3 Fenomena Lautan Menurut Al-Qur’an: Muslim Harus Tahu
TSIRWAH INDONESIA – Lautan yang begitu luas, ternyata belum seluruhnya diketahui. Mengutip dari National Geographic bahwa hal ini dikarenakan masih ada sekitar 80 persen lautan belum dipetakan, dieksplorasi, atau bahkan dilihat oleh manusia.
Namun, lautan yang begitu banyak menyimpan rahasia, hikmah, manfaat dan mukjizat, semuanya telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Adapun tiga fenomena lautan yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an sebelum sains menemukan keajaiban itu adalah sebagai berikut:
1. Dua Lautan yang Tidak Bercampur
Melansir dari iNews.id bahwa studi modern telah menemukan Laut Mediterania dan Samudra Atlantik menyimpan fenomena alam yang sangat luar biasa. Air Laut Mediterania dan Samudra Atlantik tidak saling menyatu meski dalam satu perairan yang sama. .
Penemuan sains modern ini dengan jelas ternyata telah dijelaskan sekitar empat belas abad yang lalu oleh Al-Qur’an. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Ar-Rahman ayat 19:
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ
Artinya:”Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu.”
Yusuf Al-Hajj Ahmad menjelaskan dalam bukunya Mukjizat ilmiah di lautan bahwa jika kedua laut itu sama, maka pasti keduanya akan bercampur.
Namun, dibedakannya kedua laut ini, ternyata telah disampaikan oleh Al-Qur’an, yang mengindikasikan dengan kuat pebedaan kedua laut tersebut, meskipun sama-sama laut yang asin.
Baca Juga: 3 Hal Menakjubkan dalam Alquran, Segera Baca
2. Lapisan Kegelapan dalam Lautan
Sebagian besar dari lautan dan samudra tertutupi oleh awan cumulus yang tebal dan menghalangi sebagian besar cahaya matahari. Awan-awan ini memantulkan banyak sinar matahari dan menghalangi cahaya masuk ke laut.
Dari sisa cahaya itu, air memantulkan banyak darinya dan menyerap sisanya, sehingga cahaya yang masuk ke dalam air semakin berkurang intensitasnya hingga sampai di dasar lautan.
Fakta ilmiah ini telah disebutkan di dalam Al-Qur’an yang pada awalnya turun di negeri Arab, yang penduduk negeri Arab ini hidup di gurun dan minim pengetahuannya tentang lautan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah An-Nur ayat 40:
اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَّغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍۗ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَاۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ
Arinya:” Atau, (amal perbuatan orang-orang yang kufur itu) seperti gelap gulita di lautan ang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang yang di atasnya ada awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya, ia benar-benar tidak dapat melihatnya. Siapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.”
Dijelaskan oleh Yusuf Al-Hajj Ahmad dalam bukunya Mukjizat Ilmiah di Lautan bahwa ayat ini sesuai dengan fakta yang menegaskan bahwa kebanyakan lautan dalam ditutupi oleh awan.
Pada kalimat Fi Bahrin Lujjiy(di lautan yang gelap) ,kata Lujjiy pada ayat inimenunjukkan sesuatu yang sangat gelap dan dalam, inimengindikasikan bahwa tidak adanya cahaya yang masuk.
3. Api yang Ada di Dasar Laut
Pada masa Al-Qur’an diturunkan dan untuk sekian abad setelahnya, akal pikiran orang-orang Arab tidak dapat memahami fakta ini. Bagaimana mungkin laut terbakar api sementara air dan api adalah dua unsur yang saling bertolak belakang.
Baru belakangan ini, ditemukan bahwa di bumi memiliki lapisan luar bebatuan, dan lapisan ini terdiri dari sejumlah besar retakan, yang tersebar hingga ratusan kilometer dan mencapai kedalaman 65 sampai 150 km.
Lebih menakjubkannya lagi adalah retakan ini terhubung satu sama lain, yang membuatnya seperti satu retakan besar, hal ini kemudian dianalogikan oleh para ilmuan bagaikan garis-garis yang ada pada bola tenis.
Retakan ini juga berkembang di dasar laut, dan magma yang panas memancar keluar dari retakan ini, yang kemudian menyebabkan laut memanas.
Meski dengan volume yang besar air tidak memandamkan api ini. Begitu pula dengan magma yang meski memiliki suhu yang sangat tinggi (lebih dari seribu celcius), initidak dapat membuat air di lautan menguap.
Fenomena ini adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan bagi para ilmuan. Ternyata fenomena ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Ath-Thur ayat 6:
وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ
Artinya:”dan demi lautan yang dipanaskan (di dalamnya ada api).”
Lagi-lagi Yusuf Al-Hajj Ahmad menjelaskan dalam bukunya Mukjizat Ilmiah di Lautan bahwa lebih mengagumkannya lagi, pada ayat ini adalah karena tidak adanya oksigen di dasar laut.
Lava vulkanik yang mengalir melalui retakan di dasar laut tidak dapat bersinar terang sepanjang retakan, sehingga nampak hitam dan gelap, tapi sangat panas meski tanpa nyala api. Maka ayat ini sejalan dengan penjelasan ilmiah para ahli lautan.
Penutup
Melihat berbagai fenomena lautan yang telah ditemukan oleh para ilmuan, yang ternyata telah dijelaskan lebih dahulu oleh Al-Qur’an, membuat kita semakin yakin akan kebesaran Allah SWT dan kebenaran yang disampaikan dalam Al-Qur’an.
Wallahu’alam
Oleh Zatar Aulia Yarji