Tokoh & Sejarah

6 Alasan Asal Usul Aceh Disebut Serambi Mekah

TSIRWAH INDONESIA – Aceh, provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia, sering kali disebut sebagai “Serambi Mekah”. Julukan ini bukan tanpa alasan, karena Aceh memiliki hubungan sejarah, budaya, dan religius yang sangat kuat dengan Islam dan tanah suci Mekah.

Lantas, bagaimana asal usul Aceh mendapatkan sebutan ini? Berikut adalah 6 alasan mengapa Aceh disebut Serambi Mekah:

Aceh adalah salah satu wilayah pertama di Nusantara yang menerima Islam. Pada abad ke-13, Kesultanan Samudera Pasai, yang terletak di wilayah Aceh, menjadi kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara.

Dari sinilah Islam mulai menyebar ke wilayah-wilayah lain di Nusantara, termasuk Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan wilayah lainnya. Sebagai pusat penyebaran Islam, Aceh menjadi wilayah yang penting dalam menjaga ajaran dan tradisi Islam di wilayah Asia Tenggara.

Sebutan “Serambi Mekah” karena masyarakat menganggap Aceh sebagai pintu gerbang menuju Mekah. Pada masa lampau, banyak jamaah haji dari Nusantara yang berangkat ke Mekah melalui pelabuhan-pelabuhan di Aceh.

Bagi para jamaah, Aceh menjadi tempat persinggahan sebelum melanjutkan perjalanan suci mereka ke Tanah Suci. Ini memberikan Aceh nilai religius yang tinggi, seolah menjadi ‘serambi’ atau pintu masuk sebelum memasuki Mekah.

Aceh juga terkenal dengan penerapan syariat Islam yang ketat. Sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki hak untuk menerapkan hukum Islam secara formal, Aceh mempertahankan tradisi Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Hal ini membuat Aceh semakin kental dengan nuansa religius yang sejalan dengan ajaran Islam di Mekah.

BACA JUGA : Jejak Surga di Kejayaan Andalusia, Simak Selengkapnya

Banyak ulama besar yang lahir di Aceh dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Islam, baik di Indonesia maupun di dunia. Ulama-ulama Aceh seperti Syekh Abdul Rauf As-Singkili dan Teungku Chik di Tiro adalah tokoh-tokoh yang terkenal karena karya-karya mereka dalam menyebarkan ajaran Islam.

Karya-karya mereka tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga diakui oleh ulama-ulama di Timur Tengah, termasuk di Mekah.

Kehidupan masyarakat Aceh sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam. Budaya Islami terlihat dalam adat istiadat, tradisi, arsitektur, hingga karya seni Aceh.

Banyak bangunan di Aceh, seperti Masjid Raya Baiturrahman, dibangun dengan gaya arsitektur yang mengadopsi gaya Timur Tengah, yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Islam di Aceh. Semua hal ini, semakin memperkuat julukan Aceh sebagai Serambi Mekah.

Pada abad ke-16, Aceh juga memiliki hubungan diplomatik dengan Kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Kekhalifahan Utsmaniyah sering mendukung Aceh dalam melawan penjajah, baik dari Portugis maupun Belanda.

Hubungan dengan kekhalifahan ini menegaskan peran penting Aceh dalam mempertahankan ajaran Islam di Nusantara.

Aceh disebut Serambi Mekah karena peran historisnya sebagai pusat penyebaran Islam, hubungannya yang simbolis dengan Mekah, penerapan syariat Islam, peran ulama Aceh dalam perkembangan Islam, dan budaya Islami yang sangat kuat.

Semua faktor ini menjadikan Aceh sebagai provinsi yang tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki nilai religius yang sangat tinggi.

Wallahu A’lam
Oleh Rizky Ramadhani

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator