3 Cara Meningkatkan Percaya Diri Sesuai Anjuran Rasulullah, Simak
TSIRWAH INDONESIA – Percaya diri merupakan salah satu kemampuan penting bagi setiap manusia dalam menjalani suatu kehidupan.
Rasa percaya diri menjadi faktor penentu bagi setiap manusia dalam mengenali potensi dirinya untuk meraih kesuksesan yang gemilang.
Agama Islam mengajarkan kepada umatnya akan pentingnya meningkatkan rasa percaya diri agar senantiasa terhindar dari segala keputusasaan dan menjadikannya sebagai pribadi yang bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 139:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
Adapun berbagai metode dalam melatih kemampuan tersebut, salah satunya berdasarkan anjuran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Melansir dari situs republika.co.id, berikut tiga cara dalam meningkatkan percaya diri dari Rasulullah, antara lain:
1. Menggunakan Nama yang Baik
Nama adalah sebuah doa. Selain itu, nama merupakan salah satu faktor penting dalam memupuk kepercayaan diri bagi setiap umat Islam.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk menggunakan nama yang tersandang dengan tujuan yang baik, tanpa ada maksud menjatuhkan harga diri.
Hal tersebut telah diriwayatkan dalam sebuah hadits, yaitu:
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ هُوَ ابْنُ سَلَمَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ أُمَّ عَاصِمٍ كَانَ يُقَالُ لَهَا
عَاصِيَةُ فَسَمَّاهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمِيلَةَ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia adalah Ibnu Salamah, dari [Ubaidullah] dari [Nafi’] dari [Ibnu Umar] bahwa Ummu ‘Ashim dulu dipanggil ‘Ashiyah lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberinya nama Jamilah,” (HR. Imam Darimi).
2. Tidak Mencela Diri Sendiri
Mencela sama saja dengan menjelek-jelekkan harga diri. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya rasa pesimis yang berakibat menurunnya kepercayaan diri.
Rasulullah SAW melarang kepada umatnya untuk merendahkan diri sendiri dan tidak terpaku dari segala kekurangan yang dimiliki, sebagaimana beliau bersabda:
لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ خَبُثَتْ نَفْسِي وَلَكِنْ لِيَقُلْ لَقِسَتْ نَفْسِي
Artinya: “Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan: ‘Khabutsat nafsi’ (diriku sangat buruk), akan tetapi hendaknya ia mengatakan ‘laqishat nafsi’ (diriku ada kekurangan),” (HR. Bukhari).
BACA JUGA: Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Islam, Berikut Penjelasannya
3. Berkata yang Baik
Perkataan yang baik akan menghasilkan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Secara tidak langsung, hal ini akan menambah relasi dan rasa percaya diri dalam lingkungan sosial.
Semasa hidupnya, Rasulullah SAW selalu bertutur kata yang baik kepada para sahabatnya dan mengajarkan hal-hal yang positif kepada umatnya.
Sebagai contoh, Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Bakar, sebagaimana berikut:
إِنَّ أَمَنَّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبُو بَكْرٍ وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا مِنْ أُمَّتِي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ أُخُوَّةُ الْإِسْلَامِ وَمَوَدَّتُهُ لَا يَبْقَيَنَّ فِي الْمَسْجِدِ بَابٌ إِلَّا سُدَّ إِلَّا بَابُ أَبِي بَكْرٍ
Artinya: “Sesungguhnya manusia yang paling terpercaya di hadapanku dalam persahabatannya dan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengambil kekasih dari umatku, tentulah Abu Bakar orangnya. Akan tetapi yang ada adalah persaudaraan Islam dan berkasih sayang dalam Islam. Sungguh, tidak ada satupun pintu di dalam Masjid yang tersisa melainkan akan tertutup kecuali pintunya Abu Bakar,” (HR. Bukhari).
Demikianlah, tiga cara meningkatkan percaya diri berdasarkan anjuran Rasulullah SAW. Semoga artikel ini berguna dalam mengatasi rasa rendah diri dan sifat pesimistis serta menjadikan sebagai pribadi yang lebih bertakwa kepada Allah SWT, aamiin.
Wallahu A’lam
Oleh Laudia Ardenta