Ekonomi Syariah

Tips Berdagang ala Rasulullah: Meraih Keberkahan Berbisnis

TSIRWAH INDONESIA – Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah teladan bagi seluruh umat manusia. Setiap tindakannya menjadi teladan bagi umat Islam, termasuk menjadi pedagang yang sukses. 

Tidak hanya menjadi seorang pemimpin, Rasulullah SAW juga seorang pedagang yang bijaksana. Di usianya yang masih muda, beliau sudah membantu pamannya berjualan. 

Mengutip dari buku Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah karya Malahayati, Rasulullah SAW memiliki caranya tersendiri ketika berdagang. Berikut beberapa tips berdagang ala Rasulullah:

Rasulullah SAW sering mengingatkan bahwa setiap pekerjaan, termasuk berdagang, harus dilakukan dengan keyakinan bahwa itu adalah ibadah, sehingga seseorang akan memiliki semangat dan dedikasi yang lebih tinggi dalam menjalankan bisnisnya. 

Allah subhanahu wa ta’ala menganjurkan berdagang dalam surat Al-Baqarah ayat 275:

ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ ٱلرِّبَوٰا۟ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيْطَـٰنُ مِنَ ٱلْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْبَيْعُ مِثْلُ ٱلرِّبَوٰا۟ ۗ وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ فَمَن جَآءَهُۥ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُۥ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ أَصْحَـٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَـٰلِدُونَ

Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kesurupan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Mengambil keuntungan yang tidak pantas selain melanggar agama dapat merugikan bisnis. Rasulullah hanya mengambil keuntungan yang pantas karena beliau mencari keberkahan dari Allah SWT.

Rasulullah SAW selalu memastikan bahwa barang yang beliau jual adalah halal dan berkualitas. Beliau tidak pernah menjual barang yang haram atau merugikan orang lain. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa Ayat 29:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَـٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَـٰرَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.”

BACA JUGA : Wajib Dicontoh, Seperti Ini Rasulullah Bermarketing

Rasulullah adalah orang yang visioner, yang berarti beliau memiliki pandangan ke masa depan. Oleh karena itu, beliau mempertimbangkan masa depan, bukan hanya hari ini, tetapi tahun-tahun yang akan datang.

Rasulullah SAW selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Beliau tidak hanya fokus pada menjual produk, tetapi juga memikirkan tentang kebutuhan dan kepuasan pelanggan. 

Beliau selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk yang berkualitas dan harga yang adil. Hubungan antara pedagang dan konsumen menjadi harmonis dengan sendirinya.

Jujur adalah salah satu modal yang harus pedagang miliki untuk membangun bisnis barokah. Rasulullah SAW selalu menjelaskan dengan jujur kelebihan dan kekurangan barang yang beliau jual.

Kejujuran menjadi dasar utama dalam berdagang ala Rasulullah. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الْعَبْدُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ وَعُمَرَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ وَابْنِ عُمَرَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Hannad], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu’awiyah] dari [A’masy] dari [Syaqiq bin Salamah] dari [Abdullah bin Mas’ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga. Tidaklah seorang bersikap jujur dan selalu berbuat jujur hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan hendaklah kalian menjauhi sikap dusta, karena kedustaan itu akan membawa pada kekejian, sedangkan kekejian akan membawa kepada neraka. Dan tidaklah seorang berbuat dusta dan selalu berdusta hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta’,” (HR Sunan Tirmidzi).

Berdagang tidak hanya mencari keuntungan harta semata, tetapi mencari ridho Allah SWT. Mengikuti tips berdagang ala Rasulullah dapat mendatangkan keberkahan dalam berbisnis.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dalam setiap usaha yang kita jalankan, Aamiin.

Wallahu A’lam
Oleh Hanif Ibrahim

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator