Fiqih & Akidah

Keistimewaan Sholat Sunnah Rawatib, Nomor 3 Menakjubkan

TSIRWAH INDONESIA Salah satu sunnah yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam anjurkan ialah sholat rawatib. 

Sholat rawatib yang pelaksanaannya sebelum dan sesudah sholat fardhu (sholat lima waktu). Sholat sunnah ini memiliki banyak keistimewaan di dalamnya.

Mengutip dari NU Online, sholat rawatib yang pelaksanaannya sebelum sholat fardhu adalah sholat qabliyah, sedangkan setelah sholat fardhu merupakan ba’diyah

Hukum sholat ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Rawatib Muakkad (yang sangat dianjurkan) dan Rawatib Ghairu Muakkad (yang dianjurkan namun tidak sekuat Muakkad).

Sholat sunnah rawatib seluruhnya terdapat dua puluh dua rakaat yang terbagi sebagai berikut:

  • Dua rakaat qabliyah Subuh.
  • Empat rakaat qabliyah dzuhur dan empat rakaat ba’diyah dzuhur.
  • Empat rakaat ba’diyah ashar.
  • Dua rakaat qabliyah magrib dan dua rakaat ba’diyah magrib.
  • Dua rakaat qabliyah isya dan dua rakaat ba’diyah isya.

Dari dua puluh dua rakaat tersebut, dua belas rakaat yang termasuk sunnah muakkad, yaitu:

  • Dua rakaat qabliyah subuh.
  • Empat rakaat qabliyah dzuhur dua rakaat ba’diyah dzuhur.
  • Dua rakaat ba’diyah magrib.
  • Dua rakaat ba’diyah isya.

Hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:

عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ لاَ يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: “Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak meninggalkan empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sebelum Subuh,” (HR Bukhari).

Sholat sunnah rawatib sangat Rasulullah SAW anjurkan, berikut keistimewaan sholat sunnah rawatib:

Keistimewaan sholat sunnah rawatib yaitu Allah SWT jauhkan dari api neraka. Sebagaimana hadits riwayat At-Tirmidzi dan Imam Ahmad, bahwa mengerjakan sholat sunnah rawatib sebelum dan sesudah sholat Dzuhur akan terhindar dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda:


مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan dengan rutin empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan api neraka baginya,” (HR At Tirmidzi dan Ahmad).

BACA JUGA : Sholat Sunnah Qabliyah Subuh: Amalan Ringan yang Memiliki Banyak Keutamaan

Ketika seseorang kurang dalam sholat fardhunya seperti kurang khusyu, maka sholat sunnah rawatib dapat menyempurnakannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya amalan manusia yang pertama kali dihisab di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘Azza wa Jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, ‘Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak?’ Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: ‘Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah.’ Jika ia memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: ‘Sempurnakanlah kekurangan yang pada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.’ Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini,” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Ketika seseorang istiqomah mengerjakan sholat sunnah rawatib yang dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan untuk hamba-Nya istana di surga kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:


مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ

Artinya: “Tidaklah seorang muslim mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat setiap hari, melainkan Allah membangunkan baginya sebuah istana di surga,” (HR Muslim).

Ketika Allah SWT telah membangunkan istana di Surga, maka Allah juga akan memasukkan hamba-Nya ke dalam surga. Penegasan atas hal ini terdapat dalam hadits:

 مَنْ ثَابَرَ عَلَى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya: “Barangsiapa menjaga dua belas rakaat sehari semalam, niscaya dia masuk surga…” (HR An-Nasa’i).

Sholat rawatib merupakan salah satu sunnah yang Rasulullah SAW anjurkan. Sholat rawatib dapat menyempurnakan sholat fardhu.

Keistimewaan lain sholat sunnah ini, yaitu dijauhkan dari api neraka hingga dibangunkan istana oleh Allah SWT di surga kelak.

Semoga umat muslim senantiasa mengerjakan sholat sunnah rawatib ini dengan istiqomahAamiin.

Wallahu A’lam
Oleh Hanif Ibrahim

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator