Menantang Standar Cantik bagi Wanita: Inilah 4 Ciri-Ciri Wanita Cantik Menurut Islam
TSIRWAH INDONESIA – Pembahasan tentang wanita adalah bagian yang sangat penting dalam Islam. Kitab suci Al-Qur’an membahas tentang wanita begitu detail, bahkan dikhususkan dalam surat An-Nisa. Islam senantiasa melindungi dan menjaga harkat dan martabat wanita.
Wanita identik dengan kecantikan, baik dari paras maupun sifatnya. Kecantikan yang dimilikinya yang mampu menjadikan dirinya menjadi cahaya untuk menerangi orang-orang di sekitarnya.
Terlepas dari itu semua, para wanita tentunya ingin senantiasa tampil cantik dan menarik. Kecantikan yaitu salah satu hal yang diidam-idamkan oleh para wanita karena wanita selalu berpikir bahwa kecantikan identik dengan mereka.
Wanita senang dengan kecantikan, yang menjadikan dirinya unik dan menarik. Lantas bagaimanakah Islam memandang kecantikan wanita dan bagaimanakah sebenarnya cantik bagi wanita dalam Islam yang sesungguhnya? Mari simak penjelasan berikut:
Definisi Wanita Cantik
Wanita diidentikkan dengan kecantikan dan setiap wanita merasa dirinya harus selalu tampil cantik sehingga banyak usaha yang mereka lakukan agar tampil cantik. Kecantikan sendiri diartikan sebagai keindahan atau sifat yang disukai oleh orang lain atau membuat orang lain mengaguminya.
Islam adalah agama yang mencintai keindahan dan kecantikan tapi pandangan Islam mengenai kecantikan tersebut sedikit berbeda dengan makna kecantikan yang saat ini diartikan oleh para wanita. Sebagaimana penjelasan dalam hadits berikut ini:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَا يَدْخُل الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ كِبْرٍ” رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ: “لَا ذَاكَ الْجَمَالُ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَازْدَرَى النَّاسَ”
Artinya: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar debu.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain,” (HR Muslim).
Jenis Kecantikan Wanita
Kecantikan dibagi ke dalam dua bagian yaitu cantik dari jasmani dan ruhani. Keduanya berbeda makna, berikut ini penjelasannya.
Kecantikan Jasmani
Kecantikan jasmani adalah kecantikan yang dilihat dari tubuh luar seorang wanita meliputi kecantikan parasnya, perhiasan atau pakaian yang menutupi tubuhnya.
Seorang wanita bisa tampil cantik dengan apa yang ia kenakan. Hal ini tidaklah dilarang dalam agama Islam yang terpenting ia tetap memenuhi kewajiban atau syariat yang berlaku, misalnya menutup aurat dan tidak mengundang syahwat lelaki.
Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Al-A’raf ayat 26:
{ يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسٗا يُوَٰرِي سَوۡءَٰتِكُمۡ وَرِيشٗاۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٰلِكَ خَيۡرٞۚ ذَٰلِكَ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ }
Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi aurat kamu dan untuk perhiasan bagi kamu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.”
Kecantikan Ruhani
Ayat di atas menjelaskan bahwa kecantikan seorang wanita tidak hanya dari kecantikan fisik semata melainkan juga kecantikan dari batinnya. Kecantikan fisik memang baik tetapi memiliki kecantikan ruhani jauh lebih penting bagi seorang muslimah.
Sebagaimana hal ini juga disebutkan dalam ayat al-Qur’an. Ketika Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam hendak menceraikan istrinya untuk menikahi wanita lain yang lebih cantik daripada istrinya.
Allah SWT melarang perilaku ini dan menjelaskan bahwa wanita yang baik akhlaknya adalah lebih baik dibandingkan wanita yang cantik fisiknya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 52:
{ لَّا یَحِلُّ لَكَ ٱلنِّسَاۤءُ مِنۢ بَعۡدُ وَلَاۤ أَن تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنۡ أَزۡوَ ٰجࣲ وَلَوۡ أَعۡجَبَكَ حُسۡنُهُنَّ إِلَّا مَا مَلَكَتۡ یَمِینُكَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ رَّقِیبࣰا }
Artinya: “Tidak halal bagimu (Muhammad) menikahi perempuan-perempuan (lain) setelah itu, dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang engkau miliki. Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.“
Wanita Cantik dalam Islam
Kita sudah mengetahui makna sesungguhnya kecantikan wanita, lantas bagaimanakah wanita yang cantik menurut Islam dan bagaimana pandangan Islam mengenai wanita yang cantik. Ciri-ciri wanita cantik dalam Islam diantaranya sebagai berikut:
1. Senantiasa Menutup Aurat
Kecantikan wanita terutama kecantikan jasmani sebaiknya dijaga dengan baik dan tidak ditunjukkan kepada orang lain selain suami atau kepada orang lain yang bukan mahramnya. Kecantikan ini jika dijaga dengan baik maka tidak akan mendatangkan mudarat.
