Cara Meredakan Stres dalam Perspektif Islam, Simak Berikut
TSIRWAH INDONESIA – Stres menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar. Islam mengenalkan stres di dalam kehidupan ini sebagai cobaan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 155:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Sumber Stres
Stres dapat berasal dari tiga hal berikut:
1. Musibah
Menurut KBBI, musibah mengandung tiga makna, yaitu peristiwa yang menyedihkan, malapetaka, dan bencana. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tagabun ayat 11:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: ”Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Berdasarkan ayat di atas, Allah SWT menerangkan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita merupakan ketetapan Allah SWT.
2. Penyakit Hati
Kondisi stres dan gangguan psikologis yang mengikuti manusia dinyatakan sebagai penyakit hati. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 10:
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Artinya: ”Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”
Sifat kedengkian, iri hati, dan dendam terhadap orang lain adalah tanda penyakit hati. Hal ini dapat membuat seseorang selalu merasa terancam oleh hal-hal yang sebenarnya dapat dihindari.
3. Prasangka Buruk Kepada Allah dan Manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, ada kecenderungan manusia untuk berprasangka buruk, sebagaimana firman Allah SWT dalam dua surat berikut:
1. Surat Al-Fajr ayat 15-16
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fajr ayat 15-16 sebagai berikut:
(۱۵) فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (۱٦) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
Artinya: “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: ‘Tuhanku telah memuliakanku. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: ‘Tuhanku menghinakanku’.“
2. Surat Al-Hujurat ayat 12
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 12 sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Berprasangka buruk akan membuat hati manusia menjadi tidak tenang. Setan akan sangat mudah menggoda dan memengaruhi manusia untuk berbuat dosa. Kehidupan yang dipenuhi oleh dosa akan membuat hati manusia menjadi was-was dan memicu stres.
BACA JUGA : Konsep Penyucian Diri untuk Kesehatan Mental, Berikut Terapinya
Dampak Stres
Louis Kaplan dalam Helping gifted students with stress management menyebutkan, bahwa stres dapat mengganggu pemikiran, fokus, dan pengambilan keputusan. Selain itu, Cardwell dalam The Complete A-Z Psychology Handbook menyebutkan, bahwa efek stres dapat berupa:
· Efek subjektif, seperti kelelahan, kehilangan harga diri,
· Efek perilaku, seperti penurunan nafsu makan, tidak tenang,
· Efek fisiologis, seperti hipertensi, kesulitan bernafas; dan efek kognitif, seperti kesulitan konsentrasi.
Cara Meredakan Stres
Berikut merupakan beberapa cara meredakan stres serta dalil yang mendukungnya:
1. Ikhlas
Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 91:
لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلَا عَلَى الْمَرْضَىٰ وَلَا عَلَى الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ مَا يُنْفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ ۚ مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِنْ سَبِيلٍ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2. Sabar
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 45:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.”
3. Zikir
Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’du ayat 28:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
4. Taubat
Allah berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
5. Berpikir Positif dan Optimis
Allah berfirman dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6:
(٥) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
(٦) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
6. Sholat
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Demikianlah Islam mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara meredakan stres. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berjiwa tenang dalam menghadapi cobaan yang Allah SWT berikan kepada kita, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Hanintha Prita Thahirah