Kisah Inspiratif Ibnu Hajar: Pelajaran Tekun dari Tetesan Air di Batu
TSIRWAH INDONESIA – Kitab Fathul Bari merupakan karya besar yang sering muncul dalam dunia pendidikan Islam. Kitab ini membahas secara mendalam faedah dari hadits-hadits shahih karya Imam Bukhari.
Penulis kitab ini adalah Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang ulama yang terkenal akan keluasan ilmunya. Di balik nama besar ini, ada sebuah cerita menarik tentang asal-usul nama “Ibnu Hajar,” yang berarti “Anak Batu.”
Mengenai kisah inspiratif Ibnu Hajar, melansir dari darusyahadah.com, berikut detailnya:
Ibnu Hajar dan Tetesan Air di Batu
Nama aslinya adalah Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali. Sejak kecil, beliau telah kehilangan kedua orang tuanya. Kondisi ini tidak membuatnya menyerah, meskipun harus menjalani hidup tanpa orang tua sejak usia dini.
Saat usianya belum genap lima tahun, Ibnu Hajar kecil masuk ke sebuah maktab atau lembaga pendidikan agama. Namun, rasa kehilangan orang tuanya masih membayangi, membuatnya sulit memahami pelajaran.
Suatu hari, beliau meminta izin kepada gurunya untuk keluar sejenak. Ketika berjalan-jalan di luar, hujan turun dengan deras. Ibnu Hajar pun berteduh di sebuah gua yang berada di dekatnya.
Saat berteduh, perhatiannya tertuju pada tetesan air yang jatuh perlahan dari langit-langit gua. Tetesan itu terus-menerus jatuh ke sebuah batu besar, hingga membuat lubang di permukaannya.
Ibnu Hajar tertegun. Dalam hati beliau berkata, “Jika tetesan air yang lembut bisa melubangi batu keras karena ketekunannya, maka akal dan hati manusia tentu lebih mampu menerima ilmu dengan usaha yang konsisten.”
Pengalaman ini menjadi titik balik semangat belajarnya. Ibnu Hajar terus berjuang dalam menuntut ilmu hingga menjadi ulama besar. Karena kisah ini, beliau pun terkenal dengan nama “Ibnu Hajar,” sebagai pengingat akan pelajaran berharga tersebut.
Hikmah Kisah
Ketekunan dan istiqamah dapat menjadi kunci penting dalam kehidupan, sebagaimana air yang lembut mampu melubangi batu yang keras karena kekonsistensiannya.
Hal ini tidak hanya berlaku pada fenomena air dan batu, tetapi juga pada manusia. Sikap tekun dan konsisten sangat penting untuk meraih hasil yang menjadi harapan.
Demikian sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa beliau bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Artinya: “Sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang konsisten meskipun sedikit,” (HR Muslim).
||BACA JUGA: Biografi Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani: Sang Amirul Mukminin dalam Ilmu Hadits
Penutup
Kisah inspiratif Ibnu Hajar mengajarkan bahwa ketekunan dan konsistensi adalah kunci untuk meraih keberhasilan. Semoga kita dapat meneladani semangat beliau dalam menuntut ilmu dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a’lam
Oleh Syafik Islahul Umam