Bersedekah: Amalan Mulia Pembawa Kebaikan, Simak Penjelasannya Berikut 

TSIRWAH INDONESIA – Sedekah dapat mendatangkan banyak kebaikan kepada orang yang melakukannya, seperti mendapatkan ampunan serta pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala, dan dapat melipatgandakan pahala.

Bersedekah merupakan perbuatan baik dan mulia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga orang yang melakukannya akan menerima balasan berupa kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Definisi Sedekah

Sedekah secara bahasa berasal dari kata الصَّدَقَةُ yang berarti memberi, jujur, dan benar. Sedangkan menurut istilah syariat, sedekah adalah pemberian sesuatu yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain, tanpa mengharapkan apapun dari seseorang tersebut, kecuali ridho Allah subhanahu wa ta’ala.

Berikut Dalil dari Sedekah 

Bersedekah dapat dilakukan dengan cara, memberikan sesuatu yang baik serta layak mereka pakai dan konsumsi, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 267 yaitu:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّاۤ اَخْرَجْنَا لَـكُمْ مِّنَ الْاَ رْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰ خِذِيْهِ اِلَّاۤ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memejamkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.”

Memberi sedekah kepada orang lain tidak hanya berbentuk harta, akan tetapi, bisa juga dengan senyuman, perbuatan, mendoakan orang, dan lain sebagainya.

Sebagaimana di dalam hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

تَبَسُّمُكَ في وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu,” (HR Bukhari).

Sedekah hendaknya diberikan dengan hati yang tulus, semata hanya mengharapkan ridho Allah subhanahu wa ta’ala. 

Hendaknya sedekah diberikan dengan cara yang baik, tidak menyinggung perasaan orang yang disedekahi.

Sedekah yang dilakukan bukan karena Allah dan diiringi dengan ucapan-ucapan yang dapat menyakiti hati orang yang disedekahi, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan mencabut pahalanya. 

BACA JUGA: Refleksi Surah Al-Insyirah Ayat 5-6: Bangun Optimisme Hadapi Masa Depan

Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 264 yaitu:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِا لْمَنِّ وَا لْاَ ذٰى ۙ كَا لَّذِيْ يُنْفِقُ مَا لَهٗ رِئَآءَ النَّا سِ وَلَا يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَا نٍ عَلَيْهِ تُرَا بٌ فَاَ صَا بَهٗ وَا بِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang  beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah SWT dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah SWT tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”

Balasan Bagi Orang yang Bersedekah 

Allah subhanahu wa ta’ala akan melipatgandakan pahala orang yang memberi sedekah kepada orang lain.

Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 261 yaitu:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ  ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah SWT melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”

Pahala sedekah yang terdapat dalam buku fiqih karangan Andi Darmawan, yaitu ada yang bersifat sementara dan tahan lama tergantung dari jenis sedekahnya. 

Pahala sedekah yang bersifat sementara, seperti memberikan makanan atau minuman kepada orang lain.

Ketika orang itu sudah menerima, memakan serta meminumnya, maka pahala orang yang bersedekah tersebut dihitung ketika orang yang disedekahi itu menerimanya.

Adapun pahala sedekah yang bersifat tahan lama, seperti sedekah jariyah. Misalnya, menginfakkan harta untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren. Pahala orang yang bersedekah tersebut akan terus mengalir.

Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: “Apabila seseorang telah meninggal, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak Sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya,” (HR Muslim).

Manfaat Bersedekah

Ada beberapa manfaat bagi orang yang bersedekah, dalam buku fiqih karangan Andi Darmawan disebutkan sebagai berikut:

1. Menghapus dosa

2. Mendapat pahala yang berlipat ganda

3.  Selamat dari murka Allah SWT

4. Terjaga dari siksa neraka

5. Terhindar dari berbagai macam bencana

6. Membersikan jiwa dari sifat kikir

7. Meringankan kesusahan orang fakir 

Banyak hal yang kita dapatkan ketika melakukan sedekah kepada orang yang membutuhkan, bersedekah juga salah satu sarana untuk dapat menolong saudara-saudara semuslim maupun nonmuslim yang ada di luar sana.

Pertolongan yang kita berikan bukanlah hal yang sia-sia, melainkan kita mendapatkan ganjaran pahala yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Wallohu A’lam
Oleh Nathania Desy Indriani