5 Tahap Pendidikan Seks untuk Anak, Bekal bagi Orang Tua
TSIRWAH INDONESIA – Fenomena lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) merupakan salah satu masalah besar umat saat ini. Salah satu penyebabnya adalah orang tua tidak menghadirkan pendidikan seks untuk anak mereka sejak dini.
Pendidikan seks untuk anak biasanya tidak ada dalam kurikulum yang diajarkan oleh sekolah. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya menghadirkan sendiri pendidikan seks tersebut kepada anak mereka.
Berikut ini adalah lima pendidikan seks untuk anak.
1. Perlakukan Anak Sesuai dengan Jenis Kelaminnya
Pendidikan seks untuk anak diawali dengan memperlakukan mereka sesuai dengan jenis kelaminnya.
Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam bersabda:
حَدَّثَنِي يَزِيدُ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ وَقَالَ أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ فَأَخْرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فُلَانًا وَأَخْرَجَ عُمَرُ فُلَانً
Artinya: ”Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Ikrimah] dari [Ibnu ‘Abbas]: bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang meniru wanita (banci) dan wanita yang meniru laki-laki (tomboy), beliau bersabda: ‘Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian.’ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeluarkan fulan, dan Umar juga mengeluarkan fulan,” (HR Ahmad).
2. Kenalkan Anak dengan Fungsi dari Bagian Tubuh Mereka
Jelaskan sejak dini tentang fungsi dari bagian tubuh yang ada pada anak. Terutama fungsi dari bagian intim tubuhnya. Supaya anak mengerti dan lebih menjaga diri.
Orang tua sebaiknya tidak malu ketika menyebut nama jenis kelamin anak mereka. Kenalkan sebutan vagina untuk kelamin perempuan dan penis untuk laki-laki.
BACA JUGA: Pendidikan Anak: Peran Orang Tua Membangun Generasi Islami, Simak
Hindari penyebutan nama lain seperti misalnya menyebut burung untuk kelamin laki-laki dan apem untuk kelamin perempuan.
3. Tanamkan Rasa Malu Sejak Dini
Menanamkan rasa malu pada anak adalah dengan membiasakan menutup auratnya sejak dini.
Selain upaya menjaga rasa malu, menutup aurat merupakan bentuk penjagaan Allah terhadap hamba-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Qur’an surat Al Ahzab ayat 59:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَـٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًۭا رَّحِيمًۭا
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ajarkan kepada anak laki-laki maupun perempuan, tentang bagian mana saja yang disebut aurat dan yang disebut aurat itu tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain selain mahromnya.
4. Jangan Biarkan Anak Disentuh pada Bagian Tertentu
Anak perlu mengetahui bagian mana saja yang harus mereka jaga, tidak boleh ada yang melihatnya bahkan menyentuhnya.
Bagian-bagian tersebut misalnya: kelamin laki-laki maupun perempuan, payudara, sekujur badan dari bawah leher sampai atas lutut, dan lain sebagainya.
5. Berikan Teladan Orang Tua
Seorang anak pada dasarnya merupakan peniru alami. Perilaku yang ditunjukkan oleh anak biasanya berasal dari apa yang orang tua contohkan kepada mereka.
Selain menjaga keempat cara yang sudah dijelaskan di atas, orang tua juga wajib memberikan teladan yang baik untuk anak-anak mereka.
Kesimpulan
Pendidikan seks untuk anak sebaiknya dilakukan sejak dini, dimulai dari memperlakukan anak agar sesuai dengan jenis kelaminnya, hingga orang tua memberikan teladan baik kepada anaknya.
Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Azwar Ibrahim