Marriage Is Not Scary: Lakukan Ini Agar Pernikahan Harmonis
TSIRWAH INDONESIA – Belakangan ini, media sosial gaduh dengan istilah “marriage is scary”. Ketakutan untuk menikah ini, viral bagi netizen jomblo di berbagai media sosial.
Beberapa penyebab ketakutan mereka adalah perceraian, masalah finansial, KDRT, perselingkuhan dan masalah-masalah lainnya. Selain itu, banyaknya public figure yang mempunyai masalah dalam rumah tangganya, membuat muda-mudi yang lajang menunda pernikahan mereka.
Sebaliknya, dalam Islam, pernikahan digambarkan sebagai sesuatu yang menenangkan dan dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia. Dalam surat Ar Rum ayat 21, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ
Artinya: “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Menikah memang beriringan dengan kewajiban dan tanggung jawab. Namun, pernikahan bukan hal yang mengerikan, jika didasari dengan ilmu dalam menjalaninya.
Ustadzah Siti Fathiyah Khotib, seorang daiyah nasional, menerangkan bahwa ada empat pilar yang dapat menjadikan kokohnya rumah tangga. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadikan pernikahan langgeng dan harmonis:
Meniatkan Menikah sebagai Ibadah
Pernikahan adalah ibadah yang panjang. Untuk itu, niat menikah haruslah kuat. Meniatkan menikah untuk beribadah kepada Allah akan mempermudah kelancaran dalam menjalaninya.
Ibadah memang bukan hal yang mudah, perlu pengorbanan dan kerelaan. Begitu juga dengan menikah, berbagai rintangan dan masalah akan datang dalam pernikahan.
Dengan mengingat niat menikah adalah beribadah, pasangan suami-istri akan sadar bahwa ujian atau cobaan yang muncul juga membawa pahala ibadah jika mampu melaluinya.
Memunculkan Rasa Syukur dan Sabar
Bersyukurlah atas pasangan, karena orang itu adalah orang yang sudah Allah pilihkan. Pasangan itu tentu memiliki kelebihan untuk melengkapi kekurangan kita.
Di sisi lain, pasangan yang telah dinikahi adalah manusia yang tidak sempurna. Pasangan kita akan memiliki kelemahan dan kekurangan, sama seperti kita. Ketika hal ini terjadi, maka perlu adanya rasa sabar.
Kondisi rumah tangga akan berubah seiring berjalannya waktu. Di awal mungkin akan menyenangkan, namun di tahun-tahun selanjutnya akan datang ujian yang berbeda-beda.
Rasa sabar dan syukur dapat membuat rumah tangga tetap kokoh walaupun menemui berbagai macam masalah.
BACA JUGA : Childfree: Pilihan Pernikahan Tanpa Anak dan Kontroversinya, Simak Penjelasan Islam
Menumbuhkan Cinta karena Allah
Rasa cinta dapat hilang dan habis dalam rumah tangga seiring dengan waktu. Semakin lama, rumah tangga dapat menjadi membosankan. Pasangan pun akan semakin menua dan kehilangan pesonanya.
Rasa bosan dapat terjadi karena pasangan laki-laki ataupun perempuan tidak menjaga pandangannya. Dengan begitu, suami atau istri akan sulit untuk bersyukur dengan pasangannya.
Di momen itu, setan mulai berperan untuk menghancurkan pernikahan. Orang lain akan terlihat lebih menyenangkan dan indah dari pasangan resminya. Perceraian atau perselingkuhan dapat terjadi karena hal ini.
Dengan mencintai karena Allah, kita akan sadar bahwa pasangan kita suatu saat akan mengalami perubahan. Kondisi rumah tangga juga akan berganti. Satu-satunya hal yang tidak berubah dan tanpa kekurangan adalah Allah SWT.
Melaksanakan Tugas dan Kewajiban
Seorang laki-laki dalam keluarga memiliki tugas sebagai pemimpin, pelindung dan pemberi nafkah. Dalam surat An Nisa ayat 34, Allah menjelaskan tugas laki-laki dalam rumah tangga:
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْۗ
Artinya: “Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya.”
Seorang laki-laki memiliki tanggung jawab untuk menjadi pemimpin yang baik bagi keluarganya, pelindung istri dan anak dari api neraka serta di dunia dan memberikan nafkah lahir batin.
Adapun tugas seorang perempuan dalam keluarga, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa salam menjelaskan dalam sebuah hadits:
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرٍ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
Artinya: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik simpanan seorang lelaki, yaitu istri salehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya,” (HR. Abu Daud).
Dalam rumah tangga, seorang istri mendapatkan tugas untuk menyenangkan suaminya, bisa dalam penampilan, perilaku, maupun pelayanan. Serta taat kepada suami selama tidak melanggar Allah dan menjaga kehormatan kepada orang lain, terutama kepada laki-laki lain.
Itulah beberapa hal yang dapat menjadikan rumah tangga langgeng dan harmonis. Semoga Allah menjadikan rumah tangga kita tentram dan menjadikan kita suami yang sholeh ataupun istri sholehah. Aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Dennis Ramadhan