Hikmah & Wawasan

Memahami Lebih dalam Makna Ulama: Pengertian Secara Bahasa, Simak

TSIRWAH INDONESIA – Ulama bukanlah nabi dan rasul yang memiliki keistimewaan berupa diberikannya wahyu dan mukjizat. Meski demikian, ulama mendapat peringkat yang mulia oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Peringkat mulia ini disebutkan dalam sebuah hadis sahih yang diabadikan oleh beberapa ulama hadis seperti Ibnu Hibban, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Abu Dawud. Nabi Muhammad SAW bersabda:

إن العلماء ورثة الأنبياء وإن الأنبياء لم يورِّثوا دينارًا ولا درهمًا، إنَّما ورَّثوا العلم، فمن أخذَه أخذ بحظٍّ وافر.

Artinya: “Sesungguhnya pada ulama merupakan pewaris para nabi, sesungguhnya para nabi tidak mewariskan (uang) dinar dan tidak juga dirham. Sesungguhnya (para nabi) mewariskan ilmu, barang siapa yang mengambil warisan tersebut, ia telah mengambil bagian yang banyak,” (HR. Abu Dawud).

Berdasarkan kemuliaan tersebut, muncul sebuah pertanyaan tentang siapa sebenarnya ulama yang dimaksud nabi di atas. Guna menjawab pertanyaan tersebut, tulisan ini berusaha mengulas pengertian ulama.

Supaya pembahasan tidak melebar dan terlalu panjang, tulisan ini berfokus pada pendekatan bahasa, berikut ulasannya:

BACA JUGA: Ulama Akhirat: Jangan Terkecoh, Inilah Ciri-Ciri Ulama yang Sesungguhnya

Ulama, dikutip dari laman kbbi.kemendikbud.id, merupakan orang yang ahli atau berpengetahuan dalam agama Islam.

Ditinjau dari bahasa Arab, sebagaimana dikutip dari laman nu.or.id, ulama merupakan bentuk perubahan kata dari ‘ilmun (pengetahuan). Bentuk perubahan lainnya seperti ‘alimun (orang yang berpengetahuan), ‘alam (tanda), dan ta’allum (mengajar).

Jika ditinjau dari ilmu shorof (ilmu yang mempelajari bentuk perubahan kata dalam bahasa Arab), kata ‘ulama merupakan bentuk jamak dari kata ‘aalimun yang menduduki posisi subjek (fa’il) dan memiliki artian orang yang mengerti. Dengan demikian, ulama dari segi shorof berarti orang-orang yang berpengetahuan atau mengerti sesuatu.

Melalui definisi umum ini, ulama tidak dibatasi oleh orang yang berpengetahuan tentang islam saja, melainkan ilmu umum seperti fisika, matematika, kimia, maupun ilmu-ilmu lainnya.

Hal ini selaras dengan pengertian ‘ulama dalam Qaamus di aplikasi Kamus Arab Indonesia yang artinya saintis. 

Sementara itu, Ulfa Kurnia dalam laman magister.uin-suka.ac.id mengatakan bahwa ulama yang semula berarti ilmuwan atau peneliti mengalami penyempitan makna ketika sudah diserap dalam bahasa Indonesia.

Penjelasan secara bahasa di atas memberikan pencerahan bahwa kata ulama merupakan serapan dari bahasa Arab yang berarti orang-orang yang berpengetahuan atau ilmuan. 

Kata tersebut mengalami penyempitan makna ketika telah diserap dalam bahasa Indonesia menjadi orang yang paham dalam agama Islam.

Jika dikaitkan dengan kesesuaian hadis nabi sebagaimana di atas, maka ulama yang dimaksud adalah orang-orang yang mewarisi ilmunya nabi. Ilmu tersebut termaktub dalam dua sumber terbesar umat islam, yaitu Alquran dan sunnah.

Demikian pengertian ulama ditinjau dari pendekatan bahasa.

Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Muhammad Wildan Saiful Amri Wibowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator