Tokoh & Sejarah

9 Masjid Tertua di Indonesia beserta Sejarahnya

TSIRWAH INDONESIA – Agama Islam mulai masuk secara signifikan di Indonesia dengan perkiraan sekitar abad ke 13 Masehi. Pada masa itu, Islam terus berkembang hingga menjadi agama terbesar.

Masjid merupakan bukti perkembangan Islam di Indonesia. Banyak yang berusia ratusan tahun, menjadi saksi sejarah syiar Islam dan mencerminkan akulturasi budaya lokal melalui arsitekturnya.

Masjid tentunya berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam, tetapi juga berperan dalam aktivitas sosial hingga wisata religi. Dijelaskan dalam Qur’an surat An-Nur ayat 36, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

بُيُوْتٍ اَذِنَ اللّٰهُ اَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗۙ يُسَبِّحُ لَهٗ فِيْهَا بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِۙ

Artinya: “(Cahaya itu ada) di rumah-rumah (masjid) yang telah Allah perintahkan untuk memuliakan dan menyebut di dalamnya nama-Nya. Di dalamnya senantiasa bertasbih kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.”

Pada artikel ini, akan membahas mengenai sembilan masjid tertua di Indonesia. melansir dari inilah.com, berikut penjelasannya:

1. Masjid Saka Tunggal Baitussalam

Masjid Saka Tunggal yang terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merupakan masjid tertua di Indonesia berdasarkan catatan Jakarta Islamic Centre.

Keunikan masjid ini terlihat pada tradisi setiap hari Jumat, ketika jemaah melantunkan dzikir dan sholawat dengan nada seperti kidung Jawa, yang disebut tradisi ura-ura.

Masjid ini bernama Saka Tunggal karena memiliki satu tiang penyangga utama yang berada di tengah bangunan. Selain itu, masjid ini tidak menggunakan pengeras suara, dan imamnya memakai udeng, bukan peci atau kopiah seperti umumnya.

Pembangunan masjid yakni pada tahun 1288 M, berdiri sekitar dua abad sebelum era Wali Songo yang hidup pada abad ke-15 M hingga ke-16 M. Bukti pendiriannya terlihat pada prasasti yang terpahat di tiang utamanya.

Sejarah masjid ini berkaitan dengan Mbah Mustolih, seorang penyebar Islam di wilayah Cikakak yang hidup pada masa Kesultanan Mataram Kuno. Kini, Saka Tunggal menjadi satu-satunya masjid di Pulau Jawa yang ada sebelum era Wali Songo.

2. Masjid Wapauwe

Masjid Wapauwe yang terletak di Desa Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah, tercatat sebagai masjid tertua kedua di Indonesia. Pembangunannya, yakni pada tahun 1414 M.

Awalnya, masjid ini bernama Wawame karena berada di lereng Gunung Wawane. Pada masa penjajahan Belanda, lokasi masjid berpindah ke Kampung Tahala pada tahun 1614 M, namun pada tahun 1646 M, kembali lagi ke lokasi awal di Kaitetu.

Meski beberapa kali berpindah dan renovasi, bentuk asli bangunan masjid tetap terjaga hingga sekarang. Uniknya, bangunannya terbuat dari kayu dan dirakit tanpa menggunakan paku, sehingga mudah dalam bongkar pasangnya.

Masjid ini juga menjadi saksi sejarah penting dalam penyebaran agama Islam di Maluku.

3. Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel terletak di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Pembangunannya pada tahun 1421 M.

Sesuai namanya, pendiri masjid ini adalah Sunan Ampel yang wafat pada tahun 1481 M. Letak pemakamannya di belakang masjid. Hingga kini, tempat tersebut sering menjadi tujuan ziarah, terutama selama bulan Ramadan.

Masjid Sunan Ampel memiliki arsitektur khas Jawa kuno yang berpadu dengan nuansa Arab. Tak jauh darinya, terdapat Kampung Arab, kawasan dengan penghuninya keturunan Arab yang telah berdagang dan menetap di sana selama ratusan tahun.

4. Masjid Kuno Bayan Beleq

Masjid Kuno Bayan Beleq di Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, adalah salah satu masjid tertua di Nusa Tenggara Barat, dengan usia perkiraan sekitar 500 tahun, berdasarkan catatan dinas pariwisata NTB.

Banyak yang menduga, masjid beratap rumbia ini, pendirinya adalah Syekh Gus Abdul Razak pada abad ke-16 M atau ada juga yang meyakini Sunan Prapen pada abad ke-15 M.

Masjid ini hanya berfungsi sebagai tempat ibadah pada perayaan hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, tahun baru Islam, dan acara keagamaan lainnya.

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang juga terkenal dengan nama Masjid Agung Cirebon atau Masjid Sunan Gunung Jati, yang terletak di Jalan Kasepuhan, Cirebon. Sejarah awal pembangunannya pada tahun 1498 M.

Masjid ini merupakan peninggalan kerajaan Cirebon, dengan Sunan Kalijaga ikut berperan dalam pembangunannya. Saka guru masjid terbuat dari tatal, pecahan kayu kecil yang menyatu, melambangkan kegotongroyongan.

Adapun atap masjid ini berbentuk susunan tiga, yang  mencerminkan arsitektur khas, supaya dapat memperkaya nilai sejarahnya.

6. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1474 M, terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Jawa Tengah, tepatnya pada masa kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Tanah Jawa, dan menjadi pusat penyebaran Islam di Pulau Jawa.

Arsitektur masjid mengusung gaya tradisional Jawa, tanpa kubah, dengan atap berbentuk limas bersusun tiga. Makna dari bentuk atap ini adalah iman, Islam, dan ihsan..

7. Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah terletak di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di tepi Sungai Kuin. Pembangunannya pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, Raja Banjar pertama yang memeluk Islam.

Makam Sultan Suriansyah, yang berjarak sekitar 500 meter dari masjid, sering didatangi peziarah. Meskipun sudah berusia ratusan tahun, atap masjid masih asli, kecuali puncaknya yang berganti dengan kubah.

8. Masjid Tuo Kayu Jao

Masjid Tuo Kayu Jao, yang terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, merupakan salah satu cagar budaya dengan pembangunannya pada tahun 1599 M.

Arsitekturnya terpengaruh oleh corak Minangkabau, dengan atap tiga tingkat terbuat dari ijuk setebal 15 cm.

Sementara itu, Masjid Raya Ganting, masjid tertua di Padang dengan pembangunannya pada abad ke-19 M, memiliki arsitektur yang mencerminkan akulturasi etnis Padang dengan pengaruh eoklasik Eropa pada bagian fasad.

9. Masjid Menara Kudus

Masjid Menara Kudus awalnya benama masjid Al Aqsa Menarat Qudus. Pembangunannya pada tahun 1549 M oleh Sunan Kudus. Lokasinya berada di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Bangunan masjid cukup unik tidak seperti masjid umumnya, karena memiliki menara yang menyerupai candi. Di dalam kompleknya, juga terdapat pemakaman Sunan Kudus yang merupakan salah satu Wali Songo dengan nama asli Ja’far Shadiq.

Hingga saat ini, Masjid Menara Kudus masih beroperasi dan ramai pengunjung atau peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. 

||BACA JUGA: 5 Budaya Adaptasi dalam Dakwah Wali Songo

Penutup

Demikian penjelasan mengenai sembilan masjid tertua di Indonesia, yang dalam daftar ini tidak hanya memiliki desain arsitektur menarik dan juga khas, tapi juga kaya akan sejarah dengan penuh nilai.

Wallahu a’lam
Oleh Syafik Islahul Umam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator