Mengenal Zaid bin Tsabit, Pemuda Cerdas Sang Penghimpunan Alquran
TSIRWAH INDONESIA – Pada masa Khalifah Abu Bakar As-Shidiq terjadi usaha untuk menghimpun Alquran. Saat itu, Khalifah Abu Bakar memberikan mandat kepada Zaid bin Tsabit untuk menjadi pemimpin dalam pembukuan Alquran. Mari kita simak profil dari Zaid bin Tsabit.
Dia adalah Abu Said, Zaid bin Tsabit An-Najjari Al-Anshari. Zaid bin Tsabit mengikuti Rasulullah shalallahu alaihi wassalam untuk hijrah ke Madinah pada usianya yang cukup belia yaitu sebelas tahun. Dia menjadi salah satu serdadu pada perang Khandaq tahun ke-5 Hijriah.
Salah satu kisah yang mengesankan adalah saat di perang tabuk Nabi SAW mengambil bendera Bani An-Najjar dari Imarah bin Hazm untuk diserahkan kepada Zaid bin Tsabit.
Imarah yang keheranan bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah sampai kepada engkau tentang aku?”
Rasulullah SAW mejawab, “Tidak, tetapi Alquran lebih utama, dan Zaid bin Tsabit lebih banyak mengambil Alquran dari pada kamu.”
Zaid bin Tsabit terkenal sebagai sahabat yang tekun dalam mencatat dan mengumpulkan wahyu Nabi SAW yang dia susun dengan rapih. Ketekunan ini yang mengantarkan Zaid bin Tsabit kepada hal yang tak diduga-duga, yaitu menjadi orang yang berjasa dalam penghimpunan Alquran di masa Khalifah Abu Bakar.
BACA JUGA : Mengenal Lebih Dekat Bint’ al-Shati’ Mufasir Perempuan Kontemporer, Simak
Banyaknya Para Penghafal Quran Gugur di Zaman Sahabat
Setelah Nabi SAW wafat, tak sedikit para penghafal Alquran berguguran di medan perang. Hal ini memantik kecemasan Umar bin Khatab tentang punahnya Alquran, apabila tak segera dikumpulkan dalam satu buku.
Oleh karena itu, Umar bin Khatab memberikan usul kepada Khalifah Abu Bakar As-Shidiq untuk menghimpun Alquran. Saat itulah Zaid bin Tsabit diberikan mandat oleh Khalifah untuk mengumpulkan Alquran.
Abu Bakar menunjuk Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Alquran sebab dia adalah pemuda yang cerdas, kritis, dan tekun menulis wahyu Rasulullah SAW.
Kecerdasan Zaid bin Tsabit dan sikap kritis yang dimilikinya membuat dia pandai dalam mengambil keputusan. Tak heran jika dia terkenal sebagai orang yang menguasai berbagai bidang keilmuan.
Nabi SAW suatu ketika pernah memuji kecerdasan Zaid bin Tsabit dengan menyebutnya sebagai orang yang paling mahir dalam ilmu faraidh.
أفرضكم زيد
Artinya: “Orang yang paling alim ilmu faraidh di antara kamu adalah Zaid,” (HR Ahmad).
Sampai sini, kita tahu bahwa Zaid bin Tsabit adalah salah satu tokoh cerdas di antara para sahabat lainnya. Dia memiliki wawasan yang luas di berbagai rumpun keilmuan.
Begitu pun, Zaid bin Tsabit cermat dalam menganalisa suatu permasalahan, sehingga tak sedikit pandangannya dijadikan rujukan utama dalam hukum syariat, khususnya faraidh. Zaid bin Tsabit telah meriwayatkan hadis Rasulullah SAW sejumlah sembilah puluh dua hadis. Dia meninggal dunia pada tahun ke-46 Hijriah.
Wallohu Alam
Oleh Muhammad Alwi