dr. Aisah Dahlan: 5 Cara Menasehati Anak Lelaki
TSIRWAH INDONESIA – Kebanyakan orang tua, akan memperlakukan anaknya dengan sama, termasuk dalam hal mendidik. Namun pada kenyataannya, cara menasehati anak laki-laki akan berbeda dengan perempuan.
Mendidik dan menasehati anak laki-laki memerlukan pendekatan khusus yang sesuai dengan karakter dan psikologi mereka. Salah satu metode yang efektif untuk menasehati anak laki-laki adalah dengan menerapkan teknik yang dr. Aisah Dahlan ajarkan.
Mengutip dari channel youtube @PecintadrAisahDahlanCHt, ia mengatakan, ”dan laki-laki senang diajak dialog pada saat makan. Di pertengahan makan, baru kita nasehati, santai, dia sudah mulai kenyang, baru. Bikin kesepakatan sama anak, emang harus sering diomongin, walaupun gak tiap hari. Misalnya tentang peraturan rumah sepekan sekali, tapi kalau mau menasehati tentang pribadinya, itu sebulan sekali aja.”
BACA JUGA: Montessori: Trend Parenting 2024, Inilah 7 Cara Menerapkannya
Cara Menasehati Anak Lelaki dengan Pendekatan dr. Aisah Dahlan
Berdasarkan rangkuman kajian dr. Aisah Dahlan, berikut ini cara menasehati anak laki-laki:
1. Ajak Berdialog saat Makan
Menurut dr. Aisah Dahlan, laki-laki lebih senang berdialog ketika makan. Momen ini bisa orang tua manfaatkan untuk memberikan nasehat yang penting. Ketika anak mulai merasa kenyang, suasana biasanya menjadi lebih santai, sehingga ia lebih terbuka untuk mendengarkan nasehat.
2. Santai dan Tidak Menghakimi
Saat memberikan nasehat, pastikan untuk menyampaikannya dengan santai dan tidak menghakimi. Anak laki-laki cenderung menutup diri jika merasa tersudut atau terhakimi, sehingga penting untuk menjaga nada bicara tetap tenang dan penuh kasih.
3. Buat Kesepakatan Rutin
dr. Aisah Dahlan juga menyarankan untuk membuat kesepakatan rutin dengan anak-anak mengenai berbagai aturan di rumah. Diskusi ini bisa dilakukan sepekan sekali untuk mengingatkan kembali tentang peraturan yang berlaku di rumah.
Namun, jika orang tua ingin menasehati anak tentang hal-hal yang lebih personal, seperti sikap atau masalah pribadinya, cukup lakukan sebulan sekali. Ini akan memberi ruang bagi anak untuk mencerna nasehat dan tidak merasa terbebani.
4. Konsisten dalam Komunikasi
Konsistensi adalah kunci dalam mendidik anak laki-laki. Meski nasehat tidak diberikan setiap hari, orang tua perlu terus menjaga komunikasi terbuka dengan anak. Jangan lupa untuk selalu memuji saat mereka menunjukkan perubahan positif, karena ini akan memotivasi mereka untuk terus berkembang.
5. Hindari Tekanan Berlebih
Memberikan nasehat yang terus-menerus justru dapat membuat anak laki-laki merasa tertekan dan berontak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan nasehat dengan frekuensi yang tepat dan memberi waktu pada anak untuk memprosesnya.
Sebagai orang tua, sudah seharusnya bersikap sabar dalam menghadapi perilaku anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam Al Qur’an surah Al-Baqarah ayat 153:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Kesimpulan
Mendidik, terutama menasehati anak laki-laki memang memerlukan kesabaran dan strategi yang tepat. Dengan menerapkan cara yang dr. Aisah Dahlan ajarkan, orang tua dapat membantu anak laki-laki mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Wallohu A’lam
Oleh Siti Aisyah