Mengenal Karakter Lebah dan Lalat dalam Al-Qur’an, Simak Penjelasannya
TSIRWAH INDONESIA – Lebah dan lalat merupakan hewan spesies serangga. Namun, di antara keduanya tidak memiliki karakter yang sama.
Lebah memiliki karakter pribadi baik. Sedangkan lalat berkarakter pribadi yang buruk. Meskipun sama-sama hewan jenis serangga, namun mengapa karakter pribadi dan sosialnya berbeda?
Hal ini di sebabkan lebah mendapatkan wahyu dari Allah subhanahu wa ta’ala dan mengamalkan. Sedangkan lalat tidak demikian.
Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 68-69:
وَاَوحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحلِ اَنِ اتَّخِذِى مِنَ الجِبَالِ بُيُوتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعرِشُونَۙ (٦٨) ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ؕ يَخرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّختَلِفٌ اَلوَانُه فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِؕ اِنَّ فِى ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لِّقَومٍ يَّتَفَكَّرُونَ (٦٩)
Artinya: “Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala macam buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang yang berpikir.”
Lebah memiliki karakter pribadi baik, sebab dia hanya makan jenis makanan baik dan mengahasilkan yang baik-baik juga. Sedangkan secara sosial, lebah hidup bermasyarakat dengan sangat baik.
Dalam kemasyarakatan, lebah memiliki pemimpin yang dipatuhi, saling bekerjasama antara lebah pekerja dengan lebah penjaga dan semua memiliki sistem kemasyarakatan yang rapi.
Lalat memiliki karakter pribadi yang sebaliknya dari lebah. Lalat gemar mengganggu dan mencuri makanan. Sedangkan secara sosial lalat tidak hidup bermasyarakat, melainkan hidup sendiri-sendiri dan tidak teratur.
BACA JUGA: Menyayangi Hewan: Jalan Memperoleh Pahala dan Ampunan Allah
Karakter lebah dan lalat adalah perumpamaan sifat dan naluri manusia. Manusia terbagi menjadi dua ada yang bernaluri lebah dan sebagian bernaluri lalat.
Manusia bernaluri lebah akan cenderung mencari kebaikan, menyebar kebaikan dan memberi kebaikan kepada sesama. Sungguh mulia karakter manusia bila berkaca pada lebah.
Sementara manusia yang memiliki naluri lalat akan mencari keburukan dan memberikan mudharat bagi orang lain. Sungguh sangat hina jika manusia yang memiliki naluri seperti lalat.
Manusia yang mengikuti wahyu-Nya, maka karakter itu mengikuti lebah. Sedangkan manusia meninggalkan wahyu-Nya, maka karakter itu mengikuti lalat.
Demikianlah penjelasan tentang karakter lebah dan lalat dalam Al-Qur’an. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari tulisan ini. Aamiin Allahumma Aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Ustadz Muhammad Safari