Persamaan Firaun dan Israel dalam Al-Qur’an
TSIRWAH INDONESIA – Dalam beberapa bulan ini, konflik Israel dan Palestina di Gaza telah menjadi perbincangan utama di seluruh dunia.
Kerusakan yang diperbuat oleh Israel telah menghancurkan ratusan ribu bangunan, kematian puluhan ribu orang dan kelaparan para penduduk Palestina.
Di dalam Al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala telah meramalkan bahwa Israel atau Bani Israil akan membuat kerusakan di bumi untuk kedua kalinya.
Al-Qur’an juga mengisyaratkan bahwa sejarah akan berulang. Dalam surat Al-Baqarah ayat 66, Allah berfirman:
فَجَعَلۡنٰهَا نَكٰلاً لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهَا وَمَا خَلۡفَهَا وَمَوۡعِظَةً لِّلۡمُتَّقِيۡنَ
Artinya: “Maka Kami jadikan (yang demikian) itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”
Banyak peristiwa yang hampir persis seperti zaman dahulu berulang kembali, tetapi dalam bentuk yang berbeda.
Seperti halnya konflik antara Firaun dan Musa, konflik Israel dan Palestina memiliki beberapa kesamaan.
Berikut beberapa persamaan antara Firaun dan Israel, sebagaimana diterangkan oleh pendakwah asal Amerika, Ustadz Nouman Ali Khan:
Aliansi dengan Para Penguasa
Firaun memiliki kekuasaan yang sangat besar pada zamannya. Hal ini tidak terlepas dari dua sosok penting yaitu Haman dan Qarun.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Ankabut ayat 39:
وَقَٰرُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَٰمَٰنَ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانُوا۟ سَٰبِقِينَ
Artinya: “Dan (juga) Qarun, Firaun, dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah).”
Qarun adalah sosok orang terkaya yang ada di Mesir pada zaman itu. Ia memiliki kekayaan yang besar untuk mendukung kerajaan Firaun.
Sedangkan Haman adalah orang kepercayaan Firaun. Haman adalah seorang pemikir strategi militer, orang yang menguatkan kekuasaan Firaun dengan pembangunan piramida Mesir.
Dalam perbandingannya, Israel saat ini memiliki hubungan yang erat dengan Amerika Serikat. Melalui keuangan mereka, Amerika membantu Israel dengan pendanaan senjata militer untuk penaklukan Gaza.
Selain itu, Israel juga memiliki kekuasaan politik yang cukup besar dengan bantuan banyak negara Eropa.
Menyebarkan Berita Palsu
Pada zaman kekuasaan Firaun, tukang sihir merupakan sarana untuk mengumpulkan khalayak dan menyampaikan kabar yang ingin disebarluaskan.
Dengan bantuan tukang sihir, Firaun menyebarluaskan berita palsu tentang nabi Musa. Ia mengabarkan bahwa nabi Musa adalah pembohong dan orang yang menyesatkan.
Dalam surat Al-Ghafir ayat 24, Allah berfirman:
اِلٰى فِرۡعَوۡنَ وَ هَامٰنَ وَقَارُوۡنَ فَقَالُوۡا سٰحِرٌ كَذَّابٌ
Artinya: “kepada Firaun, Haman dan Qarun; lalu mereka berkata, ‘(Musa) itu seorang penyihir dan pendusta’.”
Firaun mempergunakan hartanya dalam mengerahkan tokoh dan tukang sihir, untuk menyebarkan propaganda yang mempengaruhi rakyatnya.
Hampir serupa, Israel banyak melakukan kebohongan-kebohongan melalui media massa yang mereka miliki. Hal ini dilakukan untuk meraih simpati rakyatnya.
Selain itu, relasi dengan negara-negara kuat lainnya, menjadikan mereka dapat mengontrol berita yang tersebar melalui media Internasional.
BACA JUGA : 19 Golongan Mati Syahid selain Gugur di Medan Perang, Simak
Membunuh Anak-Anak dan Melakukan Genosida
Salah satu strategi Firaun untuk melemahkan semangat kaum nabi Musa, yaitu dengan membunuh anak-anak dari kaum Bani Israil.
Allah berfirman dalam Al Quran surat Al-Ghafir ayat 25:
فَلَمَّا جَآءَهُمۡ بِالۡحَقِّ مِنۡ عِنۡدِنَا قَالُوۡا اقۡتُلُوۡۤا اَبۡنَآءَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ وَاسۡتَحۡيُوۡا نِسَآءَهُمۡؕ
Artinya: ”Maka ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa kebenaran dari Kami, mereka berkata, ‘Bunuhlah anak-anak laki-laki dari orang-orang yang beriman bersama dia dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka’.“
Bahkan rencana ini sudah ada sebelum nabi Musa lahir. Firaun sudah mendiskriminasi Kaum Bani Israil sejak lama. Mereka dianggap sebagai kaum pendatang, bukanlah penduduk asli Mesir.
Untuk itu Firaun sengaja membunuh anak laki-laki kaum Bani Israil. Sehingga, mereka tidak dapat melahirkan pemimpin masa depan, yang kemudian akan meruntuhkan kekuasaan Firaun.
Kejadian yang sama terjadi dalam konflik Israel dan Palestina. Korban yang banyak berjatuhan dari serangan israel di Gaza adalah anak-anak.
Mereka juga menargetkan pemukiman warga dalam serangannya. Mayoritas korban serangan itu adalah rakyat sipil, warga asli Palestina.
Mereka memusnahkan warga asli agar mereka dapat menempati dan menguasai wilayah Palestina.
Mengeksekusi Orang yang Terlalu Vokal
Ketika strategi untuk membunuh anak-anak gagal, Firaun semakin marah. Ia bingung karena semangat kaum nabi Musa saat itu masih tetap membara.
Mereka dengan teguh masih menjadi pengikut Nabi mereka.
Maka Firaun membuat strategi selanjutnya, yaitu membunuh pemimpin mereka.
Orang-orang yang berpendidikan di antara mereka, yaitu nabi Musa, dijadikan target pembunuhannya.
Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan kaumnya bungkam dan tidak memiliki sosok pemimpin lagi.
Allah berfirman dalam surat Al-Ghafir ayat 26:
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ ذَرُوۡنِىۡۤ اَقۡتُلۡ مُوۡسٰى
Artinya: “Dan Firaun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), ‘Biar aku yang membunuh Musa’.”
Tanpa ragu, Israel membunuh puluhan reporter dan jurnalis yang melaporkan keadaan Gaza, walaupun hal tersebut menyalahi kode etik.
Kabar terakhir, Israel juga menutup kantor Al Jazeera di Israel. Al Jazeera adalah media arab yang menentang secara vokal terhadap kebiadaban Israel.
Itulah beberapa kesamaan antara Firaun dan Israel yang diterangkan dalam Al-Quran. Pada akhirnya, kejatuhan kaum israel sudah ditetapkan oleh Allah dalam Al-Quran.
Pada surat Al Isra ayat 7, Allah berfirman:
فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰٮهُمَا بَعَثۡنَا عَلَيۡكُمۡ عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِىۡ بَاۡسٍ شَدِيۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّيَارِ ؕ وَكَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا
Artinya: “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.”
Semoga kemenangan dan kebebasan rakyat Palestina akan segera datang, dan Palestina menjadi tanah yang Merdeka. Aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Dennis Ramadhan