Maulid Simthud Duror: Merayakan Kelahiran Rasulullah SAW
TSIRWAH INDONESIA – Maulid Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam merupakan perayaan yang sangat istimewa bagi umat Islam.
Peringatan ini merupakan kesempatan untuk mengenang kembali sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam dan teladan akhlak mulia yang beliau contohkan. Salah satu kitab yang sering digunakan dalam peringatan maulid adalah kitab Simthud Duror.
Sejarah Singkat Simtuth Duror
Melansir dari laman detik.com,Simthud Duror adalah sebuah kitab yang berisi kumpulan sholawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW serta ayat-ayat Al-Qur’an.
Isinya sangat kaya dengan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, mukjizat-mukjizat yang beliau miliki serta keutamaan-keutamaan beliau.
Pengarang kitab ini adalah Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi, seorang ulama besar keturunan Nabi SAW. Beliau lahir pada Jumat, 24 Syawal 1259 Hijriyah di Desa Qasam, Hadramaut, Yaman.
Habib Ali Al-Habsyi adalah putra dari Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi dan Hubabah Alawiyyah binti Husein bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri.
Beliau wafat pada Ahad, 20 Rabiul Akhir 1333 Hijriyah di Kota Seiyun, Hadramaut, Yaman.
Melansir dari laman islam.nu.or.id, tidak ada latar belakang khusus untuk penyusunan Maulid Simthud Duror.
Namun, Habib Ali Al-Habsyi dengan tegas menyatakan keyakinannya, bahwa Rasulullah SAW akan hadir di tempat seseorang membaca maulid Simthud Duror.
Sebagaimana perkataan Habib Ali Al-Habsyi di dalam kitab Al-Jawahirul Maknunah wal Asrarul Makhzunah, halaman 42:
المَوْلِدُ أَنَا أَلَّفْتُهُ عَلَى نِيَةٍ صَالِحَةٍ، فَتْحٍ جَدِيْدٍ، وَلَا شَكَّ أَنَّ رُوْحَهُ ﷺ تَحْضُرُ عِنْدَ قِرَائَتِهِ
Artinya: “Maulid Simthud Duror yang saya susun ini atas dasar niat yang benar, media yang baru, dan tidak diragukan kembali bahwa sungguh ruh Rasulullah akan hadir saat membacanya.”
Dalil tentang Membaca Sholawat
Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini berdasarkan beberapa dalil Al-Quran dan hadits, yaitu:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56yang berbunyi:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawat lah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali,“(HR. Muslim nomor 408).
BACA JUGA : Maulid Nabi Bid’ah, Begini Penjelasannya
Keutamaan Membaca Simthud Duror
Membaca kitab Simthud Duror memiliki banyak keutamaan:
1. Mendekatkan Diri kepada Rasulullah SAW
Membaca sholawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, hati seseorang akan semakin dekat dengan beliau.
2. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan
Membaca kisah-kisah beliau, dapat menginspirasi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
3. Memperoleh Syafaat Rasulullah SAW
Orang yang senantiasa bersholawat kepada Nabi InsyaAllah akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat.
Waktu dan Cara Membaca Simthud Duror
Tidak ada waktu khusus dalam membaca kitab Simthud Duror. Artinya, seseorang boleh membaca di mana saja (selain di tempat-tempat yang kotor) dan kapan saja.
Hal terpenting adalah niat dan khusyuk. Tata cara membaca kitab ini sebagai berikut:
1. Membaca Al-Fatihah dan menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW.
2. Membaca Al-Fatihah dan menghadiahkannya kepada Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (pengarang).
Kesimpulan
Membaca kitab Simthud Duror pada peringatan Maulid Nabi merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta dan penghormatan seseorang kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga dengan memperingati Maulid seseorang dapat meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga informasi ini bermanfaat, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Caniyawati Sani Haniaturrosyidah