AkhlakFiqih & Akidah

Gapai Ketenangan dan Ridho Allah: 2 Sifat yang Paling Allah Suka

TSIRWAH INDONESIA Ridho adalah sikap menerima setiap keadaan atau kenyataan yang terjadi baik keadaan yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan.

Ridho artinya rela. Bentuk kerelaan hati dengan semua takdir Allah subhanallah wa ta’ala yang terjadi pada diri seorang hamba.

Membentuk sikap ikhlas dan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Puncak penghambaan seorang manusia ketika dia ridho dengan semua takdir Allah yang Allah berikan dalam hidup.

Orang yang paling beruntung adalah orang yang ridho. Orang yang selalu menerima semua ketentuan Allah dalam hidupnya. Apa yang Allah berikan adalah kebaikan untuk hambanya.

Cara untuk bisa belajar ridho dengan ketentuan Allah adalah dengan berbaik sangka terhadap semua yang Allah berikan.

Ketika ada satu ketentuan Allah yang kurang diinginkan dalam hidup, belajar untuk berbaik sangka kepada Allah katakan dalam hati semoga ada kebaikan setelah ini.

Karena yang baik menurut seorang hamba belum tentu baik menurut Allah. Yang kurang baik menurut seorang hamba bisa jadi baik menurut Allah.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 216:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ شَرٌّۭ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Allah SWT tidak pernah memerintahkan sesuatu kepada hambanya kecuali ada kebaikan di dalamnya.

Sehingga ketika mendengar perintah atau ketentuan Allah, maka terima dengan kelapangan hati lakukan dan taat kepada Allah SWT.

Belajar ridho dan ikhlas untuk menerima semua ketentuan Allah kerana dengan ridho akan menumbuhkan ketenangan dalam hati.

Manusia memiliki potensi kecewa dalam hidup. Salah satu sebab kecewa seorang manusia adalah adanya harapan yang besar terhadap manusia lainnya.

Seorang hamba memiliki keinginan yang begitu banyak. Ketika keinginan itu tidak terwujud timbul rasa kecewa dan merasa hidupnya buruk.

Jika ada perasaan yang muncul dari kondisi yang seseorang anggap buruk, maka tumbuhlah kecewa karena merasa paling tahu tentang hidupnya daripada Allah. Padahal Allah lebih tahu yang terbaik.

Orang yang paling mengenal Allah orang yang paling tenang tidak merasa kecewa. Ia tahu Allah lebih baik, Allah yang paling tahu yang paling berkuasa dan berkehendak.

BACA JUGA : 10 Adab Batin Berdoa Menurut Imam Ghazali

Ada beberapa sifat yang paling Allah suka. Jika ingin mendapatkan sifat ridho Allah amalkan beberapa sifat sebagai berikut:

Ibadah yang Allah SWT perintahkan dalam hidup sangat banyak. Terkadang manusia lupa apa tujuan hidup nya di dunia ini yakni ibadah kepada Allah.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 162:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam’.”

Akhlak yang baik adalah bentuk pembuktian dari ibadah. Salah satu nya adalah ibadah sholat. Sholat sebagai pencegah perbuatan keji dan mungkar.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Al-Ankabut ayat 45:

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَـٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: “Bacalah Kitab (Alquran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakan lah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Benarnya ibadah seseorang dapat ia buktikan dengan akhlak. Ustadz Adi hidayat berkata, “perwujudan dari akhlak adalah dapat menghindari perbuatan yang mungkar, ketika bisa menunjukan perbuatan tersebut akan ada pengaruh kepada jiwa terbawa sampai meninggal disifati dengan amalan yang diridhoi Allah dan kita akan ridho dengan pemberian Allah saat ditampakkan di dalam sakaratul maut.”

Menggapai ketenangan dengan ridho Allah dapat seorang hamba lakukan dengan mengamalkan sifat yang Allah sukai yakni menjaga ibadah dan menjaga Akhlak.

Wallahu A’lam
Oleh Mumayi Zatus Sholehah

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator