AkhlakHikmah & Wawasan

Ternyata Sabar pun Ada Tingkatannya, Nomor 1 Paling Kita Butuhkan

TSIRWAH INDONESIA – Hidup di dunia ini tentunya tidak akan pernah lepas dari cobaan dan ujian. Hakikatnya kesabaran setiap manusia akan selalu diuji oleh Allah subhanahu wa ta’ala, yang tidak lain untuk menguji keimanannya.

Selama manusia hidup pastilah akan selalu berdampingan dengan ujian. Ada yang diuji dengan kesehatan fisiknya, rezeki, anak, pasangan, pekerjaan, atau bahkan dengan rumitnya pikiran dalam diri sendiri. Dan di setiap ujian itu kita dianjurkan untuk selalu bersabar.

Ujian hidup dapat kita analogikan selayaknya siswa atau mahasiswa yang akan menuntaskan masa studinya. Kita kenal ada istilahnya Ujian Sekolah (US) di jenjang sekolah dan tugas akhir skripsi, tesis, atau disertasi untuk jenjang mahasiswa.

Begitu pula dalam kehidupan ini, setiap hamba yang Allah SWT cintai akan senantiasa diberikan ujian. Di setiap ujian itulah Allah SWT akan menaikkan derajat keimanan hamba-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat al-Baqarah ayat 155 yang berbunyi:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ ١٥٥

Artinya: “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang sabar.”

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah SWT pasti akan menguji setiap hamba-Nya dari berbagai aspek kehidupan.

Namun, ayat tersebut sekaligus memberikan penegasan bahwa siapa pun muslim yang mampu bersabar atas ujian dari Allah SWT akan mendapatkan kabar gembira yang disampaikan di ayat berikutnya yaitu Qur’an surat Al-Baqarah ayat 156:

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌۭ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ ١٥٦

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”

BACA JUGA: Menuai Hikmah di Balik Musibah, Simak

Sabar diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menahan diri. Sabar menjadi salah satu bentuk amalan hati yang tidak mudah untuk dilakukan karena ganjarannya yang amat luar biasa.

Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Ihya Ulumuddin disebutkan bahwa sabar memiliki tiga tingkatan.

Pertama, orang yang bersabar dalam meninggalkan syahwat. Ini adalah tingkatan sabar bagi orang-orang yang bertaubat.

Kedua, orang yang sabar atas takdir atau ketetapan Allah SWT Ini adalah tingkatan sabar bagi orang-orang yang zuhud. Mereka menerima (ridho) setiap takdir yang berkesan baik ataupun buruk dalam pandangan manusia, karena mereka meyakini bahwa takdir itulah yang terbaik untuknya.

Ketiga, sabarnya orang-orang yang mencintai setiap ‘perlakuan’ Allah SWT terhadapnya. Ini merupakan tingkatan sabar orang-orang yang shiddiq.

Allah SWT akan menguji setiap hamba-Nya yang ia cintai. Allah SWT pun menjanjikan pahala yang tidak terbatas bagi setiap hamba-Nya yang mampu bersabar dalam berbagai ujian.

Sebagaimana firman-Nya dalam Qur’an surat Az-Zumar ayat 10:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: “Orang-orang yang sabar akan digenapi ganjarannya dengan tidak terhitung.”

Sabar memang tidak mudah untuk dipraktikkan. Namun, setiap ujian dalam kehidupan ini dapat dijadikan sebagai media untuk kita bersabar, karena sabar itu tidak bisa didapatkan secara instan, melainkan memerlukan latihan.

Itulah tingkatan sabar dalam Islam, semoga kita senantiasa bisa menjalankannya dengan baik, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Khotimah Sri Wulandari

Editor: Dewi Anggraeni, S.Hum

Aktivis dakwah, jurnalis, interpersonal skill, tim work, content creator, dan emotional management.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator