Alquran & Hadits

3 Kandungan Hebat Surat Al-Fatihah

TSIRWAHINDONESIA—Surat Al-Fatihah memiliki kandungan dan keistimewaan yang sangat agung. Surat Al-Fatihah merupakan induknya Al-Qur’an atau disebut dengan UmmulQur’an, yang berarti ibunya Al-Qur’an. Disebut demikian karena surat ini merupakan induk dari seluruh isi Al-Qur’an. 

Selain itu, surat Al-Fatihah juga memiliki nama lain, yaitu السبع المثاني yang berarti tujuh yang berulang-ulang, karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang di dalam sholat. 

Al-Fatihah artinya pembuka. Dinamakan demikian karena secara lafaz bacaan Al-Qur’an dimulai dengan surat Al-Fatihah, sedangkan secara tulisan mushaf Al- Qur’an juga didahului dengan Al-Fatihah. Selain itu, ia juga menjadi surat pembuka di dalam sholat. 

Surat ini begitu istimewa, karena ia menjadi surat yang wajib dibaca di setiap rakaat dalam sholat. Hal ini senada dengan keterangan dalam kitab KasyifahAsSaja yang merupakan syarah dari kitab Safinah An-Naja karya Syekh Nawawi Al Bantani Al Jawi:

وَتَجِبُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ سَوَاءٌ الصَّلاَةُ السِّرِّيَّةُ وَالْجَهْرِيَّةُ وَسَوَاءٌ اْلإِمَامُ وَالْمَأْمُوْمُ وَالْمُنْفَرِدُ لِخَبَرِ الصَّحِيْحَيْنِ: لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ 

                                                                         

Artinya: “Membaca Al-Fatihah wajib di setiap rakaat, baik sholat dengan bacaan pelan (Zuhur dan Ashar) ataupun keras (Maghrib, Isya’, Subuh dan Jum’at), sebagai imam, makmum atau sendirian. Sesuai dengan hadis riwayat Bukhari dan Muslim: “Tidak sah orang yang sholat tidak membaca surat Al-Fatihah.”

Hal ini sudah Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam tegaskan dalam sabdanya:

لاَ صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Artinya: “Tidak sholatnya orang yang tidak membaca surat Al-Fatihah,”(HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah).

Surat Al-Fatihah memiliki 3 kandungan, berikut di antaranya:

Baca Juga: 5 Kunci Hidup Bahagia Menurut Al-Qur’an, Nomor 3 Wajib Tahu

Pada ayat pertama Allah SWT mengajarkan manusia cara memuji yang baik, yakni dengan mengucapkan “alhamdulillahi rabbil ‘alamiin”. Segala puji harus dikembalikan kepada Allah SWT. Sebab, kebaikan apapun hanya milik Allah SWT dan yang mampu memberikan kebaikan pun hanya Allah SWT.

Surat Al-Fatihah merupakan pondasi kokoh dalam pengabdian seorang hamba kepada Allah SWT. Pengabdian ini berdiri di atas tiga pilar, yakni rasa cinta (hubb), rasa harap (raja’) dan rasa takut (khauf).

Rasa cinta ini terhimpun dalam kalimat “Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,” rasa harap ditunjukkan dalam kalimat “Arrahmaanirrahim”, sedangkan rasa takut disebutkan dalam kalimat “Maalikiyaumiddin.”

Mukmin yang menjalankan sholat dengan tiga pilar ini disebut dengan mukmin muwahhid.

Ibadah kepada Allah SWT harus berlandaskan dengan ilmu. Sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Ibadah yang tidak dilandasi dengan keikhlasan dan pemahaman tidak akan terasa nikmat, seakan jasad tanpa ruh. Oleh karena itu, dalam surat Al-Fatihah kita meminta hidayah seperti orang-orang shalih. 

Para ulama menyatakan bahwa, “kelurusan niat dan benarnya pemahaman” merupakan salah satu nikmat yang sangat berharga. Inilah permohonan yang setiap hari kita minta kepada Allah SWT dalam shalat kitaihdinasshirathalmustaqim, yang artinya “tunjukilah kami jalan yang lurus”.

Itulah tiga kandungan dalam surat Al-Fatihah yang luar biasa. Semoga Allah memberikan rahmat kepada kita agar bisa mengamalkan dalam keadaan apapun. Baik secara lahir maupun batin. Aamiin

Wallahua’lam
Oleh Hudzaifatul Awwalin

Editor: Muhammad Agus

Alumni Ponpes As'adiyah, Saat ini menempuh strata 1 di STKQ Al-Hikam Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator