Panduan Kurban Lengkap: Syarat Hewan dan Tata Cara Penyembelihan
TSIRWAH INDONESIA – Menjalankan ibadah kurban adalah salah satu bentuk ketaatan mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala, berdasarkan teladan Nabi Ibrahim ‘alaihi salam. Memahami panduan kurban lengkap sesuai syariat, akan memudahkan umat mencapai kesempurnaan pelaksanaan ibadahnya.
Berkurban memiliki makna yang sangat penting bagi setiap umat Islam. Kurban tidak hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga sebagai wujud syukur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, islam mengajarkan berbagi kepada sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
Pelaksanaan ibadah ini perlu terlaksana sesuai dengan syariat yang benar. Inilah panduan kurban lengkap, mulai dari syarat, hingga tata cara penyembelihan hewan kurban.
Syariat Pelaksanaan Ibadah Kurban dalam Islam
Pelaksanaan ibadah kuban merupakan teladan dari kisah Nabi Ibrahim AS yang menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT dengan kesediaannya mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS. Terkait pelaksanaannya sekarang, ibadah ini memiliki tuntunan, termasuk kapan pelaksanaan dan cara penyembelihan hewan kurban itu sendiri.
Syariat ibadah kurban telah ada dalam surat Al-Kautsar ayat 2, yaitu:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
Artinya: “Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah”
Selain itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda dalam hadisnya:
قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Artinya: “Tidak ada suatu amalan dari anak Adam AS (manusia) pada saat Idul Adha, yang lebih Allah SWT cintai, selain dari menyembelih hewan. Sebab, hewan tersebut akan mendatanginya saat hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan tersebut juga akan sampai di sisi Allah SWT sebelum menetes ke tanah. Oleh karena itu, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya,” (HR Tirmidzi).
Berdasarkan syariat tersebut, adapun penjelasan mengenai pelaksanaan ibadah ini adalah pada saat Idul Adha 10 Dzulhijjah dan hari-hari tasyrik. Ketentuan hari tasyrik sendiri yaitu pada tanggal 11, 12, serta 13 Dzulhijjah.
Syarat Hewan Kurban, Jenis, Usia, dan Kondisi Sesuai Syariat
Beberapa jenis hewan yang boleh menjadi kurban antara lain, unta, sapi, kambing, dan domba. Hewan-hewan tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar sah menjadi hewan untuk berkurban. Sebagaimana penjelasan di dalam kitab Kifayatul Akhyar, yaitu:
ويجزئ فيها الجذع من الضأن والثني من المعز والثني من الإبل والثني من البقر
Artinya: ”Umur hewan kurban adalah Al-Jadza’u (domba yang berumur enam bulan sampai satu tahun), Al-Ma’iz (kambing jawa berumur satu sampai dua tahun), Al-Ibil (unta berumur lima sampai enam tahun), serta Al-Baqar (sapi yang berumur dua hingga tiga tahun).”
Selain jenis dan usia, memilih hewan kurban juga harus berdasarkan kondisinya. Hewan-hewan tersebut tidak boleh sakit, pincang, buta, serta kurus dan tidak berlemak. Kondisi hewan kurban haruslah sehat batin maupun fisiknya.
Panduan Kurban Lengkap, Tata Cara Penyembelihan Sesuai Syariat
Sebelum memulai penyembelihan hewan kurban, penting bagi umat islam memahami cara yang benar sesuai syariat. Berikut ini panduan kurban lengkap sesuai dengan cara-cara yang ada di dalam syariat islam:
1. Membaca Basmalah dan Sholawat Nabi Muhammad SAW
Langkah pertama dalam penyembelihan hewan kurban adalah membaca basmalah atau menyebut nama Allah SWT. Saat menyebut nama Allah SWT, berarti seseorang mengakui segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam surat Al-Hajj ayat 34 sebagai berikut:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat, telah Allah SWT syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama-Nya terhadap binatang ternak yang telah direzekikan. Maka, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, berserah dirilah kamu kepada-Nya. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah SWT.
Setelah membaca basmalah, selanjutnya adalah bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Di samping itu, saat pelaksanaannya, hewan kurban juga perlu menghadap ke arah kiblat.
2. Membaca Takbir dan Tahmid
Selanjutnya adalah membaca takbir dan tahmid. Sebelum menyembelih hewan kurban, seseorang dapat membaca takbir dan tahmid sebagaimana bacaan berikut ini:
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ
Artinya: “Allah SWT Maha Besar (3 kali), dan segala puji bagi-Mu.”
Membaca takbir dan tahmid bisa dilakukan sepanjang pelaksanaan penyembelihan hewan. Ucapan takbir dan tahmid menjadi doa untuk memohon keberkahan, serta pertolongan Allah SWT.
3. Mengucapkan Doa
Cara penyembelihan hewan kurban berikutnya dengan membaca doa, berisi permohonan keberkahan serta penerimaan ibadah seorang umat. Melansir dari NU Online, inilah bacaan doa menyembelih hewan kurban:
اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ
Artinya: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dengan ini, aku mendekat kepada-Mu. Oleh karenanya, wahai Tuhanku Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrabku.”
Jika orang yang menyembelih hewan kurban membaca doa atas nama orang lain yang berkurban, maka dapat mengganti kata “minni” dengan menyebut nama orang yang berkurban, misalnya “min Supri”.
4. Menyembelih Hewan Kurban
Penyembelihan hewan harus berlangsung dengan cara yang benar sesuai syariat islam. Hewan kurban disembelih dengan memotong tenggorokan, esofagus, dan dua pembuluh darah besar di lehernya.
Selain itu, penyembelihan juga perlu menggunakan alat penyembelih, seperti pisau atau golok yang tajam. Proses ini memastikan kematian yang cepat dan minim rasa sakit bagi hewan.
Penyembelihan hewan perlu dilakukan oleh orang yang memahami tata cara menyembelih sesuai syariat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penyembelihan dilakukan dengan benar dan sah menurut syariat.
Demikian panduan kurban lengkap, mulai dari syariat pelaksanaan, syarat-syarat hingga tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai syariat. Semoga panduan ini bermanfaat untuk membantu memahami pelaksanaan ibadah kurban dengan benar.
Wallohu A’lam
Oleh Nurul Fauziah