Kualitas Puasa Tergantung Adab dan Akhlak
TSIRWAH INDONESIA – Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah, dan sebagai orang beriman kualitas ibadahlah yang diutamakan, apalagi untuk ibadah sakral seperti puasa dibulan Ramadhan yang hanya setahun sekali.
Sungguh rugi orang yang berpuasa dibulan itu hanya mendapatkan lapar dan haus saja, tanpa mendapat keutamaannya. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan ia meninggalkan makanan dan minumannya.”
Pentingnya Menjaga Adab dan Akhlak Ketika Puasa
Adab dan akhlak bukan hanya dipraktikkan dalam kehidupan bersosial namun juga dibutuhkan dalam ibadah, seperti ibadah puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum saja, tetapi juga harus menjaga diri dan jiwa dari hal-hal yang merusak kualitas puasa terlebih lagi dari hal-hal yang dapat membatalkannya. Imam Ghazali menukil hadis Nabi Muhammad SAW, di dalam kitab Bidayatul Hidayah:
اِنَّمَا الصَّومُ جُنَّةٌ، فَاِذَا كَانَ اَحَدُكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَفْسُقْ وَلَا يَجْهَلْ، فَاِنِ امْرُوْءٌ قَاتَلَهُ اَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ اِنِّيْ صَائِمْ
Artinya: “Sesungguhnya puasa itu perisai, jika seseorang berpuasa di antara kalian, maka janganlah ia berbicara yang tidak baik (seperti mengucapkan hal-hal yang kotor) dan janganlah berbuat maksiat dan janganlah bertindak bodoh seperti orang yang jahil. Oleh karna itu apabila ada orang yang ingin memusuhinya atau memakinya maka dia hendak berkata dalam hatinya bahwasanya aku ini berpuasa.”
Hadis di atas menjelaskan etika dan moral ketika berpuasa yaitu menjaga ucapan, menjaga diri dari maksiat dan menjaga gerak gerik kita jangan sampai bertingkah seperti orang-orang yang jahil.
Adab-adab dan Akhlak Ketika Puasa
Ibadah puasa pada bulan Ramadhan bukanlah sekedar ibadah bagi orang-orang beriman, tetapi juga menjadi amanah yaitu menjaga seluruh anggota tubuh agar tidak melakukan maksiat dan perbuatan haram ketika puasa, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW, yang dinukil oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin:
وقد قال صلى الله عليه وسلم إن الصوم أمانة فليحفظ أحدكم أمانته ولما تلا قوله عز وجل إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات
إلى أهلها وضع يده على سمعه وبصره فقال السمع أمانة والبصر أمانة} أبو حامد الغزالي، إحياء علوم الدين، ٢٣٦/١{
Artinya: “Sungguh telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam, ‘sesungguhnya puasa adalah amanah, maka jagalah amanah ini’, ketika beliau membaca ayat Innallaha Ya’murukum (ayat tentang amanah) beliau sembari menaruh tangannya di telinga dan mata dan berkata, ‘pendengaran adalah amanah, begitu pula penglihatan’.”
Beliau juga menukil, bahwa sebagian ulama berkata, “berapa banyak orang tidak puasa, tapi hakikatnya puasa. orang puasa, tapi hakikatnya tidak puasa,” Imam Ghozali merinci maksudnya sebagai berikut:
والمفطر الصائم هو الذي يحفظ جوارحه عن الآثام ويأكل ويشرب والصائم المفطر هو الذي يجوع ويعطش ويطلق جوارحه
}أبو حامد الغزالي، إحياء علوم الدين، ٢٣٦/١{
Artinya: “Orang tidak puasa tapi dia puasa, adalah orang yang makan minum namun ia menjaga anggota badannya dari perkara haram. Orang yang puasa tapi dia hakikatnya tidak puasa, adalah yang menahan makan minum, tapi anggota badannya tidak dijaga.“
Pelajaran adab yang bisa kita ambil dari penjelasan Imam Ghazali di atas sebagai berikut:
a. Puasa adalah amanah yang wajib kita jaga dari hal-hal yang dapat membatalkannya serta hal-hal yang dapat merusaknya.
b. Menjaga telinga seperti sabda Nabi Muhammad SAW. telinga adalah amanah yang harus dijaga ketika berpuasa, dijaga dari mendengar maksiat seperti gibah dan lain-lain. Cara menjaganya yaitu dengan mendengar tilawah Al-Quran atau ceramah agama yang menambah semangat kita dalam menunaikan ibadah puasa.
c. Menjaga mata, sama seperti telinga di penjelasan sebelumnya mata adalah amanah bagi orang yang berpuasa. Cara untuk menjaga mata ketika puasa yaitu memperbanyak tilawah Al-Quran, membaca buku yang dapat menambah wawasan, dan menghindari penggunaan gadged yang berlebihan.
d. Menjaga anggota badan seperti mulut, tangan, kaki dan angota badan lainnya dari maksiat. Sesuai dengan penjelasan Imam Ghazali “Orang yang puasa tapi dia hakikatnya tidak puasa, adalah yang menahan makan dan minum, tapi anggota badannya tidak dijaga.” Orang seperti ini hanya menahan lapar dan haus saja ketika puasa, nah cara untuk menghindarinya adalah:
· Memperbanyak salat
· Sedekah
· Dzikir
· Amalan-amalan yang dianjurkan dibulan Ramadhan
Sangat penting bagi orang-orang beriman mengetahui adab-adab ketika berpuasa seperti apa yang dijelaskan di atas yaitu menjaga seluruh anggota badan dari maksiat dan dari hal-hal yang haram, sehingga puasa menjadi lebih berkualitas.
Wallohu Alam
Oleh Ustadz Aktal Kheir