Dibalik Kesuksesan Sultan Mehmed II Penakluk Konstantinopel
TSIRWAH INDONESIA – Sultan Mehmed II terkenal sebagai sang penakluk kota Konstantinopel sehingga ia mendapat gelar Muhammad Al-Fatih.
Gelar ini tidak hanya mengakui keberhasilannya dalam menaklukan benteng Byzantium, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pemimpin yang mewujudkan bisyarah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tentang penaklukan Konstantinopel.
Dibalik keberhasilannya yang gemilang, ternyata ada banyak sosok berpengaruh di sekitarnya yang turut berperan. Berikut orang-orang hebat yang mendorong Sultan Mehmed II hingga bisa menaklukan Konstantinopel, yang terdapat dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Yanwar Siauw.
Sultan Utsman Al-Ghazi
Sultan Utsman Al-Ghazi adalah pendiri Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Turki Ottoman pada tahun 1299. Ia sangat yakin pada bisyarah NabiMuhammad SAW tentang penaklukan oleh umat muslim, baik ke timur maupun ke barat.
Dari bisyarah Nabi Muhammad SAW itulah Utsman akhirnya meletakan visi besar bagi Kesultanan Utsmani, dengan cara menyebarkan Islam ke empat arah penjuru dunia hingga mencapai empat gunung dan empat sungai. Penaklukan Konstantinopel sebagai hadiah utamanya.
Maka dari itu, visi yang telah Sultan Utsman bawa sebagai leluhur menjadi salah satu penyebab kuatnya tekad Sultan Mehmed II dalam penaklukan Konstantinopel.
Sultan Murad II bin Bezayid
Sultan Murad II adalah ayah dari Sultan Mehmed II. Ia merupakan seorang sultan yang adil, takwa, dan penuh kasih sayang. Ia juga selalu menaruh perhatian sangat besar pada pendidikan, terkhusus kepada anak-anaknya sendiri.
Pasca pembunuhan terhadap anak-anak Sultan Murad II, kini Sultan Mehmed II-lah satu-satunya harapan penerus kesultanan Utsmani. Sejak kecil pun Sultan Mehmed II sudah diarahkan oleh ayahnya mengenai strategi penaklukan Konstantinopel.
Sejak berusia kurang dari sepuluh tahun, Sultan Mehmed II telah ayahnya perkenalkan tentang bagaimana pemerintahan berjalan dengan menjadikannya penguasa di Amasya.
Sampai pada usia empat belas tahun, Sultan Mehmed II diangkat menjadi Sultan Utsmani. Tak hanya itu, Sultan Murad II juga selalu menyertakan Sultan Mehmed II dalam perang-perang ketika usianya masih belasan tahun.
Dengan begitu, Sultan Mehmed II berhasil menaklukan Konstantinopel salah satunya berkat didikan militer dari ayahnya sejak dini. Selain itu, ayahnya Sultan Murad II juga selalu menanamkan kecerdasan strategis dan visi besar tentang penaklukan Konstantinopel kepada Sultan Mehmed II.
BACA JUGA : Kisah Heroik, 2 Pemuda Anshar Pembela Rasulullah, Simak
Syaikh Aaq Syamsuddin
Syaikh Aaq Syamsudin adalah ulama sekaligus guru yang paling berpengaruh terhadap pembentukan mental dan kepribadian dari Sultan Mehmed II. Beliau juga merupakan ulama yang sangat terpelajar dan menguasai berbagai ilmu dalam waktu bersamaan.
Sejak Sultan Mehmed II kecil, Syaikh selalu mendidik dan meyakinkan bahwa Sultan Mehmed II-lah yang kelak menjadi pemimpin terbaik dalam hadis penaklukan Konstantinopel.
Syaikh juga selalu meyakinkan bahwa bukti-bukti penaklukan Konstantinopel sudah dekat dan penaklukan Konstantinopel merupakan jalan hidup yang sudah pasti Sultan Mehmed II lalui.
Dengan begitu, kesuksesan Sultan Mehmed II telah menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam dan dunia. Keberhasilannya bukan semata-mata karena diri sendiri, melainkan ada kekuatan besar mendukungnya. Hal ini tentu berasal dari Allah SWT juga orang-orang terdekat yang telah membentuk kepribadian visioner dan tangguh terhadap Sultan Mehmed II.
Wallohu A’lam
Oleh Nisyyah Nur Rafifah