Badan Gemuk dan Perut Buncit dalam Pandangan Islam, Simak
TSIRWAH INDONESIA – Perut gemuk atau buncit kadang membuat tidak percaya diri. Semua orang pasti mendambakan bentuk tubuh yang ideal.
Masalahnya, seiring perkembangan zaman gadget merubah kebiasaan banyak manusia.
Aktivitas manusia menjadi lebih mudah dengan adanya gadget. Akibatnya banyak orang terlena, sehingga jarang melakukan aktivitas fisik dan bentuk tubuh menjadi gemuk.
Sebenarnya, Islam tidak melihat fisik dan bentuk tubuh seseorang. Karena yang Allah subhanahu wa ta’ala lihat adalah ketakwaannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah SWT hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian,” (HR Muslim 2564).
BACA JUGA : Glow Up Tanpa Harus Make Up, Lakukan Hal Ini
Badan Gemuk dalam Islam
Badan yang gemuk tidak selamanya negatif, karena ada yang gemuk disebabkan faktor keturunan atau bawaan.
Gemuk menjadi tercela ketika karena faktor terlalu banyak makan serta bermalas-malasan. Dalam satu hadis Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَخُونُونَ وَلاَ يُؤْتَمَنُونَ، وَيَشْهَدُونَ وَلاَ يُسْتَشْهَدُونَ، وَيَنْذِرُونَ وَلاَ يَفُونَ، وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ
Artinya: “Generasi terbaik adalah generasi di zamanku, kemudian masa setelahnya, kemudian generasi setelahnya. Sesungguhnya pada masa yang akan datang ada kaum yang suka berkhianat dan tidak bisa dipercaya, mereka bersaksi sebelum diminta kesaksiaannya, bernazar tapi tidak melaksanakannya, dan nampak pada mereka kegemukan,” (HR Bukhari 2651 dan Muslim 6638).
Badan yang terlalu gemuk dan perut buncit dikaitkan dengan proses ibadah. Jika badan terlalu gemuk, maka akan kesulitan menjalani gerakan sholat.
Orang yang gemuk cepat merasa lelah sehingga sulit melakukan aktivitas. Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam segala hal. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 31:
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍۢ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan! Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
Larangan perilaku berlebihan pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis berikut:
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ الْحِمْصِيُّ وَحَبِيبُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ جَابِرٍ الطَّائِيِّ عَنْ مِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ نَحْوَهُ و قَالَ الْمِقْدَامُ بْنُ مَعْدِي كَرِبَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami (Suwaid bin Nashr) telah mengkhabarkan kepada kami (Abdullah bin Al Mubarak) telah mengkhabarkan kepada kami (Isma’il bin ‘Ayyasy) telah menceritakan kepadaku (Abu Salamah Al Himshi) dan (Habib bin Shalih) dari (Yahya bin Jabir Ath Tho`i) dari (Miqdam bin Ma’dikarib) berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Manusia tidak memenuhi wadah yang buruk melebihi perut, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya.’ Telah menceritakan kepada kami (Al Hasan bin ‘Arafah) telah menceritakan kepada kami (Isma’il bin ‘Ayyasy) Sepertinya dan berkata Al Miqdam bin Ma’dikarib dari Nabi shallallahu alaihi wasallam namun didalamnya ia tidak menyebut: Aku mendengar nabi shallallahu alaihi wasallam. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih,” (HR Tirmidzi).
Kesimpulan
Islam sebenarnya tidak melarang umatnya untuk memiliki perut yang buncit. Perut buncit identik dengan serakah dan ini yang tidak boleh dalam Islam.
Perut buncit membuat manusia malas bergerak dan bisa malas beribadah karena badan terlalu berat.
Wallahu A’lam
Oleh Lokeswara Daegal