Perintis Kesehatan Islam: Rufaidah binti Sa’ad
TSIRWAH INDONESIA – Kesehatan dalam Islam sangat ditekankan, dengan ajaran tentang kebersihan dan perawatan tubuh sebagai amanah dari Allah subhanahu wata’ala.
Salah satu sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang berperan penting dalam dunia kesehatan adalah Rufaidah binti Sa’ad.
Rufaidah dikenal sebagai perawat pertama dalam sejarah Islam. Ia memberikan perawatan kepada mereka yang sakit atau terluka, terutama pada masa peperangan.
Rufaidah juga mengajarkan keterampilan medis dasar kepada wanita lain, menjadikannya sosok penting dalam perkembangan pelayanan tersebut.
Perannya mengajarkan kepada kita bahwa perawatan kesehatan bukan hanya tentang keterampilan medis, tetapi juga tentang empati dan kepedulian terhadap orang lain.
Pelajaran dari Rufaidah masih relevan bagi dunia medis modern karena nilai-nilai kemanusiaan yang ia pegang tetap penting hingga saat ini.
Kesehatan dalam Perspektif Islam
Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman, dan menjaga kesehatan fisik serta mental termasuk ibadah.
Islam menempatkan kebersihan dan kesehatan sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mengaitkannya langsung dengan aspek spiritual. Dalam ajaran Islam, kebersihan bukan sekadar persoalan fisik, tetapi juga bagian dari iman.
Hadis Rasulullah SAW menyatakan bahwa
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ
Artinya: “Kebersihan itu adalah sebagian dari iman,” (HR Muslim).
Hadis ini menekankan pentingnya menjaga tubuh, lingkungan, dan hati agar tetap bersih.
Profil Rufaidah binti Sa’ad
Pada masa Rasulullah SAW, perempuan muslimah memiliki peran penting dalam mendukung perawatan, terutama dalam situasi perang.
Salah satunya yaitu Rufaidah binti Sa’ad. Ia adalah salah satu tokoh perempuan yang menjadi bukti bahwa Islam mendukung peran aktif perempuan di bidang medis.
Rufaidah binti Sa’ad dari suku Bani Aslam di Madinah belajar ilmu pengobatan dari ayahnya dan menjadi perawat di masa Rasulullah SAW.
Ia mendirikan tenda medis di medan perang seperti Perang Badar dan Khandaq, memimpin tim perawat yang merawat prajurit terluka dengan teknik pembersihan luka, perban, dan pencegahan infeksi.
BACA JUGA : Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Cara Islam Mengelola Mental Health
Revolusi Perawatan Kesehatan di Masa Rasulullah
Rufaidah tidak hanya merawat, tapi juga mengorganisir perawat perempuan. Ia membantu orang miskin dan merawat anak yatim, menunjukkan pentingnya peran perempuan dalam kesehatan di Islam.
Dalam berbagai situasi darurat, terutama pada masa peperangan, Rufaidah berinisiatif membentuk kelompok perawat yang terdiri dari perempuan Muslimah lainnya.
Mereka bekerja sama di bawah arahan Rufaidah, merawat prajurit yang terluka dengan menggunakan teknik medis sederhana, seperti membersihkan luka, membalut luka dengan kain, dan mencegah infeksi.
Dampak dan Relevansi dalam Dunia Modern
Rufaidah menginspirasi banyak perawat Muslimah hingga kini. Prinsip-prinsip Islam tentang menjaga kesehatan dan kebersihan tetap relevan.
Nilai-nilai yang diajarkan Rufaidah dan Islam terus menjadi panduan bagi dunia medis, terutama saat menghadapi tantangan kesehatan global seperti pandemi.
Kesimpulan
Rufaidah binti Sa’ad adalah pelopor perawatan kesehatan dalam Islam. Kontribusinya menunjukkan pentingnya kesehatan dalam ajaran Islam dan menginspirasi perempuan Muslimah untuk berperan di dunia medis.
Wallahu A’lam
Oleh Rahayu Aswinani Siregar