Muslim Sejati: Kapan Seseorang Dikatakan Sebagai Muslim yang Sejati
TSIRWAH INDONESIA – Menjadi pribadi muslim yang sejati merupakan dambaan setiap muslim. Ada yang menarik saat kita dihadapkan pada satu kisah kehidupan pemuda muslim masa lalu.
Kondisi yang menimbulkan banyak pertanyaan di benak kita. Mengapa demikian? Hal ini terjadi akibat kekaguman kita yang muncul sebab apa yang mereka tampilkan di hadapan pasang mata kita.
Semakin kita menoleh masuk kedalam, maka semakin kita dibuatnya kagum akan capaian mereka dahulu. Mulai dari tarian elok jemari mereka, hingga ayunan indah tangan mereka.
Namun ada yang berbeda ketika dihadapkan pada kondisi kehidupan yang semakin modern ini. Kita berada di kondisi jutaan sesal muncul seolah mencekik kehidupan yang sedang memulai adegan panjangnya.
Sayangnya semakin kita resapi dan telaah kisah-kisah mereka, semakin membuat dada terasa sesak. Alur kehidupan yang kini ada, benar-benar menjadi momok yang mengerikan dan membelenggu kehidupan pemuda, khususnya untuk generasi muslim.
Kegagalan dalam menjalani peran dapat menjadi asal muasal gagalnya kita dalam memahami karakter diri. Semakin parah dengan hadirnya lingkungan yang seolah membenarkan apa yang sedang terjadi. Maka, hadirlah generasi muslim saat ini, yang tidak berkepribadian islam.
Pentingnya Mengetahui Kepribadian Diri Sendiri
Penting sekali untuk kita mengetahui tipe kepribadian kita sendiri. Sehingga kita tidak mudah digoyahkan dengan hal-hal yang tidak baik atau hal-hal yang unfaedah.
Menurut buku Psikologi Islam yang Sempurna karangan Dr. Raehanul Bahrea yang telah merujuk dan mendalami lebih dalam buku Personality Plus karya Florence Littauer.
Secara singkat beliau merumuskan isi bukunya dengan jelas dan menghubungkan antara teori yang dikemukakan oleh Florence Littauer dengan sifat dasar seorang muslim dari sisi yang berbeda. Sehingga, mudah dipahami dengan bukti-bukti yang mempertegas semua pendapat yang beliau kemukakan begitu menarik.
Untuk itu, sangat disayangkan ketika hanya sebatas mengetahui sikap dasar yang kita miliki. Butuh manuver lebih untuk mengembangkan apa yang dikemukakan oleh beliau dalam bukunya.
Manuver tersebut yakni bagaimana kita mencapai titik sempurna dalam membentuk suatu kepribadian. Sejalan dengan nilai-nilai islam yang mulia serta terarah dengan syari’at islam yang sempurna.
Gambaran Seorang Muslim Sejati
Menjadi muslim yang sejati bukan hanya sekedar orang yang terlahir dari orang tua yang beragama islam. Melainkan orang yang mengetahui apa karakter yang ada pada seseorang tersebut sehingga dikatakan sebagai muslim sejati.
Di antara ciri muslim sejati adalah ketika muslim yang lain aman dari lisannya, aman darah dan harta darinya, aman dari hawa nafsunya, serta bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wallohu A’lam
Oleh Intan Rosdiana