AkhlakHikmah & Wawasan

Menganggap Dirimu Kuat, Lakukan Hal Ini jika Memang Kamu Kuat

TSIRWAH INDONESIA Pernah mendengar istilah yang kuat adalah yang berkuasa, perlu kita ketahui bahwa tidak semua yang kuat bisa menahan amarah.

Hal ini sesuai dengan apa yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam dalam hadisnya yang berbunyi:

ليس الشديد بالسرعة , إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب رواه الشيخان

Artinya: “Orang yang kuat itu bukanlah orang yang kuat bergulat, tetapi sebenarnya orang yang kuat itu adalah orang yang dapat menahan marahnya,” (HR Bukhori dan Muslim).

Menahan marah bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan, banyak dari kita yang gagal dalam menahannya.

Bahkan tidak jarang orang di masa sekarang ini, mengadili dua orang yang berkelahi dalam keadaan marah, padahal nabi melarang hal tersebut. Dalam hadisnya nabi bersabda:

لا يحكم احد بين اثنين وهو غضبان رواه الشيخان

Artinya: “Janganlah salah seorang mengadili antara dua orang, ketika ia sedang marah,” (HR  Bukhori dan Muslim).

Kemarahan sering kita ekspresikan dengan bermuka masam, padahal ini bukan hanya dilarang tapi juga dibenci oleh Allah subhanahu wata’ala.

Bahkan tidak jarang dari kemarahan akan mucul perkelahian yang pada masa sekarang bisa berujung pada kematian. Rasulullah bersabda:

إن الله تعالى يبغض المعبس في وجوه اخوانه رواه الديلمي

Artinya: “Sesungguhnya Allah benci terhadap orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya,” (HR Ad-Dailamy).

Dalam hadis lain juga disebutkan:

أبغض الرجل الى الله الألد الخصم رواه الشيخان

Artinya: “Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang suka bertengkar,” (HR Bukhori dan Muslim).

Setelah membaca artikel ini, masih inginkah berlarut-larut dalam kemarahan, masih ingin tergolong orang yang dibenci oleh Allah, na’udzubillah (Semoga Allah menjauhi kita dalam hal-hal tersebut).

Nabi Muhammad memberikan solusi bagi orang yang suka marah dalam berbagai hal, dalam hadisnya nabi bersabda:

إن الغضب من الشيطان و إن الشيطان من النار. و إنما تطفأ النار بالماء. فإذا غضب احدكم فاليتوضأ رواه ابو داود

Artinya: “Marah itu datangnya dari setan, dan setan berasal dari api. Api hanya padam oleh air. Oleh karena itu, apabila kamu marah, maka segeralah berwudhu,” (HR Abu Daud).

Dalam Kitab Rofiqi karangan Syekh ‘Asyiq disebutkan cerita seseorang berpendidikan tinggi yang memiliki seekor kuda.

Pada suatu hari, orang yang merawat kudanya melakukan suatu kesalahan. ia sangat marah akan hal tersebut, sehingga ia mengeluarkan semua kata-kata kotor untuk memaki orang tersebut.

Ketika sudah lelah, dan seseorang yang berpendidikan tersebut masih belum merasa puas memarahi perawat kudanya. Maka ia memanggil pelayannya, dan memintanya untuk memaki perawat tersebut.

Akan tetapi, pelayannya tidak mau mematuhinya. Bahkan ia menjawab “Maafkanlah aku wahai tuanku, saya tidak ingin membiasakan lisanku berkata-kata kotor.”

Si pemilik kuda pun takjub dengan jawaban pelayannya, dan dia pun memberikan hadiah kepada pelayannya atas bagusnya jawaban si pelayan.

Wallohu A’lam
Oleh Ning Nadiyatul Muqaddasah

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator