Hikmah & Wawasan

Kelompok Ini Lebih Ditakuti Rasulullah daripada Datangnya Dajjal, Simak Selengkapnya

TSIRWAH INDONESIA – Munculnya Dajjal merupakan salah satu tanda datangnya kiamat kubra. Namun, ternyata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lebih menakuti kelompok ini. Imam Abu Hamid Al-Ghazali, di dalam mukadimah kitabnya yang berjudul Bidayatul Hidayah, mengutip hadis Rasulullah SAW sebagai berikut:

أنا من غير الدجال أخوف عليكم من الدجال. قيل: وما هو يا رسول الله؟ فقال: علماء السوء

Artinya: “Terdapat sekelompok orang yang lebih kutakutkan (kedatangannya) daripada Dajjal. Beliau ditanya: ‘dan siapakah dia wahai Rasulullah?’ Maka Ia menjawab: ‘para ulama su’ (buruk)’,” (HR. Ahmad).

Hadis ini memunculkan pertanyaan besar tentang mengapa seorang ulama yang terkenal sebagai penerus para nabi justru diposisikan lebih buruk dari Dajjal oleh Nabi. Tulisan ini akan menjelaskan makna hadis tersebut menurut penjelasan ulama serta artikel yang kredibel, berikut ulasannya:

Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bersabda bahwa sesungguhnya para ulama merupakan penerus para nabi, sebagaimana hadis berikut:

إن العلماء ورثة الأنبياء، إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر

Artinya: “Sesungguhnya pada ulama merupakan pewaris para nabi, sesungguhnya para nabi tidak mewariskan (uang) dinar dan tidak juga dirham. Sesungguhnya (para nabi) mewariskan ilmu, barang siapa yang mengambil warisan tersebut, ia telah mengambil bagian yang banyak, (HR. Abu Dawud).

Hadis di atas memberikan informasi bahwasanya yang dimaksud ulama adalah orang yang mewarisi ilmu-ilmu yang diajarkan nabi.

Semasa hidupnya, Rasulullah SAW mengajak umatnya pada kebaikan dan melarang kemungkaran sesuai kitab suci Alquran. Maka dari itu, akhlak dan perangainya juga cerminan dari Alquran.

BACA JUGA: Hati-hati, 3 Faktor Eksternal Perusak Iman Seorang Mukmin

Meski ulama menempati posisi yang mulia, Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan ulama yang lebih buruk dari Dajjal, yaitu ulama su’.

Su’ dalam bahasa Indonesia berarti buruk. Maksud dari ulama su’ ialah orang yang perkataannya tidak sesuai dengan perbuatannya. 

Ia berdakwah hanya untuk kepentingan keduniaan dan perut semata. Petuah dan nasehat baik yang ia keluarkan tidak mencerminkan perangai yang baik. Terkait dengan kelompok ini, Allah subhanahu wa ta’ala memperingatkannya dalam surah As-Shaf ayat ke 2:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ، كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa engkau mengatakan apa yang tidak engkau kerjakanAmat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

Dajjal muncul jelas membawa misi keburukan dan mencelakakan umat Islam. Ia muncul dan berkeliaran di muka bumi berusaha untuk menyesatkan umat manusia, dan mengajaknya cinta pada dunia.

Justru sesungguhnya ulama su’ ini memiliki perangai yang buruk layaknya Dajjal, namun ia beragama, berpakaian dan berucap layaknya orang yang berilmu.

Imam Al Ghazali juga mengutip pepatah kuno yang berbunyi:

لِسَانُ الْحَالِ أَفْصَحُ مِنْ لِسَانِ الْمَقَالِ

Artinya: “(Contoh) perbuatan lebih baik daripada perkataan.”

Berdasarkan pepatah tersebut, banyak orang terjebak terhadap perangai ulama su’. Ilmu yang mereka pelajari tidak diterapkannya dalam keseharian, justru terkadang perkataan yang mereka keluarkan penuh dengan cacian berbalut kalimat-kalimat agama.

Demikian kelompok yang lebih ditakuti Rasulullah SAW daripada Dajjal, yaitu ulama su’. Secara tampilan luar mereka menampakkan kealiman, namun pada hakikatnya hati dan perbuatannya mengikuti keinginan nafsu. 

Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Muhammad Wildan Saiful Amri Wibowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator