Hindia.
Sementara itu, batas dari utara ialah garis imajiner yang terbentang dari Teluk Aqabah sampai muara sungai di Teluk Arab. Sedangkan batas di bagian barat ialah laut merah, sebagaimana disebutkan dalam peta-peta modern.
Batas-batas ini, menunjukkan begitu luasnya Semenanjung Arab.
Demikianlah alasan-alasan mengapa Nabi Muhammad SAW diutus di Jazirah Arab. Latarbelakang dan letak geografis Jazirah Arab menjadi faktor utama diutusnya Rasulullah SAW di sana.
Wallohu A’lam
Oleh Habibullah