Hikmah & Wawasan

Hari Senin dan 4 Keutamaannya, Nomor 3 Paling Menarik

TSIRWAH INDONESIA – Mengawali pekan dengan semangat adalah sebuah keharusan. Karena tubuh sudah cukup istirahat di akhir pekan yang telah lalu. Akan tetapi, meskipun hari Senin telah datang, masih ada beberapa orang yang kurang bersemangat dalam menyambutnya.

Hal ini karena hari Senin yang identik dengan kembalinya rutinitas bekerja atau sekolah seperti sedia kala, bertemu dengan kemacetan di jalan, dan lain sebagainya.

Cara untuk menghadapi jenuhnya hari Senin, maka seorang muslim harus dapat melihat sisi positif dari hari itu. Banyak sekali keutamaan yang Allah subhanahu wa ta’ala jelaskan. 

Melansir dari suaramuhammadiyah.id, berikut ini di antara beberapa keutamaan hari Senin:

Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya berbahagia dengan kedatangan hari Senin. Sebab, hari itu adalah hari yang mulia untuk umat Islam. Pada hari itu, Nabi Muhammad SAW lahir dan wafat. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits yang berbunyi:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Artinya: “Pada hari itu (Senin) adalah hari aku dilahirkan, dan hari itu aku diutus dan hari diturunkannya Al-Quran kepadaku,” (HR Muslim).

Melansir dari harakatuna.com, Sayid Muhammad Alawi menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin sebagai bentuk rahmat bagi alam semesta.

Selain itu, seorang guru besar Universitas Al Azhar Kairo yaitu Muhammad Wahdan juga menyatakan alasan Nabi Muhammad SAW lahir di hari Senin.

Salah satu alasannya sesuai dengan hadits Nabi SAW yang di mana Allah SWT ingin menjadikan beliau agar memiliki sifat pohon. Maksud dari sifat pohon itu adalah agar dapat memberi manfaat bagi orang lain mulai dari buahnya hingga daunnya.

Sabda Nabi Muhammad SAW:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ

Artinya: “Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, dia berkata, ‘Rasulullah SAW memegang tanganku dan bersabda: ‘Allah SWT menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan (tumbuhan) pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci (keburukan) pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, mengembang biakkan hewan-hewan pada hari Kamis, menciptakan Adam alaihis salam setelah ashar hari Jumat pada akhir ciptaan, di saat akhir hari Jumat antara ashar sampai malam’,” (HR Muslim).

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa sunah pada hari Senin. Hal ini sesuai dengan sabdanya berikut ini:

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ اْلاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: “Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa,” (HR Tirmidzi).

BACA JUGA : Islam dan Teknologi di Era Modern, Berikut Cara Menyikapinya

Dalam sebuah riwayat hadits tentang keutamaan hari Senin dan Kamis menjelaskan bahwa pintu surga terbuka dan ada pengampunan dosa bagi orang beriman. Pada hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظُرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظُرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Artinya: “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai’,” (HR Muslim).

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril pada hari Senin. Sehingga, seorang muslim alangkah baiknya jangan sampai membenci hari Senin. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Artinya: “Pada hari itu (Senin) adalah hari aku dilahirkan, dan hari itu aku diutus dan hari diturunkannya Al-Quran kepadaku,” (HR Muslim).

Berdasarkan pemaparan di atas, sudah selayaknya seorang muslim agar tidak membenci dan menghindari hari Senin karena banyak keutamaan di dalamnya.

Wallohu A’lam
Oleh Fatimah Al Azkiah

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator