Alquran & HaditsArtikel TsirwahHikmah & Wawasan

4 Pengingat Takdir Kematian, Datangnya Langsung dari Allah SWT

TSIRWAH INDONESIA – Kemajuan teknologi membuat manusia berusaha hidup selama mungkin. Padahal takdir kematian nyata adanya.

Cara mengakali takdir kematian dilakukan dengan operasi plastik, kloning, hingga memakai kandungan bagian tubuh hewan babi.

Artikel ini akan menjelaskan empat pengingat takdir kematian yang datangnya langsung dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Tidak ada makhluk hidup yang abadi tanpa merasakan mati. Entitas yang abadi hanya Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 158:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Artinya: ”Setiap jiwa itu akan merasakan kematian. Hanya saja engkau semua itu akan dicukupkan semua pahalamu nanti pada hari kiamat. Maka barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dalam surga, maka orang itu benar-benar memperoleh kebahagiaan. Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan harta benda tipuan belaka.”

BACA JUGA: Konsep At-Tartil dalam Alquran, Simak

Manusia rela berbuat musyrik dengan mempercayai peramal. Sesakti apapun peramal, takdir hanya Allah SWT yang tahu. Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 34: 

إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ

Artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Seringkali manusia merasa dapat membuat kehendaknya selalu menjadi nyata. Misalnya, menimbun harta untuk lima puluh tahun lagi hingga melalaikan zakat.

Padahal, Allah SWT bisa jadi tidak menghendakinya hidup hingga berpuluh tahun. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 61:

وَلَوْ يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِظُلْمِهِم مَّا تَرَكَ عَلَيْهَا مِن دَآبَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Artinya: “Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.”

Kematian berguna sebagai sarana mengingat Allah SWT. Akan tetapi, kebanyakan orang menganggapnya tabu. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hadid ayat 16:

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

Artinya: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman supaya hati mereka tunduk untuk mengingat kepada Allah serta kebenaran yang telah turun pada mereka – agama Allah Ta’ala. janganlah mereka menjadi serupa dengan orang-orang yang telah diberi Kitab pada masa dahulu, tetapi mereka telah melalui masa yang panjang, kemudian menjadi keras (kasar hati) mereka itu. Dan sebahagian banyak dari mereka itu adalah orang-orang yang fasik – tidak dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan.”

Demikian empat pengingat takdir kematian yang datang langsung dari Allah SWT. Hendaknya manusia jangan takut kematian yang sudah pasti datangnya.

Wallohu A’lam
Oleh Anggia Lazuardiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator