Hikmah & Wawasan

Istighfar: Solusi Hidup Tenang dan Bekal Menuju Surga

TSIRWAH INDONESIA Allah subhanahu wa ta’ala telah menentukan ajal setiap manusia. Tidak ada yang mampu menunda atau mempercepat waktu ajalnya.

Menyadari hal ini, seorang muslim semestinya senantiasa merasa waspada terhadap ajal yang bisa datang kapan saja. 

Tidak ada yang bisa memastikan seberapa banyak bekalnya untuk kehidupan setelah mati.

Salah satu cara mempersiapkan diri adalah dengan memperbanyak istighfar. Seorang manusia biasa sangat mudah tergelincir ke dalam dosa, baik yang disengaja maupun tidak.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ

Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertaubatlah dan beristighfarlah kepada Allah SWT, sesungguhnya aku bertaubat dan beristighfar kepada-Nya seratus kali setiap hari,“ (HR Ahmad).

Rasulullah SAW, kekasih Allah SWT dan rahmat bagi seluruh alam, bahkan ber-istighfar seratus kali setiap harinya.

Betapa sombong manusia yang enggan ber-istighfar, padahal amalannya tidak sebanding dengan satu detik pun amalan baginda Rasulullah SAW. 

Di antara berbagai lafadz istighfar, terdapat satu yang paling utama, yaitu Sayyidul Istighfar

Istighfar ini tidak hanya mengandung permohonan ampun, tetapi juga pengakuan atas status manusia sebagai hamba Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan sayyidul istighfar:

 عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ الْعَبْدُ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِالنِّعْمَةِ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ إِنْ قَالَهَا بَعْدَمَا يُصْبِحُ مُوقِنًا بِهَا ثُمَّ مَاتَ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ قَالَهَا بَعْدَمَا يُمْسِي مُوقِنًا بِهَا ثُمَّ مَاتَ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya: “Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda: ‘Sayyidul istighfar adalah seorang hamba berkata ‘Ya Allah engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakan ku dan saya adalah hamba-Mu. Saya berada pada perjanjian-Mu dan ancaman-Mu semampu saya. Saya menetapi kepada-Mu dengan nikmat yang ada dan saya mengadu kepada-Mu dengan dosaku. Ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.’ Rasulullah SAW bersabda: ‘Jika dia mengatakannya pada waktu pagi hari dalam keadaan yakin dengan-Nya, lalu dia mati maka dia termasuk dari penduduk surga. Jika dia membacanya pada waktu sore dalam keadaan yakin, lalu dia mati maka dia termasuk dari penduduk surga’,” (HR Ahmad).

BACA JUGA : Mengelola Stres dengan Cara Meditasi atau Tafakur

Sebagai solusi dari segala masalah, istighfar telah terbukti memberi banyak manfaat.

Al Hasan pernah didatangi oleh tiga orang dengan keluhan yang berbeda-beda. 

Satu mengeluh tentang kesulitan ekonomi, yang lain tentang kemandulan, dan yang ketiga tentang kegagalan panen.

Al Hasan menjawab semua keluhan ketiganya dengan satu kalimat:

اِسْتَغْفِرِ اللهَ

Artinya: “Bacalah istighfar (mintalah ampunan kepada Allah).”

Ketika ditanya mengapa selalu memberikan solusi yang sama, Al Hasan mengutip firman Allah SWT dalam surat Nuh ayat 10-12:

فَقُلۡتُ اسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡؕ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا ۙ‏ يُّرۡسِلِ السَّمَآءَ عَلَيۡكُمۡ مِّدۡرَارًا ۙ‏ وَّيُمۡدِدۡكُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّبَنِيۡنَ وَيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ جَنّٰتٍ وَّيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ اَنۡهٰرًا ؕ‏ 

Artinya: “Lalu, aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun), niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu’.”

Rasulullah SAW juga bersabda:

مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya: “Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah SWT pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah SWT akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka,” (HR Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Hakim, dan Baihaqi)

Istighfar adalah kunci ketenangan hati, jalan keluar dari setiap masalah dan jembatan menuju ampunan serta ridha-Nya. 

Tidak ada alasan untuk menunda memperbanyak istighfar karena hanya Allah SWT maha pengampun serta maha penerima taubat.

Wallohu A’lam
Oleh Nazly

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator