Menghindari Perbuatan Tercela: 3 Sebab Berburuk Sangka
TSIRWAH INDONESIA – Berburuk sangka adalah perilaku buruk yang sangat tercela dan harus dijauhi oleh setiap orang yang beriman. Karena sifat tersebut merupakan salah satu dosa besar yang sangat Allah subhanahu wa ta’ala benci.
Berburuk sangka atau suudzon adalah sikap mencurigai orang lain, meskipun kebenarannya belum pasti, sehingga dapat menimbulkan fitnah.
Islam sangat melarang keras atas sikap tercela tersebut dan menganggap perbuatan itu sebagai dosa besar yang dapat merusak hubungan antar sesama manusia serta menimbulkan fitnah yang keji.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”
Manusia sering kali menilai dan memperkirakan perkataan dan perbuatan orang lain, padahal pernilaian dan perkiraan tersebut tidak berdasarkan dengan bukti. Sehingga, hal tersebut berarti berprasangka buruk yang tidak Allah SWT sukai.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
Artinya: “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Melihat hadits di atas, sudah jelas bahwa Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan umatnya untuk berhati-hati atas perilaku berburuk sangka. Oleh karena itu, sudah semestinya sebagai seorang muslim untuk menjauhi Tindakan prasangka buruk tersebut.
Merangkum dari hasil tulisan Munawir Kalamudin, pada tulisannya yang berjudul Prasangka Buruk: Perusak Hubungan Harmonisasi, ia mengatakan bahwa ada tiga sebab seseorang berburuk sangka yaitu:
1. Kurangnya Pengetahuan
Perbuatan tersebut juga dapat bermula dari kurangnya pengetahuan seseorang atas suatu hal. Sehingga membuat orang tersebut membuat asumsi. Padahal kebenarannya tidak dapat ia pertanggungjawabkan.
Allah SWT menegaskan hal tersebut dalam Al-Qur’an surat al-Isra ayat 36:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
BACA JUGA : Umat Islam Wajib Memiliki Sifat Husnudzon, Simak
2. Hasad dan Dengki
Berburuk sangka juga dapat timbul karena perasaan dengki atas pencapaian orang lain. Dengan perasaan iri dan dengki atas apa yang orang lain capai dapat membuat seseorang berburuk sangka.
Hal tersebut sesuai dengan hadits nabi berikut ini:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Artinya “Jauhilah hasad, karena hasad memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).
3. Tidak Percaya
Perasaan tidak percaya pada orang lain juga merupakan salah satu sebab munculnya perasaan buruk sangka. Sekalipun seseorang tersebut ingin berbuat baik, akan tetapi jika tidak ada kepercayaab maka akan muncul prasangka buruk dan kecurigaan atas niat orang tersebut.
Melihat tiga ciri di atas, dapat menjadi pengingat kita untuk menghindari penyebab terjadinya berburuk sangka. Karena perbuatan berburuk sangka tersebut sangat Allah SWT benci dan pelakunya berdosa yang menyebabkan ia masuk ke dalam neraka.
Dengan menjauhi perasaan berburuk sangka, maka kita akan mendapatkan banyak manfaat dan terhindar dari dosa, karena telah menjauhi perbuatan yang Allah SWT larang. Selain itu dengan berprasangka baik juga akan menjaga keharmonisan dalam pertemanan.
Semoga dengan mengetahui sebab berburuk sangka dapat membuat kita semakin mawas diri dalam menjaga hati dari perilaku tercela yang Allah SWT benci.
Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Mikha Lazuardi