Keuangan Syariah: Kunci Hati Tenang dan Kantong Aman
TSIRWAH INDONESIA – Mengelola keuangan bisa menjadi tantangan tersendiri bagi banyak anak muda. Dengan penghasilan yang terbatas, godaan belanja yang selalu ada, serta keinginan untuk menikmati hidup, sering kali menyebabkan kesulitan dalam menjaga kestabilan finansial.
Namun, ada cara yang tidak hanya membuat keuangan aman, tetapi juga memberikan ketenangan hati dengan mengatur keuangan sesuai prinsip syariah. Tujuannya agar terhindar dari kerugian dan merugikan orang lain.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 297:
فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ
Artinya: “Jika kamu tidak melaksanakannya, ketahuilah akan terjadi perang (dahsyat) dari Allah dan Rasul-Nya. Akan tetapi, jika kamu bertobat, kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).”
Mengapa Penting Mengelola Keuangan
Mengelola keuangan sangat penting, terutama jika menginginkan hidup yang tenang dan bebas dari tekanan finansial.
Lebih dari itu, dengan mengelola keuangan berdasarkan prinsip syariah, seseorang tidak hanya menjaga kestabilan keuangan, tetapi juga memastikan bahwa setiap pengeluaran ia gunakan untuk hal yang halal dan membawa manfaat.
BACA JUGA: 3 Etika Bisnis dalam Islam yang Harus Kamu Ketahui, Simak
Prinsip Dasar Keuangan Syariah
Cara untuk dapat mengelola keuangan dengan baik, pertama-tama perlu memahami prinsip-prinsip dasar keuangan syariah. Menurut Dra. Noorwahidah Haisy, M.Ag. dalam buku “Dalil-Dalil Hukum Keuangan Syariah”, setidaknya terdapat prinsip-prinsip utama yang seseorang dapat aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari:
1. Menghindari Riba
Riba merupakan tindakan dalam upaya penambahan pendapatan secara tidak sah (bathil) terlarang. Oleh karena itu, sebaiknya hindari segala macam transaksi yang di dalamnya terdapat unsur riba.
Sebagai alternatif, pilih produk keuangan yang sesuai syariah, seperti tabungan atau pembiayaan syariah. Allah subhanahu wa ta’ala mengharamkan secara tegas praktik riba dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 278:
وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا
Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
2. Memilih Produk Halal dan Menjauhi yang Dilarang
Keuangan syariah tidak terlepas dari prinsip keimanan. Maka setiap pengeluaran harus pasti sesuai dengan prinsip halal. Misalnya, lebih baik mengalokasikan dana untuk kebutuhan yang benar-benar perlu, daripada untuk hal-hal yang meragukan atau bahkan terlarang.
3. Keadilan dalam Transaksi
Keadilan harus dijaga dalam setiap transaksi. Ini berarti tidak ada pihak yang dirugikan atau ditipu. Hal ini berkaitan dengan prinsip keuangan syariah yang menghindari segala bentuk gharar (penipuan) dan maisir (perjudian).
Tips Praktis Mengelola Keuangan Syariah
Mengutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, terdapat beberapa tips untuk mengelola keuangan secara syariah di antaranya sebagai berikut:
1. Buat Anggaran Bulanan
Sebelum menerima gaji, ada baiknya membuat anggaran bulanan. Prioritaskan kebutuhan yang benar-benar penting seperti makanan, transportasi, dan tagihan.
Jangan lupa untuk menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi, serta dapat mengalokasi untuk zakat atau sedekah.
2. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
⁰ seseorang penuhi untuk kelangsungan hidup. Sementara keinginan adalah hal-hal yang seseorang inginkan, tetapi tidak mendesak. Seseorang dapat memprioritaskan kebutuhan terlebih dahulu.
3. Investasi Halal
Jika ada sisa dari penghasilan, tidak ada salahnya untuk mulai berinvestasi. Pilih investasi yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti reksadana syariah atau sukuk. Selain dapat meningkatkan penghasilan, investasi ini juga memberikan keberkahan.
4. Merumuskan Tujuan Keuangan Selaras Dengan Ajaran Islam
Buat tujuan keuangan yang selaras dengan ajaran Islam, seperti melaksanakan ibadah haji bagi seorang muslim yang mampu secara finansial.
Oleh karena itu, prioritas untuk menunaikan ibadah haji harus didahulukan dibandingkan keinginan duniawi lainnya seperti membeli mobil, bepergian ke luar negeri, dan sebagainya.
Kesimpulan
Seseorang yang dapat mengelola keuangan secara syariah, tidak hanya dompet yang aman, tetapi juga dapat menjalani hidup dengan lebih tenang. Alasannya, setiap transaksi yang seseorang lakukan sesuai dengan ajaran agama.
Oleh karena itu, sebaiknya memulai mengelola keuangan dengan prinsip syariah. Mulai dari langkah sederhana, seperti membuat anggaran bulanan hingga berinvestasi secara syariah. Dengan demikian, hati akan tenang dan kantong pun tetap aman.
Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Alwi