Hikmah & WawasanPernikahan & Keluarga

Memaknai Arti Sekufu dalam Memilih Pasangan, Hati-hati Jangan Salah

TSIRWAH INDONESIA – Sekufu atau kafa’ah yang merupakan kesetaraan, harapannya jika memiliki pasangan sekufu mampu menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam berumah tangga.

Seringnya pembahasan sekufu di kalangan para lajang, sehingga timbul berbagai pertanyaan atau bahkan keraguan tentang nilai diri dan pantas tidaknya dengan pasangannya kelak.

Mengutip dari buku Pahami Sebelum Sesali oleh Nurul Hidayati dan Khasbi Faqih, sesuatu yang setara atau sepadan harus dapat memudahkan dalam memahami proses kehidupan rumah tangga.

Apabila tidak sepadan pasti membutuhkan waktu dan usaha keras khususnya dalam hal menyamakan pemikiran hingga mengatasi tidak sepadan tersebut.

Setiap rumah tangga pasti mendapatkan ujian, meskipun sekufu pasti ada rintangan ke depannya. Namun, perbedaan yang terjadi dapat diminimalkan. 

Baca Juga: 5 Larangan dalam Berinteraksi dengan Ipar, Hati-hati Nomor 2

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 221:

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّۗ وَلَاَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْۚ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْاۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِۖ وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَࣖ 

Artinya: “Janganlah kamu menikahi perempuan musyrik hingga mereka beriman! Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik, meskipun dia menarik hatimu. Jangan pula kamu menikahkan laki-laki musyrik (dengan perempuan yang beriman) hingga mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.”

Pada ayat ini memberikan tuntunan untuk memilih pasangan dilihat dari agamanya. Sekufu paling utama dalam pernikahan adalah agama.

Pentingnya agama dalam pernikahan dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dalam haditsnya:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

Artinya: “Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung,” (HR Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan Berdasarkan hadits di atas, Rasulullah SAW sangat peduli kepada umatnya, yaitu memerintahkan agar seseorang memilih calon pasangan yang paham agama dan menerapkannya dengan baik.

Oleh karena itu, untuk paham agama, seseorang mesti belajar. Itulah pentingnya belajar, karena untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat semuanya harus dengan ilmu.

Masih dalam buku Pahami Sebelum Sesali, selain sekufu dalam agama, ulama juga memperhatikan agar sesekali mencari pasangan yang dalam kedudukan sosial terlebih lagi dalam harta, Rasulullah SAW bersabda:

قال رسول الله(صلى الله عليه وسلم):” كفى بالمرء إثماً أن يضيع من يقوت” رواه أحمد وأبو داود وصححه الحاكم وأقره الذهبي من حديث عبدالله ابن عمرو بن العاص

Artinya: “Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya,” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Hendaknya muslimah mempertimbangkan calon suami yang mampu memberikan nafkah atau berharta. Memiliki pekerjaan dan merupakan orang yang pekerja keras, karena memberikan nafkah adalah kewajiban suami.

Apabila calon istri maupun calon suami tidak sekufu dalam sosial dan tetap ingin melangsungkan pernikahan. Pasangan harus siap dan sadar dengan hal yang tidak sepadan itu. Bersabar untuk berproses dalam menyeimbangkan sesuatu yang tidak sekufu.

Sering berkonsultasi pada orang yang berpengalaman di bidangnya untuk mencari solusi. Suami istri juga perlu saling terbuka untuk menerima kritikan dan saran agar semakin kuat menjalani kehidupan rumah tangga.

Demikian pembahasan memaknai arti sekufu dalam memilih pasangan. Semoga mampu menjadi hamba Allah SWT yang memantaskan diri bagi pasangan kelak.

Wallohu A’lam
Oleh Sari Widiarti

Editor: Muhammad Agus

Alumni Ponpes As'adiyah, Saat ini menempuh strata 1 di STKQ Al-Hikam Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator