Bid’ah Membaca Yasin di Malam Nisfu Sya’ban, Benarkah
TSIRWAH INDONESIA – Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang istimewa. Keistimewaan bulan Sya’ban disebabkan oleh turunnya surat Al Ahzab ayat 56 yang berisi perintah sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa bulan Sya’ban adalah bulannya. Sebagaimana penjelasan hadits nabi berikut ini:
رَجَبُ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِيْ وَ رَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ
Artinya: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku,” (HR Abi Sa’id).
Selain itu, terdapat banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya’ban, salah satunya adalah penyetoran catatan-catatan amal dan diberikannya buku catatan amal yang baru.
Pada malam nisfu sya’ban ini disunnahkan untuk berpuasa. Sebagaimana penjelasan hadits nabi berikut ini:
عن أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ. قَالَ: ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.
Artinya: “Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, ‘Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat anda berpuasa satu bulan dari berbagai bulan sebagaimana puasa anda dari bulan Sya’ban.’ Beliau menjawab: ‘Sya’ban itu bulan yang dilupakan manusia di antara Rajab dan Ramadhan. Sya’ban adalah bulan yang di dalamnya amal-amal dilaporkan kepada Tuhan semesta alam, maka aku senang amalku dilaporkan sementara aku sedang dalam kondisi berpuasa’,” (HR An-Nasa’i)
BACA JUGA : Sikat Gigi sebagai Pengganti Siwak: Berlakukah di Zaman Sekarang
Amalan Membaca Yasin 3 Kali di Malam Nisfu Sya’ban
Para ulama mengajarkan untuk membaca surat Yasin tiga kali pada malam nisfu sya’ban dengan harapan diberikan keberkahan umur, terhindar dari bala, diluaskan rezekinya, serta diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah.
Keterangan seperti ini merupakan pendapat dari Habib Abdullah bin ‘Alawi Al Haddad yang terdapat dalam kitab Kanzun Najah was Surur karya Syaikh Abdul Hamid yaitu sebagai berikut:
تقرأ اوله سورة يس ثلاث مرات: الأولى بنية طول العمر مع التوفيق للطاعة. الثانية بنية العصمة من الأفات و العاهات و نية سعة الرزق. الثالث لغنى القلب و حسن الخاتمة
Artinya: “Malam nisfu sya’ban dianjurkan pertama membaca Yasin 3 kali dengan niat pertama dipanjangkan umurnya serta mendapat taufik untuk ketaatan kepada Allah. Yang kedua niat terhindar dari bala dan musibah serta keluasan rizki yang halal. Dan Yasin ketiga niat agar hatinya selalu merasa cukup dan diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah.”
Amalan seperti ini bukanlah perkara bidah atau yang dilarang oleh agama, sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa kalangan ulama. Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al Maliki dalam kitabnya yang berjudul Madza fi Sya’ban mengungkapkan:
لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة، ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بشرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه) فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك؟ والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله
Artinya: “Tapi tidak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tidak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salehnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut). Silahkan membaca surat Yasin tiga kali, tiga puluh kali, seratus kali, atau mengkhatamkan tiga puluh juz Al-Quran secara ikhlas lillahi ta‘ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar hutang terbayar. Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak.”
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa membaca surat Yasin yang diniatkan untuk berdo’a mendapatkan kebaikan dan kemaslahatan maka itu boleh, bahkan dianjurkan.
Dengan ini juga dapat dipahami, pendapat yang menyatakan bahwa membaca surat Yasin tiga kali pada malam nisfu sya’ban hukumnya haram atau suatu perbuatan bidah dan menyalahi syariat adalah tidak benar.
Wallohu A’lam
Oleh Diki Kurniawan