Wanita yang cantik menurut pandangan Islam tentunya mereka yang senantiasa menutup auratnya dan memenuhi perintah Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat An-Nur ayat 31:
{ وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوۡ ءَابَآئِهِنَّ أَوۡ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآئِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوۡ نِسَآئِهِنَّ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيۡرِ أُوْلِي ٱلۡإِرۡبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفۡلِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يَظۡهَرُواْ عَلَىٰ عَوۡرَٰتِ ٱلنِّسَآءِۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِأَرۡجُلِهِنَّ لِيُعۡلَمَ مَا يُخۡفِينَ مِن زِينَتِهِنَّۚ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ }
Artinya: “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.“
2. Memiliki Akhlak yang Baik
Wanita cantik menurut Islam bukan hanya cantik secara fisiknya saja melainkan cantik akhlaknya pula. Ia senantiasa bertutur kata lemah lembut, berbahasa sopan dan santun kepada siapapun. Kebaikan akhlak dan hatinya akan memancarkan aura kecantikan lewat sifatnya.
Lisan dan keterampilan merupakan bentuk terjemahan dari hati, sehingga cantik yang tercermin dari dalam akan menjadi penerapan pada setiap tingkah laku seseorang setiap harinya. Kecantikan dari dalam yaitu poin utama seorang perempuan dipandang cantik oleh orang lain.
Hati dan akhlak yang baik dalam Islam lebih utama dari kecantikan fisik itu sendiri, sehingga wanita yang cantik akhlaknya berhasil menyandang predikat lebih mulia di sisi Allah SWT. Sebagaimana penjelasan dalam hadits berikut ini:
إنّ الله لا ينظر إلى أجسامكم ولا إلى صوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian.” (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
Begitupula Rasulullah SAW menerangkan dalam hadits berikut ini:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Artinya: “Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi,” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Rajin dan Ikhlas Menjalankan Ibadah
Lebih luas lagi Islam memberi gambaran ciri wanita cantik yaitu dengan amalan ibadahnya. Kecantikan wanita dalam Islam akan terpancar karena ikhlasnya dalam beramal yaitu hanya ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT semata. Penjelasan ini senada dengan hadits berikut ini:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya: “Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka,” (HR Ahmad).
4. Menjalankan Kewajibannya dalam Keluarga
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dijelaskan sebagai berikut:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Artinya: “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang salihah,” (HR Imam Muslim).
Begitu indahnya istri salihah menjadi permata di dunia juga di akhirat. Oleh karena itu, Rasulullah SAW selalu menyuruh umatnya untuk memandang agama, budi pekerti dan kecantikan akhlak yaitu sebagai poin yang utama.
Wanita mesti banyak belajar, berpikiran luas, dapat merancang masa depan dan pandai menempatkan diri. Hal yang penting pula yaitu memiliki kesadaran, ketulusan, bisa menjadi tempat untuk berpulang dan kuat untuk dijadikan pijakan.
Wanita yang salihah tentunya akan bisa menjalankan kewajibannya sebagai isteri dan ibu yang cerdas bagi anak-anaknya kelak. Rifa’i Rif’an dalam bukunya yang berjudul the perfect muslimah menjelaskan ciri-ciri cantik bagi wanita. Berikut Rifa’i menuturkan pendapatnya:
“Nafsu menilai berdasarkan cantik paras dan seksi tubuhnya. Akal menilai berdasarkan brilian otak dan lincah tingkahnya. Hati menilai berdasarkan indah akhlak dan ilmu agamanya. Turuti ketiganya jika mampu. Jika terpaksa harus memilih, maka utamakan hatimu. Karena ia yang akan menjanjikan kebahagiaan yang hakiki dan abadi.”
Lanjut Rifa’i Rif’an menjelaskan detail cantiknya bagi wanita yang sesungguhnya, yaitu sebagai berikut:
“Indah akhlaknya, teduh parasnya, brilian otaknya, mantap ilmu agamanya, luas pergaulannya, dahsyat prestasinya, hebat kontribusinya, auratnya terjaga, matanya berkilau oleh air mata takwa, bibirnya basah dengan untaian petuah, bicaranya dakwah, pendengarannya tilawah, geraknya jihad fisabilillah, hatinya penuh pikir, hatinya penuh dzikir dan dipercantik oleh terjaganya lahir.”
Berdasarkan rujukan dalam Islam dan penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa kecantikan wanita dalam Islam pada hakikatnya terletak pada agama, hati dan akhlaknya dan bukan terdapat pada paras maupun penampilannya.
Wallohu A’lam
Oleh Ustadzah Dewi Anggraeni