Alquran & Hadits

Jenis Hadits Berdasarkan Segi Sifat Sanad, Hadits Muttashil Penting diketahui

TSIRWAH INDONESIA – Hadits apabila ditinjau dari segi sifat sanadnya, baik yang dikategorikan tersambung ataupun tidak, terbagi dalam delapan istilah. Delapan istilah tersebut, yang dibahas pertama kali adalah pembahasan Hadits Muttashil.

Berikut dalam pembahasan kali ini akan spesifik hanya membahas hadits muttashil saja, diantaranya sebagai berikut:

Pengertian Hadits Muttashil

Secara bahasa muttashil artinya bersambung, yakni bersambung dari awal sanad hingga akhir sanad.

Maksud dari awal sanad adalah mukhorrij atau pentadwin seperti imam Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain, atau bisa juga gurunya mukhorrij. Sedangkan akhir sanad hadits adalah sahabat nabi.

Pengertian hadits muttashil menurut Nuruddin ‘Itr dalam terjemahan bukunya yang berjudul ‘Ulumul Hadits II’ cetakan pertama halaman 125 dijelaskan bahwa:

الحديث المتصل هو الّذى سمعه كلّ واحد من رواته ممّن فوقه حتّى ينتهي الى منتهاه , سواء كان مرفوعا او موقوفا

Artinya: “Hadis muttashil adalah hadits yang didengar oleh masing-masing perawinya dari para perawi yang di atasnya, sampai kepada perawi yang ada di ujung sanadnya, baik hadits marfu’ maupun hadits mauquf.”

Adapun menurut Ustadz Abdul Qodir Hasan dalam bukunya Ilmu Musthalah Hadits’ halaman 301, bahwa hadits muttashil adalah:

“Suatu hadits yang bersambung sanadnya, maupun hadits itu sampai kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, atau sampai kepada sahabat nabi.”

Ustadz Abdul Qodir Hasan juga menyebutkan bahwa hadits muttashil disebut juga dengan istilah hadits maushul.

Jenis Hadits Muttashil

Pertama, hadis muttashil marfu, yaitu hadits yang berupa perkataan (qouli) atau perbuatan (fi’li) nabi, dan sanadnya tersambung sampai kepada nabi.

Kedua, hadis muttashil mauquf, yaitu hadits yang berupa perkataan (qouli) atau perbuatan (fi’li) sahabat, dan sanadnya tersambung sampai kepada sahabat.

Ketiga, hadis muttashil maqtu, yaitu hadits yang berupa perkataan (qouli) atau perbuatan (fi’li)  tabiin,  dan sanadnya tersambung sampai kepada tabiin.

BACA JUGA: Biografi Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani: Sang Amirul Mukminin dalam Ilmu Hadits

Contoh Hadits Muttashil beserta Penjelasannya

Berikut contoh hadits muttashil atau hadits maushul, yang dijelaskan dalam hadits nabi di bawah ini:

حدّثنا عبد الله بن يوسف اخبرنا مالك عن نافع عن عبد الله انّ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم قال : اذا كانوا ثلاثة فلا يتناجى اثنان دون الثّالث . رواه البخارى

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yusuf, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami, Malik dari Nafi’ dari Abdullah bahwa Rasulallah SAW bersabda: ‘apabila mereka itu bertiga, janganlah dua orang (di antara mereka bertiga) berbisik-bisik dengan tidak menyertakan yang ketiganya’,” (HR Bukhari).

Susunan periwayat pada sanad hadits tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1.       Al-Bukhari

2.       Abdullah bin Yusuf

3.       Malik

4.       Nafi’

5.       Abdullah (Ibnu Umar)

6.       Rasalullah SAW

Sanad hadits tersebut dinilai muttashil (bersambung), karena mulai dari awal sanad (Abdullah bin Yusuf) hingga akhir sanad (Ibnu Umar) itu tersambung, atau dari mulai perawi pertama (Ibnu Umar) hingga perawi terakhir (Abdullah bin Yusuf) sama tersambung.

Sanad hadits tersebut ditemukan oleh Imam Bukhari, berdasarkan hasil penelitiannya yang dicatat dalam kitab beliau berjudul Sahih Al-Bukhari.

Bukti kuat kesahihan hadits tersebut karena banyak diriwayatkan oleh muhaddits lain, dengan sanad dan redaksinya yang berbeda.

Wallohu A’lam
Oleh Abdul Latif

Editor: St. Chikmatul Haniah

Aktivis Dakwah, Penulis, Content creator, serta peniti karir akhirat dengan membangun rumah santri virtual melalui media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator