Akhlak

4 Cara Menahan Marah ala Nabi Muhammad, Mudah Dilakukan

TSIRWAH INDONESIA – Amarah atau marah merupakan emosi negatif yang umum manusia rasakan. Hal yang penting untuk dilakukan ialah menahan marah itu sendiri. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam telah mengajarkan cara menahan marah atau mengendalikan emosi.

Seseorang yang tidak mampu menahan marah dapat berujung pada perbuatan yang merugikan. Melansir dari www.halodoc.com, terlalu sering marah dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Seperti meningkatkan risiko beberapa penyakit, sistem kekebalan tubuh melemah, kecemasan, hingga depresi.   

Maka dari itu, menahan marah sangat perlu agar terhindar dari kemungkinan buruk lainnya. Melansir dari islam.nu.or.id, berikut empat cara Nabi Muhammad menahan marah:  

Abu Hurairah bercerita bahwa Nabi Muhammad mengubah posisi tubuhnya ketika sedang marah, dari berdiri menjadi duduk atau dari duduk menjadi berbaring. Bukan hanya sekadar mengubah posisi tubuh, hal ini bermaksud agar menjadi lebih dekat dengan tanah.

Mendekatkan diri ke tanah artinya merenung dan mengingat kembali bahwa manusia Allah SWT ciptakan dari tanah. Maka dari itu, sebagai umat Muslim janganlah mudah tersulut, hingga meluapkan emosi marah secara berlebihan.

Adzubillahi minas syaithonir rojim. Bacalah taawwudz ketika diri penuh dengan rasa marah dan emosi tak terkendali. Membaca taawwudz berarti memohon pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala agar emosi menjadi lebih terkontrol. Dalam sebuah hadits dari At-Thabrani menyebutkan:

لَوْ يَقُوْل اَحَدُهُمْ اِذاَ غَضَبَ اَعُوْذُباللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ذَهَبَ عَنْهُ غَيْظُهُ

Artinya: “Jika salah satu mereka sedang marah lalu mengucap auudzu billahi minasy syaitoonir rojim maka hilanglah marahnya,” (HR Imam At-Thabrani).

BACA JUGA : Ketika Rasulullah SAW Menangis Karena Kehilangan Anaknya

Kemarahan berasal dari api, maka padamkanlah dengan air. Berwudhu menjadi salah satu tips dari Nabi Muhammad untuk mengendalikan marah. Sebagaimana hadits berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الغضب من الشيطان وإن الشيطان خلق من النار وإنما تطفأ النار بالماء فإذا غضب أحدكم فليتوضأ

Artinya: “Marah itu berasal dari setan. Setan diciptakan dari api. Api dapat dipadamkan oleh air. Bila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia berwudhu,” (HR Abu Dawud).  

Tips menahan marah yang terakhir ini cukup sederhana namun sulit, yaitu diam. Diam dalam konteks ini ialah tidak melakukan perbuatan buruk atau mengucapkan hal yang tidak baik. Diam berarti menelan amarah sendiri. Sebuah hadits menjelaskan:

ما تَجَرَّعَ عبدٌ جرعةً أفضلَ عند الله من جرعة غَيْظٍ يكظمُها ابتغاءَ وجه الله
 

Artinya: “Rasulullah bersabda, ‘Tidak ada tegukan seorang hamba yang lebih utama di sisi Allah melebihi tegukan seseorang menahan marah karena mengharapkan ganjaran Allah,” (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad).

Sebagai umat Muslim, semoga kita dapat senantiasa dapat mempraktekkan cara Nabi Muhammad menahan marah dalam keseharian.

Wallohu A’lam
Oleh Alfanita Darmayanti

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator