Frugal Living: Berhemat Ala Rasulullah Shallalahu Alaihi Wasallam, Inilah 3 Tips yang Mudah Dijalankan
TSIRWAH INDONESIA – Tren frugal living sedang viral di tengah masyarakat Indonesia. Konten-konten terkait gaya hidup frugal living di beberapa platform media sosial mendapatkan atensi yang besar dari netizen, membuat sebagian orang terinspirasi untuk menerapkan frugal living dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Frugal Living
Frugal living diartikan sebagai gaya hidup hemat atau biasa disebut dengan The New Economic Lifestyle, yang merupakan gaya hidup yang berpusat pada prioritas keuangan dan piawai menata pengeluaran untuk menopang kebebasan finansial di masa depan.
Frugal living sudah menjadi tren gaya hidup yang digemari anak muda masa kini. Sebuah pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah finansial di masa mendatang. Salah satu caranya adalah dengan menekan pengeluaran yang tidak penting agar lebih banyak harta yang dapat diinvestasikan untuk kebutuhan di masa depan.
Berhemat Ala Rasulullah Shallalahu Alaihi Wasallam
Praktek dari tren frugal living bukanlah sesuatu yang baru dalam Islam. Rasulullah SAW sebagai teladan untuk umat, sudah memberikan contoh yang sangat jelas mengenai gaya hidup hemat dari seribuan tahun yang lalu. Di antaranya adalah beliau tidak akan membeli sesuatu yang tidak diperlukan dan menghindari hidup yang bergelimang kemewahan.
Keseharian Rasulullah SAW dan keluarganya sangat bersahaja. Disebutkan dalam beberapa hadis bahwa Rasulullah hanya memiliki tiga helai pakaian saja yang dipakai sehari-hari. Beliau tidak akan membeli pakaian yang baru selama pakaian yang lama masih layak digunakan atau masih bisa diperbaiki. Beliau berhemat bukan dalam masalah keuangan saja, tapi juga dalam aspek lain seperti dalam menggunakan air.
Anjuran Islam untuk Hidup Hemat
Dinukil dari kitab Fushulul Ilmiyah karangan Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, beliau menjelaskan bahwa perilaku hemat merupakan sikap pertengahan dalam menggunakan harta. Berhemat dimaknai dengan tidak bakhil, tidak tabzir dan tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan sesuatu (israf).
Perilaku hemat merupakan salah satu perangai agung Rasulullah SAW yang perlu diteladani. Oleh karena itu, umat Islam seharusnya berperilaku hemat juga dalam segala aspek, termasuk harus cermat dan berhati-hati dalam membelanjakan harta. Banyak sekali hadis yang menganjurkan hidup hemat dan sederhana. Di antaranya adalah hadis dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:
الاِقْتِصَادُ فِي النَّفَقَةِ نِصْفُ الَمعِيْشَةِ
Artinya: “Berlaku hemat dalam membelanjakan harta, separuh dari penghidupan,” (HR Baihaqi).
مَا عَالَ مَنْ اقْتَصَدَ
Artinya: “Tidak akan jatuh miskin orang yang berhemat,” (HR Ahmad).
Berikut Ini 3 Tips Hemat Ala Rasulullah SAW
Rajin Menabung
Menabung merupakan usaha pengendalian diri seseorang terhadap perilaku konsumtif yang berlebihan. Rasulullah SAW juga menabung untuk keperluan nafkah keluarga beliau seperti dalam hadis berikut:
فَكَانَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم يَعْزِلُ نَفَقَةَ أهلِهِ سَنَةً
Artinya: Rasulullah menyimpan (bahan) makanan untuk kebutuhan keluarga selama setahun, (HR Bukhari dan Muslim).
Gemar Bersedekah
Seorang muslim tidak hanya perlu menyiapkan investasi dunia, namun juga harus menyiapkan investasi untuk dibawa pulang ke kampung akhirat. Salah satu caranya adalah dengan gemar bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.
Hidup dengan sederhana membuat seseorang lebih mudah menyisihkan hartanya untuk bersedekah. Sejatinya harta yang disedekahkan tidak hilang dan berkurang, justru akan menjadi tabungan yang abadi untuk keperluan kehidupan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ
Artinya: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya,” (HR Muslim).
Tidak Kikir dan Berlebih-Lebihan
Seringkali perilaku hemat diidentikkan kepada sifat kikir. Padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Dikatakan berhemat jika tidak membelanjakan harta untuk memenuhi keinginan dan disebut kikir jika tidak membelanjakan harta untuk memenuhi kebutuhan.
Allah subhanahu wa ta’ala menyuruh hamba-Nya agar memberi nafkah untuk keluarga dan berbagi rejeki kepada kaum dhuafa sebagaimana yang tertera dalam Alquran surat Al-Isra’ ayat 26 berikut ini:
وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”
Allah SWT juga telah menjelaskan contoh perilaku orang yang berhemat adalah seimbang dalam membelanjakan harta, tidak boleh pelit dan juga tidak boleh berlebih-lebihan, sebagaimana yang termaktub dalam Alquran surat Al-Furqan ayat 67 berikut ini:
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
Artinya: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Kesimpulan
Menilik dari berbagai ayat dan hadis di atas, mengelola keuangan yang baik merupakan kewajiban seorang muslim. Frugal living dapat dijadikan sebagai sarana untuk menunaikan kewajiban tersebut karena prakteknya sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam. Dapat dimulai dengan menyusun anggaran dan mengontrol pengeluaran, belanja lebih selektif, mencari promo dan diskon.
Wallohu A’lam
Oleh Sylvia Kurnia Ritonga