Hikmah & Wawasan

Sayyidul Istighfar: Inilah Bacaan dan Keutamaan Maknanya

TSIRWAH INDONESIA – Manusia adalah makhluk yang tak luput dari kesalahan dan dosa. Sebagaimana ketika manusia memiliki kesalahan kepada sesamanya, hendaknya ia meminta maaf, agar hubungan antar sesama manusia menjadi lebih baik.

Begitu pula ketika manusia telah berbuat dosa, meminta maaf dan memohon ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sebuah keharusan.

Kalimat thayyibah yang dibaca ketika memohon ampun kepada Allah SWT adalah kalimat istighfar.

Terdapat beberapa macam bunyi redaksi kalimat istighfar, yang paling sering dibaca adalah lafadz:

 اسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”

Dari seluruh macam bunyi redaksi kalimat istighfar ada satu redaksi kalimat istighfar yang paling sempurna, yaitu Sayyidul Istighfar.

أَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ وَأَعُوذُ بكَ مِنْ شَرِمَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوهُ لَكَ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ.

Allahumma anta rabbi, laa ilaaha illa anta khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, wa a’uudzubika min syarri maa abuu’u laka bi dzanbi faghfirlii innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu, dan aku di atas ikatan janji-Mu (yaitu selalu menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku, dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya, tiada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Bacaan Sayyidul Istighfar merupakan bacaan Istighfar yang paling mulia dibandingkan lafadz istighfar lainnya. Disebut paling mulia, karena bacaan ini memiliki beberapa keutamaan, antara lain yaitu:

Pertama, diawali dengan pujian kepada Allah SWT.

Kedua, terdapat pengakuan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang wajib menghambakan diri kepada-Nya.

Ketiga, ungkapan mengimani adanya janji Allah SWT.

Keempat, pengakuan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, sekaligus memohon perlindungan kepada Allah SWT dari keburukan-keburukan yang diperbuat.

Kelima, pengakuan terhadap besarnya nikmat yang telah Allah SWT beri.

Keenam, pengakuan terhadap dosa. Ini adalah salah satu wujud taubat.

Ketujuh, diakhiri dengan permohonan ampun yang tulus.

Kedelapan, meyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Dzat yang mengampuni dosa hamba-Nya.

Itulah bacaan dan keutamaan yang terkandung dalam Sayyidul Istighfar. Membaca Sayyidul Istighfar dapat menjadi pahala kebaikan bagi yang mengamalkannya.

Wallohu A’lam
Oleh Miftakhul Jannah

Editor: St. Chikmatul Haniah

Aktivis Dakwah, Penulis, Content creator, serta peniti karir akhirat dengan membangun rumah santri virtual melalui media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator