Niat dan Cara Qadha Puasa Ramadhan: Perhatian 5 Hal Ini
TSIRWAH INDONESIA – Puasa qadha Ramadhan mengacu pada puasa wajib yang harus dilaksanakan oleh seseorang, baik berpuasa yang tertunda karena alasan yang sah, atau sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalam Islam, puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim.
Setiap umat Muslim yang memiliki puasa qadha diwajibkan untuk segera menunaikan kewajiban tersebut sesuai dengan kemampuan mereka.
Qadha Ramadan Sarana Menunaikan Kewajiban
Meskipun mengganti puasa yang ditinggalkan merupakan tanggung jawab pribadi setiap individu, hal ini juga melambangkan kemurahan hati Allah subhanahu wa ta’ala yang memberikan kemudahan bagi umat-Nya dalam menjalankan kewajiban agama.
Dalam proses qadha Ramadhan, setiap Muslim dianjurkan untuk segera mengganti puasa yang ditinggalkan saat mereka telah memiliki kesempatan untuk melakukannya.
Hal ini menunjukkan pentingnya kesungguhan dan tanggung jawab dalam menunaikan kewajiban agama, serta sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
BACA JUGA : Bolehkah Menggabungkan 2 Niat Puasa: Fardhu dan Sunnah
Bacaan Niat Qadha Puasa Ramadhan
Niat qadha puasa Ramadhan seharusnya dilakukan dengan niat yang tulus, sesuai dengan hati nurani dan keyakinan pribadi. Namun, secara umum niat puasa ganti utang puasa Ramadhan dapat dilafalkan sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah subhanahu wa ta’ala.”
Tata Cara Mengqadha Puasa Ramadhan
Mengqada puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Berikut adalah cara yang sesuai dengan ajaran Islam untuk mengqada puasa Ramadhan:
Pertama, niat yang tulus. Pertama-tama, niatkan untuk mengqada puasa Ramadhan dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala.
Kedua, menentukan jumlah puasa yang perlu diqadha. Menghitung jumlah puasa Ramadhan yang perlu diqadha, berdasarkan pada puasa yang telah terlewatkan dalam satu bulan Ramadhan atau lebih.
Ketiga, menyelesaikan puasa-puasa yang tertunda. Setelah menentukan jumlah puasa yang perlu diqadha, menyegerakan untuk menyelesaikan puasa-puasa yang tertunda tersebut.
Keempat, memperbaiki amal ibadah lainnya. Selain mengqadha puasa, perlu untuk meningkatkan amal ibadah lainnya seperti sholat, sedekah, dzikir, dan amal kebaikan lainnya sebagai upaya untuk memperbaiki diri di mata Allah subhanahu wa ta’ala.
Kelima, bertaubat dan berdoa. Sebagai bagian dari proses mengqada puasa Ramadhan, bertaubatlah kepada Allah atas keterlambatan dalam menunaikan kewajiban puasa.
Kesimpulan
Dengan demikian, qadha Ramadhan merupakan bagian yang penting dalam menjalankan kewajiban ibadah puasa bagi umat Islam.
Proses ini mencerminkan rahmat dan kemurahan hati Allah subhanahu wa ta’ala yang memberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah agama, serta menegaskan kepatuhan dan tanggung jawab umat Islam dalam menunaikan kewajiban agama.
Wallohu Alam
Oleh Dwiki Al-Akhyar
Bacaan sederhana menjelang Ramadhan. Syukron Ustad Dwiki Al Akhyar.